Kontroversi bahaya makan telur mentah hingga kini masih hangat dibicarakan. Para bumil biasanya yang paling heboh perihal ini, dan berusaha wanti-wanti teman yang juga sedang hamil agar tidak mengonsumsi telur mentah atau setengah matang. Ada yang percaya, dan ada yang bandel pula.
Sebagian memang membaca hasil penelitian yang mengatakan bahwa tidak semua telur bisa terkontaminasi bakteri Salmonella. Menurut hasil penelitian dari USDA saja, salmonella mungkin hanya dibawa oleh 1: 30.000 telur.
Pun demikian, soal bakteri salmonella ini tak boleh diremehkan begitu saja. Selama ada resiko bakteri Salmonella menyerang lewat telur, maka sangat penting bagi kita untuk mencegahnya. Bakteri Salmonella ini dapat mempengaruhi kehamilan dan juga si bayi, menyebabkan diare, serangan pada usus, dehidrasi, hingga menyebabkan kematian.
Dikutip dari WHfoods.org, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah bakteri Salmonella ini mengganggu kesehatan Anda:
- Pastikan setelah membeli telur, mencucinya dan membersihkan dari sisa kotoran ayam, kemudian langsung menempatkannya pada lemari es.
- Usia telur terbaik adalah 3-4 minggu saat disimpan di lemari es, jangan lebih.
- Memasak telur hingga matang dapat membunuh bakteri Salmonella, sehingga sajikan telur yang benar-benar sudah matang.
- Setelah merebus telur tetapi menunda untuk dimakan, sebaiknya disimpan di lemari es terlebih dahulu.
- Untuk resep-resep masakan atau kue yang diwajibkan menggunakan telur mentah, maka disarankan menggunakan telur yang sudah melalui proses pasteurisasi. Dalam temperatur yang tinggi, bakteri Salmonella akan mati.
- Hindari membeli telur yang kulitnya sudah retak-retak dan rusak. Resiko perpindahan bakteri pada telur yang cangkangnya sudah rusak lebih besar.
- Pastikan untuk mencuci telur sebelum dimasak. Kulit telur biasanya masih menempel kotoran ayam atau kotoran lain.
Mengecek telur yang masih layak untuk dimakan atau tidak sangatlah mudah. Anda tinggal memasukkannya pada sebuah baskom yang berisi air. Apabila telur mengambang, maka sudah tidak layak makan dan sebaiknya dibuang. Apabila ia tenggelam maka ia masih baik untuk dikonsumsi.
Memang tidak harus selalu kebakaran jenggot menghadapi semua issue dan informasi tentang bahaya makanan. Apabila Anda menemukan informasi-informasi penting, maka ada baiknya Anda mengecek ke sana sini terlebih dahulu. Setelah menemukan sumber yang jelas dan dapat dipercaya, Anda bisa lebih berhati-hati dalam mengolah atau mengonsumsi sesuatu. Termasuk si telur yang kaya protein dan omega-3 ini.
- Agar Makanan Yang Dibakar Tak Menyebabkan Kanker
- Cek di Sini, Minyak Goreng Anda Sudah Sehat Belum?
- Hamil? Hindari Makanan-Makanan Ini!
- Ciri-Ciri Buah Yang Mengandung Formalin
- 5 Makanan Yang Ternyata Mengandung 'Kotoran'
- 10 Alasan Jangan Makan Mie Instant
(vem/bee)