Daniel, Salah Satu Pria Jenius di Dunia Yang Mengidap Autis

Fimela diperbarui 05 Agu 2013, 15:00 WIB

Manusia yang pandai bersyukur akan mendapat kemudahan dan limpahan karunia dari Tuhan yang tak terduga. Walau sedang dihimpit banyak masalah, memiliki kekurangan fisik atau mengidap penyakit yang susah atau tidak bisa disembuhkan bukan berarti tidak bisa bahagia seperti yang lainnya. Menyadari bahwa memiliki sakit yang susah untuk disembuhkan, Daniel Tammet tidak rendah diri, justru berusaha keras untuk tetap sejajar dengan teman yang lainnya. Daniel mengidap autis bawaan lahir, tapi karena ketekunannya mengasah kemampuan, Daniel kini menjadi salah satu orang jenius di dunia.

Aku terlahir autis

Daniel Tammet lahir pada tanggal 31 Januari 1979 di London Timur, Inggris. Saat balita, Daniel kerap membenturkan kepalanya di tembok dan sering menangis. Kedua orang tua Daniel dulu tidak menyadari bahwa perilaku Daniel disebabkan karena putra mereka ini mengidap Autis. Begitu mengetahui bahwa Daniel Autis, Ayah dan Ibu Daniel sedih namun mereka tidak mau terpuruk dalam penyesalan.

Daniel dulu tidak tahu bahwa penyakitnya disebut dengan Autis. Daniel hanya merasa kadang hari-harinya begitu buruk dan sering kejang. Untuk menghibur, Daniel diajak saudaranya bermain menghafal angka. Hebatnya, Daniel bisa menghafal banyak rangkaian angka yang disebutkan oleh saudaranya.

Ternyata aku memiliki kecerdasan luar biasa

Beranjak dewasa, orang tua Daniel mendukungnya untuk terus belajar walau penyakit Autis kerap mengganggu aktivitasnya. Untuk meredam kejang dan emosi yang tiba-tiba kacau, Daniel rutin minum obat dari dokter. Pada tahun 2004 dia memecahkan rekor baru di Eropa untuk mengingat titik desimal terjauh. Dia dapat mengingat 22.514 digit angka yang dibacakan selama lima jam sembilan menit.

Daniel tidak butuh menghafalkan dengan keras. Seluruh angka itu seolah langsung masuk dan terekam di dalam otaknya. Karena kecerdasannya ini, Daniel mampu mempelajari dengan fasih 10 bahasa Inggris, Rumania, Gaelik, Welsh, Islandia dan beberapa bahasa yang lain.

Dengan segala kekuranganku, aku bahagia

Daniel tahu bahwa Autis tidak bisa disembuhkan 100%. Dirinya tidak rendah diri, justru semangat memberi inspirasi. Di dunia ini banyak penderita autisme yang belum menyadari kemampuan mereka yang belum tergali. 10% dari seluruh penderita autisme berpotensi untuk menjadi orang jenius bila diasah terus menerus.

"Aku tahu bahwa tantangan utama penderita Autis adalah kesulitan berkomunikasi dan mengendalikan diri. Tapi percayalah, semua penderita Autis bisa membuat diri mereka sama hebatnya seperti yang normal" ucap Daniel. Daniel terus menyebarkan semangat dan kisahnya menginspirasi banyak orang. Jangan minder atau sedih bila buah hati Anda menderita Autisme ladies. Terus asah kemampuan mereka karena penderita Autis berpotensi besar untuk memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

BACA JUGA

Kisah Program Diet yang Sukses

Kisah Inspiratif Kesuksesan Program Diet

Elaine, Wanita Yang Sukses Diet Turun 44 Kilogram Dan Sembuh Dari Asma

Sudahkah Anda Tahu Etika Ketika Sedang Naik Pesawat Terbang?

Kisah Nyata: Bayiku Meninggal Dan Aku Tidur di Sisinya Selama 3 Hari

Lauryn, Gadis Mungil Berjuang Melawan 2 Kanker di Tubuhnya

(vem/sya)
What's On Fimela