Hidup Tanpa Uang Selama 16 Tahun, Wanita Ini Bahagia

Fimela diperbarui 24 Jul 2013, 19:00 WIB

Uang, uang dan uang..

Sebuah benda yang membuat banyak orang ingin memilikinya. Uang bisa membuat manusia jadi tamak. Uang bisa membuat seseorang 'menginjak-injak' orang lain. Bahkan uang bisa membuat seseorang membunuh orang lain. Ya.. itulah sisi gelap uang. Hampir tidak ada yang gratis di dunia ini, semua butuh uang. Kadang uang menekan hidup, karena itulah wanita ini memutuskan untuk hidup tanpa uang.

Aneh memang, di zaman yang serba gila kekayaan dan silau harta, Heidemarie Schwermer yang hampir berusia 70 tahun justru memutuskan untuk meninggalkan hidup mewahnya. Wanita yang berasal dari Jerman ini memulai petualangan saat usianya masih 50 tahun. Heidemarie meninggalkan pekerjaan sebagai psikoterapis dan yakin bisa hidup tanpa uang. Kisahnya bahkan dibuat film dengan judul Living Without Money, dilansir dari situs Business Insider.

Keluargaku Kaya, Tetapi Miskin

Kisah ini bermula saat keluarga Heidemarie mengalami kebangkrutan di Perang Dunia II sekitar tahun 1940. Dengan jerih payah ayahnya yang seorang pengusaha kopi, keluarga mereka kembali berjaya dan kaya raya. Tetapi.. ada pergolakan batin saat keluarga Heidemarie mempertahankan kekayaan sekuatnya. Heidemarie muda berpikir, apakah keluarganya sungguh kaya atau sebenarnya miskin secara batin?

Heidemarie akhirnya meninggalkan kehidupannya yang bergelimang harta, dia bergabung dalam perkumpulan penduduk lokal. Perkumpulan itu akan membuat seseorang bekerja untuk mendapatkan barang, bukan uang. Heidemarie bekerja sebagai pengasuh anak hingga tukang bersih-bersih. Semua dia lakukan dengan gembira. Heidemarie bahkan tidak keberatan memberikan rumahnya secara cuma-cuma pada kerabatnya.

"Saya rasa itulah saat yang tepat, saya memberikan rumah dan semua yang saya miliki," ujar Heidemarie. Semua barang diserahkan, kecuali barang pribadi yang memiliki kenangan, semua dimasukkan dalam koper kecil.

Bahagia Hidup Dalam Kesederhanaan

Walaupun hanya mendapatkan bayaran berupa barang, Heidemarie tidak keberatan menyumbangkan baju yang didapat untuk orang lain. Sementara itu orang lain secara ajaib sering membantu Heidemarie, dia menyebutnya mukjizat, bukan sumbangan semata. "Setiap hari saya melihat banyak keajaiban di dalam hidup saya," ujarnya.

Banyak memberi, banyak menerima, itulah kata-kata yang sering diucapkan Heidemarie. Bertahun-tahun hidup tanpa uang tidak selalu mulus, kadang Heidemarie harus mencari sisa sayur segar di pasar. Walau begitu, Heidemarie tidak mau disebut tunawisma, karena dia bahagia dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain.

Perjuangan hidup Heidemarie membuatnya dipercaya untuk melatih mahasiswa ahli lingkungan BUND Youth dari Muenster. Ada beberapa orang yang mengkritik gaya hidup Heidemarie, tetapi baginya, kritikan itu bisa diterima walaupun menyakitkan. Ada juga yang memberi respon positif bahwa uang tidak selalu memberi kebahagiaan, ada orang yang banyak uang tetapi miskin hati.

Dalam kesederhanaan, selalu ada kebahagiaan.

BACA JUGA:

Anjing Ini Menjaga Anak Kucing Seperti Anaknya Sendiri

Puasa Ramadan Membuat Manusia Jadi Lebih Baik

Manfaat Besar Jika Anda Selalu Bersyukur

Suka Belajar, Nenek Berusia 100 Tahun Akhirnya Lulus SD

5 Manfaat Tersenyum, Ayo Jangan Pelit Senyum!

(vem/yel)