Waduh, Tak Kembalikan Buku Perpustakaan Bisa Dikejar Debt Collector!

Fimela diperbarui 25 Sep 2013, 17:00 WIB

Bagi wanita, membaca buku bisa dikatakan sebagai salah satu hobi yang menyenangkan. Berbagai kategori buku seperti fiksi, pengetahuan, psikologi, percintaan dan sebagainya digemari dan banyak buku yang menjadi best seller hanya dalam beberapa hari. Terkadang terlalu banyak buku yang ingin dibeli namun dana terbatas. Hal ini bisa diakali dengan meminjam buku di perpustakaan.

Meminjam buku di perpustakaan milik Pemerintah selain gratis, koleksinya juga lengkap lho ladies. Beberapa perpustakaan daerah memiliki fasilitas lengkap seperti wifi, tempat fotokopi, ruang perpustakaan ber AC dan nyaman serta koleksi buku yang tidak hanya buku non fiksi tapi juga buku fiksi dan materi kuliah. Namun sayangnya, banyak peminjam yang tidak bertanggung jawab dengan tidak mengembalikan buku yang dipinjamnya sehingga koleksi perpustakaan menjadi banyak berkurang.

Perpustakaan Perpustakaan Soeman HS, Provinsi Riau kehilangan banyak koleksi bukunya karena banyaknya peminjam yang tidak mengembalikan pinjaman bukunya ladies. Saking geregetannya, pihak pengelola perpustakaan sampai menyewa debt collector untuk 'menagih' buku-buku yang tak kunjung dikembalikan itu. "Ada sekitar 14 orang penagih yang kami pakai untuk mengatasi penggelapan buku di perpustakaan," kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Riau, Riau Chairul Riski, Selasa (24/9) dikutip dari merdeka.com.

Buku perpustakaan pasti akan bertambah karena Pemerintah Daerah memiliki anggaran untuk menambah koleksi buku. Namun bila terus menerus dipinjam dan tidak dikembalikan maka merugikan perpustakaan dan peminjam lain bukan? Angka hilangnya buku di Perpustakaan Soeman HS ini tinggi sekali ladies. Setiap tahun, buku pengetahuan hilang mencapai 3000 buku!

Wah bisa dibayangkan ya bila hal ini terus menerus terjadi. Tidak salah kalau pengelola perpustakaan berusaha keras untuk mengembalikan koleksinya. Para Debt Collector ini berhasil mengembalikan sebagian buku yang dipinjam tapi tak kunjung dikembalikan itu. "Selama menggunakan jasa mereka sudah lebih seribu buku telah dikembalikan dan saat ini kembali terpajang di pustaka," ujar Chairul lagi.

Para Debt Collector ini menelepon para peminjam buku dan mengingatkan mereka untuk mengembalikan buku yang dipinjam. Ada yang bilang lupa, ada yang bilang bahwa bukunya sudah lupa dan lain sebagainya. Namun pengurus perpustakaan tidak patah arang. Hasilnya baik ladies, buku-buku banyak yang kembali walau belum semuanya. Padahal yang mau membaca dan mau meminjam kan banyak sekali lho!

Buku hilang saja, pengelola Perpustakaan sampai harus menyewa Debt Collector lho. Berarti kesadaran peminjam untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya masih belum bagus ya ladies. Duh semoga besok-besok tidak harus ada Debt Collector yang 'mengejar' para peminjam nakal yang tak mau mengembalikan buku ke perpustakaan ya!

(vem/sya)