Seperti perasaan yang tanpa beban, terbang ke atas awan. Dengan disambut oleh secercah cahaya yang menyinari dengan hangat. Anda bisa melihat saudara, orang yang dicintai dari atas sana, bahkan orang-orang yang sudah lama meninggal dunia mengelilingi dengan wajah berseri dan sehat.
Mungkin itulah gambaran surga yang sering diperlihatkan di film-film. Memberikan efek positif bahwa Anda harus melakukan banyak kebaikan untuk mendapatkan itu semua. Apabila tidak, siksaan neraka yang panas, penuh kebencian, tak ada harapan, dan setan-setan berwajah seram yang akan menunggu Anda.
Entahlah dari mana sebenarnya para sineas ini bisa menggambarkan surga dan neraka versi mereka. Tetapi yang jelas penggambaran itu berhasil melekat di ingatan. Menjadi sebuah harapan serta peringatan tersendiri sepanjang hidup di dunia.
Namun, percayakah Anda bahwa ada orang-orang yang pernah memiliki pengalaman melihat surga dan neraka?
Jika Anda tidak percaya, maka Anda harus membaca penuturan pengalaman orang-orang ini. Dan Anda akan terkesima dipenuhi rasa penasaran dibuatnya.
(vem/bee)Veronika-Ulrike Barthel
Pada tahun 1981, Veronika mengalami kecelakaan mobil saat mobilnya ditabrak sebuah truk. Mendadak ia kemudian seperti ditarik menuju suatu tempat yang ternyata adalah neraka. Di sana ia didorong oleh sosok makhluk mengerikan yang ternyata prajurit setan. Ia disuruh menunggu di ruang tunggu yang sangat besar.
"Bagiku, setan yang selama ini ada di film-film kalah seram dengan yang kulihat. Mereka benar-benar nyata dan mengerikan," ungkapnya seperti dikutip dari ListVerse.com.
Di sana ia dapat melihat bagaimana manusia disiksa. Berteriak ketakutan dan merasakan kesakitan. Mereka akan dikurung di dalam gua-gua, yang dijaga oleh setan. Tak ada harapan dan hal menyenangkan di sana. Semuanya adalah kesengsaraan dan penderitaan terdalam.
Tak berapa lama kemudian Veronika seperti dilempar kembali ke dalam mobil. Di mana ia menyadari tangannya terbakar saat memegang setir mobil. Ia berhasil diselamatkan dan diberi pertolongan. Iapun memberikan kesaksian atas pengalaman singkatnya itu.
Howard Storm
Howard Storm adalah seorang profesor yang dikenal atheis. Ia tidak percaya sama sekali pada keberadaan Tuhan dan menjalani hidupnya seperti biasa. Suatu hari, ketika ia memimpin sebuah tur di Eropa, ia kembali ke kamar hotel dalam keadaan sangat lelah.
Tiba-tiba ia berteriak dan mengalami kesakitan yang luar biasa. Ia berguling-guling di lantai dan berharap cepat mendapatkan pertolongan medis. Waktu berjalan begitu lambat saat itu, sampai ia melihat wajah istrinya dan langsung mengucap pamit padanya. Ia takut kalau ternyata ia tak sempat mengucapkan selamat tinggal.
Tak lama kemudian ia menyadari bahwa dirinya telah berbaring di rumah sakit. Ia melihat dirinya, istrinya dan sanak saudaranya. Ia kemudian berusaha berkomunikasi dengan istrinya tetapi tak berhasil. Anehnya, ia tidak merasakan sakit apapun lagi dan malah merasa tubuhnya baik-baik saja.
Ia mendengar ada suara memanggil, dan karena penasaran ia mengikuti suara itu. Ternyata suara itu membawanya ke sebuah lorong panjang yang gelap dan tak berujung. Ia kemudian marah dan mengatakan tidak akan mengikuti suara itu lagi. Di sanalah kemudian ia diserang, digigit dan dihajar sampai babak belur. Di tengah pertarungannya, ia mendengar suara yang menyuruhnya untuk berdoa. Diapun berlutut, berdoa, dan melihat Yesus sendiri yang datang menyelamatkannya, dan mengembalikan dirinya ke dunia.
Kisah pengalamannya ini ditulis dalam sebuah buku, berjudul My Descent Into Death, yang dipublikasikan pada tahun 2000.
Colton Burpo
Menderita usus buntu dan harus dirawat di rumah sakit dalam kondisi darurat. Usianya kala itu baru 4 tahun, dan ketika ia bangun dua jam kemudian, ia menceritakan pengalaman luar biasa yang membuat orang tuanya tercengang.
Ia mengatakan ia baru saja dari surga, bertemu dengan Tuhan, anggota keluarga yang sudah meninggal, bahkan saudara perempuannya yang tak sengaja keguguran. Ia juga bertemu dengan seorang kakek tua yang ternyata adalah kakek buyutnya.
Todd Burpo, sang ayah yakin bahwa cerita anaknya ini nyata. Sebelumnya ia tak pernah menceritakan tentang saudaranya yang meninggal karena keguguran. Iapun akhirnya menunjukkan foto keluarga lama, dan menunjuk sosok kakek buyut yang ditemuinya.
Keyakinan ayahnya semakin dalam ketika Culton bercerita ia melihat dirinya berbaring, melihat ayahnya berdoa di kapel, dan menceritakan dengan detail apa yang terjadi di rumah sakit saat ia tak sadarkan diri.
Todd kemudian menulis buku dan menceritakan dengan detail apa yang dialami oleh anaknya itu. Mereka juga berkeliling dunia dan menceritakan pengalamannya pada banyak orang.
23 Menit di neraka
Bill Wiese menulis sebuah cerita di dalam buku yang berjudul 23 Minutes In Hell. Buku tersebut menceritakan pengalamannya selama ia berada di neraka.
Kala itu jam 3.00 pagi, di mana ia merasa seperti disedot ke dalam sebuah terowongan oleh setan-setan. Ia kemudian berada di neraka dan berhadapan langsung dengan para iblis. Ada yang wajahnya seperti reptil, dan mencakar piercingnya hingga berdarah-darah. Rasa sakit kala itu terasa sangat nyata, sehingga ia memohon untuk mati saja.
Di sana ia juga mendengarkan banyak suara berteriak dan menangis ketakutan. Dibakar oleh nyala api yang menyakitkan.
Tiba-tiba istrinya memanggil namanya, dan ia bangun tepat pukul 03.23 dengan luka yang nyata. Kemudian ia menuliskan pengalamannya itu dan membuat orang percaya bahwa neraka itu nyata.
Terbangun di Surga
Adalah Crystal McVea, yang tengah berada di meja operasi untuk menjalani operasi pankreas tahun 2009 silam. Ia berada pada kondisi tidak sadarkan diri dan dalam pengaruh obat bius ketika ia sadar bahwa ia terbangun di sebuah tempat yang sangat tenang.
Ia akhirnya sadar bahwa mungkin itulah yang disebut surga. Di sana ia bertemu dengan malaikat-malaikat, dengan Tuhan, dan merasakan banyak hal nyaman yang tak pernah ia temui di dunia.
Iapun diberi pertanyaan oleh Tuhan, akan memilih tinggal atau memilih kembali ke dunia. Dua kali ia menjawab ingin tinggal di sana. Tetapi karena kemurahan Tuhan, akhirnya ia dikirim kembali ke dunia.
Operasi yang dijalani Crystal berjalan lancar dan pada April 2013 lalu ia menulis pengalamannya dalam sebuah buku berjudul Waking Up In Heaven.