Anak remaja yang sedang melewati masa-masa peralihan dari anak-anak menjadi seorang gadis membutuhkan orang tuanya untuk memberikan bimbingan. Ketika remaja ABG mulai jatuh cinta, belum mengetahui harus bersikap seperti apa saat menjalin cinta dengan remaja laki-laki sebayanya. Sosok Ayah dibutuhkan untuk memberikan nasihat, bimbingan dan mengawasi perilaku anaknya agar jangan sampai melakukan seks bebas dengan pacarnya.
Tapi tidak dengan Ayah yang tinggal di Pekanbaru ini. Dia tidak membimbing anak gadisnya atau melindungi putrinya dari pelecehan seksual. Justru dirinyalah yang merusak masa depan putrinya dengan melakukan pelecehan seksual, padahal putrinya adalah anak kandungnya yang harusnya dijaga dengan baik.
BP (38), warga Kecamatan Sail yang tega mencabuli P (13) putri kandungnya sendiri. P yang baru saja masuk sebagai murid di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini tidak menyangka bahwa Ayahnya tega melakukan pelecehan seksual kepadanya, dan hal itu dilakukan saat ada Ibunda P di sisi P.
Jumat dinihari (6/9) seperti biasanya, gadis yang baru beranjak dewasa ini tidur dengan Ibunya di kamar. Tiba-tiba ayahnya masuk ke dalam kamar dan memaksa P melakukan hubungan intim. AT (31) Ibunda P terbangun dan kaget luar biasa mengetahui suaminya melakukan pelecehan seksual pada anak mereka.
AT emosi dan langsung melaporkan suaminya ke kantor Polisi. Ibu satu anak ini menangis mengetahui kejadian pahit ini. "Aku tidak tahu bahwa ternyata suamiku melakukan hal ini pada putri kami. Aku tidak bisa membayangkan betapa hancur hati anakku karena hal ini. Ya Tuhan, cobaan ini sangat berat," ujar AT dengan menangis. P kini lebih banyak diam dan tidak mau berbicara dan menemui siapapun karena masih terpukul.
Pakar psikologi menyatakan, kekerasan atau tindak pelecehan seksual terhadap anak dapat mempengaruhi kondisi psikologi anak yang menjadi korbannya. Begitu besar efek dari pelecehan seksual ladies, lindungi keluarga Anda agar tidak menjadi korbannya ladies.