Hobinya menjual hasil lukisan karya kakeknya dan patung buatan ayahnya, Reni adalah perempuan berusia 24 tahun yang sudah berhasil menjadi salah satu pengusaha tas di Jakarta. Jiwa seni dan berdagangnya memang sudah mengalir dari ayah dan kakeknya yang berprofesi sebagai pematung dan pelukis. Karena hal itu pula, maka jiwa seni Reni semakin terasah dalam hal memilih kain-kain tradisional Indonesia untuk dijadikan tas yang banyak disukai masyarakat. Yang pada akhirnya menjadi konsumen dari perempuan asal Bali ini.
Svaharya adalah sebuah kata yang dipilih sebagai label untuk mewakili tasnya. Svaharya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti Svaha yaitu semoga dan raya yaitu besar. Jadi Svaharya adalah doa seorang anak lulusan SMA yang memiliki keterbatasan biaya sehingga tidak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang perkuliahan dengan uangnya sendiri.
Beruntungnya Reni, karena mendapat tawaran beasiswa dari sebuah bank swasta di Jakarta untuk meneruskan pendidikan ke bangku universitas. Awalnya fasilitas beasiswa yang ia dapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama berkuliah di Malang. Hanya saja karena harus membiayai adiknya, Reni harus mencari pekerjaan sampingan yang ia jalani sembari mengenyam pendidikan.
Mulai dari memberikan les privat untuk anak-anak sekolah dasar, berdagang nasi betutu sampai menjual canang, sesaji untuk umat Hindu pernah dilakoninya. Karena ketakutan hasil akademiknya yang sudah mencapai semester akhir terbengkalai lantaran sibuk mendapatkan uang tambahan. Reni memutar otak untuk mendapatkan uang dengan cara yang lebih ringan. Ketidaksengajaannya saat bertemu seorang teman yang juga melakukan kerja sambilan yaitu menjual kain tradisional, membuat Reni berpikir untuk membuat tas dari bahan tersebut.
Memberanikan diri meminjam kain tersebut, perempuan yang akan melepas masa lajangnya bulan Oktober ini menjanjikan akan membayar kain tersebut saat tasnya sudah laku terjual. Keberuntungan yang menyertai Reni juga berhasil diperoleh dengan kepercayaan yang diberikan bukan hanya dari temannya tersebut tetapi juga penjahit yang bersedia untuk menjahitkan tasnya tanpa dibayar di muka. Tanpa mengeluarkan modal satu rupiah pun, akhirnya Reni yang pada saat itu sudah bekerja di salah satu bank, berhasil menjual satu tas tersebut kepada atasannya.
Berawal dari satu atasan, usaha tas Reni mulai mencapai titik cerah. Pesanan akan tas yang terbuat dari kain tradisional Indonesia yang ia desain sendiri mulai banyak berdatangan. Apalagi setelah dia memberanikan diri untuk menawarkan hasil karyanya di bazaar lokal. 5 juta merupakan angka minimum yang ia dapat per bulannya. Dari mulai teman kantor hingga ibu-ibu pejabat daerah kini menjadi langganannya. Dibantu oleh adik dan satu teman baiknya, Reni kini mulai berkonsentrasi untuk menjalankan usaha yang sudah satu tahun dijalani.
Harga yang ditawarkan oleh Svaharya terbilang cukup terjangkau bila dibandingkan dengan produsen tas batik dan kain tradisional lainnya. Karena kain yang digunakan oleh Svaharya adalah kain asli yang didapatkan dengan cara berkeliling Indonesia dan mendatangi satu persatu pengrajinnya. Mulai dari Rp 650.000,- Anda sudah bisa mendapatkan sebuah tas yang hanya dimiliki oleh Anda seorang, karena Reni memang hanya membuat satu item untuk tiap modelnya.
Semua tas yang ditawarkan oleh Svaharya merupakan produk ready stock yang bisa didapatkan dengan pemesanan online melalui website resmi Svaharya di www.svaharya.com. Selain tas, Svaharya juga menawarkan pilihan organizers lho Ladies. Jadi, silakan kunjungi websitenya dan pilih sendiri tas kesukaan Anda.