Kebutuhan akan uang memang bisa membutakan nurani kita, bahkan bisa membuat kita melakukan apa saja. Seperti yang dilakukan Abreail Denise Winkler ini.
Ibu asal Utah ini memiliki seorang anak perempuan yang masih berusia 4 tahun. Dengan kondisi sang anak yang masih kecil dan polos, ia memanfaatkan momen tersebut. Winkler mengatakan pada putrinya bahwa ia mengidap kanker.
Lebih dari itu, Winkler bahkan membuka amal bagi mereka yang ingin mendonasi bagi kesehatan anaknya. Tak tanggung-tanggung simpati membanjiri sang anak dan dana yang terkumpul sekitar $ 3.000 atau sekitar Rp 30 Juta.
Trik penipuan yang dilakukan oleh Winkler memang meyakinkan. Bahkan sang anak dibuat nampak seperti anak sakit sungguhan. Para dermawan yang iba dan bersimpati pada sang anak bahkan bersaksi bahwa beberapa waktu terakhir ketika mereka mengunjunginya, anak itu nampak sakit dan rambutnya rontok.
Namun penipuan ini terendus oleh detektif Shaun Smith yang telah menghubungi Divisi Pelayanan Anak dan keluarga, ia tak menemukan adanya rekaman laporan bahwa anak Winkler mengalami kanker atau sejenisnya. Mirisnya, ketika ia menanyai sang anak, anak tersebut sudah terlanjur percaya bahwa ia memiliki penyakit kanker.
Anak tersebut juga telah melalui serangkaian pengecekan medis hingga ditelusuri riwayat kesehatannya. Namun tak satupun menunjukkan tanda-tanda bahwa ia mengalami penyakit kanker. Dengan kata lain, isu kanker yang disebarkan hanyalah trik yang dilakukan Winkler untuk mendapatkan uang.
Sungguh miris apa yang dilakukan oleh Winkler pada sang putri. pasalnya, pada usia ini sang anak masih dalam tahap pertumbuhan dan membentuk karakter, namun sang ibu telah dengan sengaja mendoktrin bahwa dia terkena kanker. Lebih kejamnya lagi, sang putri seakan dijadikan media untuk mencari uang.
Well, saat ini Winkler telah mendapatkan penanganan dari pihak terkait dan sang detektif membuka kesempatan bagi mereka y6ang terlanjur menyumbang untuk Abby Winkler, bisa menghubungi pihak kepolisian untuk mengklaim uang mereka kembali.
Hikmah yang bisa kita petik adalah, sesulit apapun perekonomian kita, jangan jadikan anak sebagai korban. Biarkan mereka menikmati masa kecil mereka dengan baik dan berikan hak-hak atas pendidikan meski itu hanya hal sederhana tentang sopan santun.
BACA JUGA
Tidak Ingin Dipaksa Menikah, Gadis di Inggris Pakai Sendok Untuk Menyelamatkan Diri
Sungguh Malang, Gadis-Gadis Mungil Ini Dinikahkan Diusia Dini
Biaya Operasi Plastik Gratis, Asal Pasien Sesuai Dengan Kriteria Dokter Ini
Demi Suami, Kurelakan Ginjal Ini Untuk Bisa Terus Hidup Bersamanya
(vem/gil)