Indonesia adalah negeri yang kaya akan pluralitas budaya dan ragam etnik. Salah satu warisan budaya Indonesia yang wajib untuk terus dijaga dan dilestarikan adalah keanekaragaman kain tradisional nusantara. Maka dari itu PRibuMI... sebagai rumah desain produk exclusive handbags, footwear & small leather goodsdengan kain-kain tradisional nusantara menyelenggarakan acara bertajuk 'Keeping The Heritage Alive - The Beauty Of Indonesia Legacy' yang bertempat di Kampoeng PRibuMI...
Didasari akan kecintaan terhadap ragam wastra nusantara serta upaya untuk melestarikan kecantikan kain-kain tradisional Indonesia Ella V.Brizadly mendirikan PRibuMI... pada 24 April 2011. PRibuMI... merupakan produsen untuk produk-produk exclusive handbags, footwear & small leather goods dengan bahan dasar kain-kain tradisional Indonesia yang dipadukan dengan aplikasi material kulit berkualitas premium. Sejalan dengan itu PRibuMI... memiliki visi untuk memperkenalkan lebih luas lagi akan warisan budaya bangsa yang sangat indah dan tak ternilai dalam bentuk kain. Produk-produk PRibuMI... dibentuk dan dikemas secara ekslusif dan melewati proses quality control yang sesuai dengan standar premium. Sehingga hasil akhir produk PRibuMI... mampu bersaing dengan produk ternama dunia lainnya dan tentunya memiliki certification of authentification card, unique serial number dan 2 years warranty.
'Keeping The Heritage Alive - The Beauty Of Indonesia Legacy' ini merupakan wujud apresiasi PRibuMI... terhadap kekayaan ragam budaya seperti kain batik dan tenun yang tersebar dari tanah Aceh hingga Papua. Dalam acara ini PribuMI... menggandeng Benny Adrianto (Founder of Djawa), Dwita Herman (Batik Designer), dan Ria W. Gleen (Salah satu eksponen Manjusha) untuk berbincang-bincang mengenai The Beauty Of Indonesia Legacy yang dipandu oleh Reda Gaudiamo(Owner Batik Baik Budi).
Acara ini tentunya juga didedikasikan kepada komunitas PRibuMI...yang begitu mencintai kecantikan kain nusantara. Selama acara berlangsung warna-warni pesona kain nusantara pun begitu kental terasa, terlihat dari para undangan yang menggenakan dress code bertajuk Indonesia Heritage. Fashion show by Manjusha, Batik Baik Budi, dan PRibuMI... menambah semarak acara 'Keeping The Heritage Alive - The Beauty Of Indonesia Legacy'.
Benny Adrianto, Founder Of Djawa menyatakan bahwa "Nusantara memberikan saya inspirasi untuk terus berkarya, bentuk rumah adat, ukiran tradisional, keindahan alam serta kehidupan sosial masyarakat membuat saya terus dapat menjaga eksistensi Djawa dalam ragam koleksi kain batik”. Djawa senantiasa terus melestarikan kekayaan kain batik Indonesia dengan cara developed and designing batik with new approach in modern way," ujarnya.
"Ketertarikan saya dan teman-teman akan kemilau dan pesona perhiasan nusantara membuat kami giat berburu 'harta karun' Indonesia tersebut. Kami yakin bahwa ragam perhiasan tradisional nusantara dapat menyatu dalam kreasi fashion modern dan mampu mengangkat nilai-nilai kearifan lokal ke dalam industri fashion tanah air," ujar Ria W. Glenn, salah satu eksponen Manjusha - Handmade replica jewelry of Indonesia heritage.
'Keeping The Heritage Alive - The Beauty Of Indonesia legacy' membuka mata akan kumpulan keindahan dan kemewahan warisan budaya indonesia. Untuk itu PRibuMI... senantiasa berkomitmen melansir berbagai produk dengan bahan dasar kain tradisional berkualitas premium pdengan sentuhan modernisasi.
Ella V. Brizadly, Owner/Founder/Designer PRibuMI... menyatakan, " Indonesia adalah unlimited diversity – keanekaragaman tiada batas baik alam, budaya, etnik, hingga sosial, keanekaragaman ini adalah anugrah bagi kita sebagai bangsa Indonesia dan wajib untuk menjaga dan melestarikannya".
"Potensi budaya Indonesia seperti kain batik, tenun, songket wajib dijaga keberadaannya agar dapat terus bersanding bersama kemajuan negeri ini, dan PRibuMI... telah melakukan itu, salah satunya melalui acara seperti ini." tambah Ella V.Brizadly.
Mengenai ekspansi bisnis tentunya PRibuMI... memiliki harapan untuk memiliki galeri lainnya yang tersebar di beberapa lokasi sehingga mudah dijangkau, untuk itu PRibuMI... akan semakin memperluas kerjasama dengan para pengrajin daerah untuk mengurangi hambatan keterbatasan kain-kain tradisional, ungkap Ella V. Brizadly.
(vem/dyn)