4 Pihak Yang Tolak Miss World Diadakan di Indonesia

Fimela diperbarui 28 Agu 2013, 15:46 WIB

Miss World adalah ajang tahunan bergengsi yang diikuti oleh ratusan wanita cantik, pintar dan memiliki manners yang jempolan. Banyak negara yang mengirimkan wakilnya untuk mengikuti kontes kecantikan ini, dan memberikan dukungan agar delegasi mereka bisa menjadi pemenang sebagai ratu paling cantik sejagat. Menjadi wakil untuk ajang Miss World tentu membanggakan dan menjadi impian banyak wanita. Acara ini diyakini dapat mendongkrak pariwisata tempat diselenggarakannya. Tahun ini, Miss World diadakan di Bali, Indonesia. Dukungan deras mengalir, namun tidak sedikit yang mengkritik dan menentang. Kenapa ya mereka menentang dan siapa saja pihak yang tidak setuju Miss World diadakan di Indonesia?

BACA JUGA

Tahun Ini Perhelatan Miss World Tanpa Sesi Bikini

Sekilas Tentang Miss World 2013 Indonesia

Pro Kontra Miss World, Bagaimana Menurut Anda?

Syifa Syafningdyah Siap Melangkah ke Miss World 2010

Koleksi Gaun Maria Selena di Miss Universe 2012

Miss Guyana Jadi Korban Gaun Malamnya Sendiri di Miss Universe 2012


(vem/sya)
What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Young Islamic Leaders

(c) facebook.com/youngislamicleaders.org

Sebuah organisasi non profit bernama Young Islamic Leaders (YLI) menyatakan bahwa mereka menentang diadakannya Miss World di Indonesia. YLI membuat petisi di http://www.change.org/id/petisi/indonesia-tolak-miss-world untuk menggalang dukungan agar pemerintah Indonesia tidak mengizinkan acara ini diadakan di Bali, Indonesia. YLI mengatakan bahwa Miss World adalah peradaban dan budaya asing (Barat) yang sekuler dan liberal. Ini jelas tidak sesuai dg budaya lokal dan nilai-nilai Pancasila terutama sila pertama.

3 dari 5 halaman

Majelis Ulama Indonesia

(c) merdeka.com

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tetap menolak kontes kecantikan Miss World yang diadakan di Tanah Air meski pihak penyelenggara menyatakan menghilangkan sesi bikini. Perhelatan Miss World rencananya diselenggarakan di Jakarta dan Bali pada 4-6 September. Acara Miss World memang menyertakan penilaian dengan menggunakan bikini baik two pieces (atasan seperti bra dan bawahan seperti celana dalam) atau one piece (atasan dan bawahan menyambung, lebih tertutup).

Hal ini dinilai tidak sesuai dengan Indonesia yang memegang adat ketimuran dan tidak mengekspos bentuk tubuh kepada khalayak publik. "Memang ada pemberitahuan jika tidak ada sesi bikini, namun yang ditonjolkan adalah batik. Namun saya tidak yakin bagian tubuh perempuan yang boleh ditonjolkan seperti dalam Islam yakni tangan dan wajah," ujar Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi dan Informasi Sinansari Encip di Jakarta, Jumat dikutip dari merdeka.com.

4 dari 5 halaman

Front Pembela Islam (FPI)

(c) merdeka.com

Front Pembela Islam (FPI) adalah salah satu ormas di Indonesia yang kerap menuai sensasi dan pro kontra dari tindakan-tindakan yang dilakukannya. FPI kerap melakukan sweeping, pembongkaran dan hal-hal yang mendekati kekerasan. FPI menentang diadakan Miss World dan Bali sebagai tempat perhelatannya. Pihak panitia Miss World mengatakan bahwa sesi bikini akan ditiadakan dan kontestan akan menggunakan kebaya dan batik.

Misbahul Anam, Sekertaris Majelis Syuro DPP FPI menyatakan hal tersebut tidak mungkin benar-benar diterapkan. Ah, itu amat sangat mustahil. Pemilihan Miss World kan ada dari sudut pandang postur tubuh. Kalau pake kebaya, pake jilbab, itu kan untuk kamuflase, itu amat sangat mustahil," dikutip dari merdeka.com. FPI mengatakan bila Miss World jadi diselenggarakan di Bali maka mereka akan mengobrak-abrik acara Miss World.

5 dari 5 halaman

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

(c) merdeka.com

Dari beberapa pihak yang menyatakan menolak Miss World diadakan di Indonesia, PKS menjadi salah satu partai yang vokal ikut menentang acara ini. PKS menganggap bahwa acara ini hanyalah merendahkan martabat perempuan dan tidak memberi keuntungan apapun. Terlalu sederhana kalau ada yang berpandangan bahwa Miss World diasumsikan mampu meningkatkan potensi pariwisata dan budaya Indonesia. "Karena pada kenyataannya di beberapa negara yang pernah melaksanakan Miss World tidak terbukti mampu meningkatkan potensi pariwisata," ujar Surahman Hidayat, salah satu politikus dari PKS.

Acara Miss World memang masih satu bulan lagi, tapi heboh dan kontroversi pro kontranya sudah membuat Indonesia terbagi menjadi dua pikiran, yaitu setuju dan tidak. Kalau Anda, bagaimana ladies? Setujukah dengan acara ini?