Pria Ini Terobsesi Jadi Kucing Raksasa Dengan 1.000 Tato Motif Leopard

Fimela diperbarui 17 Agu 2013, 18:00 WIB

Banyak orang terobsesi menjadi manusia yang berbeda, bahkan dengan cara yang agak menakutkan. Pria ini terobsesi menjadi manusia setengah manusia, setengah kucing raksasa. Dia menghiasi tubuhnya dengan lebih dari 1.000 tato motif leopard dan rela dimusuhi keluarganya sendiri.

Pria ini terlahir dengan nama Lance Brieschke, tetapi dia lebih dikenal sebagai Larry Da Leopard , dilansir dari Dailymail.co.uk. Seperti nama barunya, Larry adalah sosok yang unik karena tubuhnya tampak seperti perpaduan manusia dan leopard, si kucing liar raksasa. Seluruh tubuh Larry dipenuhi tato motif leopard, jumlah lebih dari 1.000. Menjadi seniman tato membuat Larry lebih mudah mewujudkan obsesinya menjadi manimal, manusia setengah animal (hewan).

Dijauhi Keluarga Karena Obsesinya

Dengan obsesi yang aneh ini, Larry mengaku bahwa hubungannya dengan keluarga menjadi renggang. Saat mulai memiliki tato leopard di usia 20 tahun, kedua orang tua Larry tidak menyukai keputusan anak mereka. Larry ingat bagaimana kedua orang tuanya menangis saat pertama kali melihat tato di tubuhnya.

"Keluarga saya memiliki latar belakang militer dan Kristen, sehingga mereka tidak terlalu suka dengan tato saya," ujar Larry. Tahun demi tahun berlalu, perlu waktu lebih dari sepuluh tahun bagi keluarganya untuk menerima apa yang menjadi keputusan hidup Larry. "Sekarang hubungan kami lebih baik," ujarnya.

Walau pernah ditolak oleh keluarganya, Larry tetap bangga dengan tubuhnya yang sudah menyerupai Leopard. "Tato Leopard saya memberi kekuatan khusus seperti dapat melihat dalam gelap, berjalan cepat dan berburu di malam hari," ujarnya.

Pacar Cemburu Saat Larry Dikelilingi Fans

Dengan tubuh yang unik dan berbeda dari kebanyakan pria, pasti banyak wanita yang takut melihat Larry. Tetapi Julia Ruth (29 tahun), seorang penata rambut jatuh cinta dengan Larry. Mereka sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun. Julia mengatakan bahwa dia menerima apapun yang menjadi obsesi Larry, walaupun obsesi itu kadang membuatnya cemburu.

"Kadang saya berpikir bahwa dia (Larry) terlalu ramah dan bersedia menjawab pertanyaan apapun (dari orang lain)," ujar Julia. Wanita ini juga menambahkan bahwa dia tidak malu bersama Larry, walaupun pria ini sering tidak memakai baju dan hanya menggunakan cawat.

Tidak semua orang bisa menerima kehadiran Larry, sebagian suka, sebagian bahkan menganggap Larry adalah jelmaan setan. "Saya tidak merekomendasikan hal ini untuk semua orang," ujar Larry. "Tetapi bagi sana, seni memiliki nilai dari rasa sakitnya," lanjutnya. Meskipun ada orang-orang yang menolak kehadirannya, Larry tetap bangga akan dirinya.

"Saat menatap bayangan pada cermin di pagi hari, saya suka dengan apa yang saya lihat," demikian pujian Larry untuk dirinya sendiri.

(vem/yel)
What's On Fimela