Setiap Hari 50 Anak Bangsa Meninggal Karena Narkoba

Fimela diperbarui 06 Sep 2013, 10:15 WIB

Berbagai obat-obatan terlarang yang membuat kecanduan kini semakin luas dan banyak beredar di Indonesia. Pil, sabu-sabu dan berbagai bentuk narkoba lainnya mengancam kehidupan dan anak-anak bangsa. Sudah banyak yang menjadi korbannya, mulai dari kecanduan, tertular virus mematikan dan meninggal dunia. Sungguh memprihatinkan, bahwa ternyata banyak remaja dan generasi muda Indonesia mengonsumsi narkoba dan kecanduan.

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan bahwa sebanyak 50 jiwa dari 4,7 juta penduduk Indonesia meninggal dunia akibat kecanduan narkoba. Jumlah yang sangat banyak yang mengiris hati, karena berarti banyak sekali warga Indonesia yang menjadi pecandu narkoba dan meregang nyawa setiap harinya. Hal ini dikarenakan peredaran narkoba di Indonesia sudah hampir tak terkendali dan Pemerintah Indonesia belum mampu untuk menumpang gembong narkoba yang mendistribusikan ribuan kilogram narkoba setiap harinya.

"50 orang dari 4,7 juta pecandu narkoba di negeri meninggal setiap hari, berdasarkan hasil penelitian," kata perwakilan BNN, Dr Jolan Tedjokoesoema M Si, Kamis (5/9) dikutip dari merdeka.com. Dr Jolan yang sedang berada dalam acara focus Group Discussion (FGD) dengan tema rehabilitasi adiksi pengguna narkoba berbasis masyarakat di Mamuju Sulawesi itu mengungkapkan beberapa alasan kenapa narkoba bisa begitu merusak generasi bangsa Indonesia. Beliau juga mengatakan bahwa panti rehabilitasi narkoba di Indonesia masih sangat kurang sehingga yang sudah kecanduan akan sulit mendapat pertolongan.

Ia mengatakan, kondisi itu sangat memprihatinkan karena pemerintah tidak mampu mengatasi dengan melakukan rehabilitasi akibat terbatasnya sarana dan prasarana rehabilitasi. Sebab, di Indonesia hanya terdapat panti rehabilitas di Sukabumi Jawa Barat, Makasar Provinsi Sulawesi Barat, serta di Kaltim dan Kepulauan Riau yang baru akan dibangun tahun ini, dikutip dari merdeka.com. Hal ini berarti pecandu narkoba di tempat lain belum bisa mendapatkan pertolongan dengan segera dan bila kecanduan mereka sudah akut, bisa meninggal dunia karena tidak mendapat rehabilitasi.

Dr Jolan berharap agar pemerintah Indonesia lebih berusaha lagi untuk meminimalisir peredaran narkoba. Selain itu, juga membangun panti rehabilitasi di banyak tempat agar para pecandu narkoba bisa sembuh dan tidak sampai meninggal dunia. Banyak yang sudah terjerumus menjadi pecandu dan ingin sembuh tapi tidak bisa karena tidak ada panti rehabilitasi. semoga ke depannya pemerintah lebih memperhatikan masalah ini agar generasi Indonesia terbebas dari kecanduan narkoba dan tidak ada lagi nyawa-nyawa yang melayang karena obat-obatan haram dan mematikan ini.

(vem/sya)