Sakit gigi dapat menyerang siapa saja, anak-anak, remaja dan orangtua. Bahkan ibu hamil pun rawan terserang sakit gigi karena terjadi perubahan hormon yang berpengaruh terhadap kesehatan giginya.
Ibu hamil mungkin sering merasakan gusinya menjadi sering berdarah, bengkak, sakit atau bahkan giginya terasa goyang sekalipun tidak terdapat lubang pada gigi. Hal ini salah satu tanda bahwa ibu hamil menderita penyakit periodontal atau penyakit pada jaringan penyangga gigi. Dengan kebersihan rongga mulut yang buruk, bakteri terakumulasi pada gusi dan merangsang kerusakan jaringan di sekitarnya sehingga lama-kelamaan tulang semakin turun dan gigi memiliki kecenderungan untuk goyang. Kemudian bakteri beserta racunnya masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh bahkan dapat mempengaruhi kehamilan.
Apa saja tanda dan gejala penyakit pada jaringan penyangga gigi? Simak tanda berikut, Ladies:
- Gusi mudah berdarah terutama saat menyikat gigi atau pun saat menggunakan dental floss
- Gusi bengkak, kemerahan, dan sakit
- Gusi terlihat turun
- Bau mulut kronis
- Gigi goyang dan kehilangan gigi (bukan karena berlubang besar)
- Terdapat perubahan gigitan saat posisi kedua rahang disatukan
Pada penelitian selanjutnya, ditemukan bahwa infeksi pada rongga mulut, salah satunya penyakit pada jaringan penyangga gigi bertindak sebagai sumber bakteri dan infeksi yang dapat menyebar ke plasenta, sirkulasi darah dan dapat mengakibatkan komplikasi selama masa kehamilan. Selain itu adanya perubahan hormon, yaitu meningkatnya hormon prostaglandin pada ibu hamil juga memperparah kondisi ini.
Studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ibu hamil dengan penyakit periodontal, 7,5 - 20 kali memiliki peluang yang lebih besar mengalami komplikasi dalam masa kehamilan dan melahirkan, seperti bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi lahir prematur, dan pre-eclampsia (kondisi naiknya tekanan darah, tertahannya cairan di dalam tubuh, dan munculnya protein pada air kencing) dibandingkan ibu hamil dengan kesehatan rongga mulut yang terjaga/baik. Pada bayi yang lahir prematur (masa kehamilan kurang dari 32 minggu) akan masuk ke ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan cukup banyak yang mengalami kematian terutama pada bayi dengan perkembangan paru-paru yang terganggu.
Sekalipun dapat bertahan, bayi-bayi ini memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gangguan syaraf seperti tuli dan kebutaan; masalah pernapasan, seperti asma dan penyakit paru-paru kronis; gangguan berpikir; penyakit pada jantung; dan gangguan metabolisme, seperti obesitas dan kencing manis. Perlu diingat juga bahwa faktor risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah bukan hanya karena adanya infeksi rongga mulut, namun juga kebiasaan merokok, kehamilan di usia kurang dari 17 tahun dan di atas 34 tahun, stress psikologi, aktivitas yang berlebihan, kurang nutrisi, dsb.
Dengan adanya perawatan untuk menghilangkan akumulasi bakteri pada rongga mulut, khususnya area gigi dan gusi yaitu salah satunya pembersihan karang gigi dan penggunaan obat kumur dapat mengurangi komplikasi pada masa kehamilan atau pun melahirkan 28% sampai 65%. Jadi, bagi ibu hamil jangan sampai terlewat ya untuk menjaga kebersihan rongga mulut dengan tetap rajin menyikat gigi, berkumur dengan mouthwash, membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi, serta menjaga diet dengan gizi seimbang. Sebaiknya pada masa kehamilan ibu hamil tidak hanya kontrol ke dokter kandungan, namun juga rajin kontrol ke dokter gigi agar dapat diperiksa dan diberi penanganan khusus, mengingat bahaya infeksi pada rongga mulut terhadap janin dan sang ibu.
Bagi ibu hamil yang memerlukan informasi kesehatan gigi lebih lengkap, segera kunjungi TanyaPepsodent.com untuk mendapatkan info langsung dari ahlinya.
(vem/aik)