Cinta memang mempunyai kekuatan yang luar biasa. Demi cinta manusia bisa berbuat apa saja. Mereka rela mengorbankan harta bahkan nyawa mereka untuk bersama dengan orang yang mereka cintai. Kisah cinta salah satu pasangan di Afganistan ini menjadi salah satu contohnya.
Di pedalaman Afganistan, para keluarga masih sangat sering menjodohkan anak mereka. Tradisi ini masih sangat kental dianut oleh para masyarakat di sana. Hal ini dialami oleh Melati dan Bima (keduanya bukan nama sebenarnya). Melati adalah seorang gadis yang tinggal bersama keluarganya di Ibu Kota Provinsi Lashkar Gah, Afganistan. Melati sesungguhnya menaruh hati kepada seorang pemuda di desa. Dialah Bima. Bima yang tampan dan gagah mampu menarik hati Melati hingga cintanya terpaut pemuda itu.
Tanpa disadari Melati, Bima juga ternyata sudah menyukai Melati sejak lama. Kecantikan dan tutur kata Melati yang lemah lembut ternyata membuat Bima tidak dapat berpaling ke yang lainnya. Mereka dimabuk cinta.
Namun, kedua orang tua Melati ternyata telah menjodohkannya dengan pria pilihan mereka. Melati yang patuh kepada orang tua hanya bisa menurut tanpa bisa melawan kehendak mereka. Hatinya hancur dan terluka namun dia tak punya pilihan lain. Dia harus meninggalkan Bima demi keluarga dan orang tuanya.
Hari pernikahan Melati tiba. Moment ini disaksikan Bima dari jauh dengan perasaan campur aduk yang menyesakkan jiwa. Bima harus mengalah demi kebahagiaan gadis yang dicintainya. Memang sulit, namun dia pasti bisa.
Ternyata cinta mereka sangat besar dan tidak terbendung. Meski telah menikah, Melati masih saja memikirkan Bima. Bima pun demikian, dia sadar dia tidak bisa meninggalkan Melati. Mereka sesekali bertemu diam-diam untuk melepas rindu dan rasa.
Pertemuan rahasia ini ternyata tercium oleh beberapa anggota keluarga Melati. Mereka marah dan merasa kehormatan keluarganya tercoreng karena hal ini. Tanpa berpikir panjang, mereka mendatangi Melati dan Bima lalu memenggal kepala mereka berdua tanpa ampun.
Jasad mereka ditemukan oleh polisi pada hari Rabu (23/10) seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (24/10). Melati dan Bima harus meninggal karena memperjuangkan cinta mereka. Siapa yang harus disalahkan ladies?
(vem/sir)