Hati nurani dan akal sehat, dua hal terpenting yang harus ada di dalam setiap diri manusia. Manusia selalu dipenuhi dengan emosi, dan terkadang membuat mata buta serta bertindak di luar akal pikiran. Hanya karena masalah sepele, seseorang bisa menghabisi nyawa orang lain. Sedihnya, seorang anak tega membunuh ibunya sendiri lantaran tidak diberi uang yang jumlahnya hanya 20 ribu rupiah.
Sumiati (60) ditemukan sekarat dan akhirnya meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di Jalan Menteng Raya, Gang Wan Sofiyan Barus, Medan Denai (22/7). Wanita tua ini dibunuh saat tidur oleh putra tercintanya sendiri, MY (21). Sungguh tega, MY membunuh wanita yang telah mengandungnya selama 9 bulan dan membesarkannya dengan penuh perjuangan. Sumiati dibunuh dengan cara dipukul dengan benda tumpul dan dibekap.
Entah di mana akal sehat MY. Karena uang, matanya buta oleh emosi dan hatinya tertutup oleh pikiran buruk tak terkendali. Pemuda pekerja bangunan ini tega menghabisi ibunya hanya karena tidak diberi uang Rp 20 ribu. Ban sepeda motor MY bocor dan meminta ibundanya membayar biaya tambal ban. Namun Sumiati tidak mengabulkannya.
Merasa marah, MY pun membunuh Sumiati dengan kejam tanpa ampun. Bisa apa wanita tua ini? tidak ada daya melawan, Sumiati menitikkan air mata menerima perlakuan kejam buah hatinya. Pada pukul 20.00 WIB, MY masuk ke kamar ibunya. Saat itu Sumiati sedang tidur. Dia kemudian membekap wajah ibunya dan memukul kepala perempuan itu dengan batu penggilingan.
Berakhirlah hidup Sumiati, dan berakhir pula akal sehat MY sebagai manusia. Tanpa rasa bersalah, MY mengambil uang Rp 6 ribu dari tas ibunya sebelum pergi meninggalkan rumah. Abangnya yang baru pulang menemukan tubuh sekarat sang ibu pada pukul 01.00 WIB. Kakak MY syok berat melihat wanita berusia senja itu bersimbah darah, tak berdaya. MY sempat datang ke rumah sakit tempat Sumiati dilarikan walau pada akhirnya pagi hari Sumiati menghembuskan napas terakhir.
Polisi mencurigai sikap MY dan akhirnya terungkaplah, MY yang membunuh ibundanya sendiri. Kini Sumiati telah berpulang, membawa tangis luka hati mendalam dan kekecewaan besar terhadap putra yang dirawatnya dengan penuh kasih sayang, membalasnya dengan kematian.
BACA JUGA
Duh, Bapak Hakim Ini Bakar Surat Yasin di Tengah Jalan
Puspita, Gadis Malang Yang Kelelahan Saat MOS Itu Meninggal Dunia
Tak Mau Diajak Balikan, Gadis Ini Ditampar Dengan Sandal
Kisah Malang Pony, Orangutan Yang Dijadikan Pelacur
Kisah-Kisah Tragis Bayi Yang Dibuang Oleh Orang Tuanya Sendiri
(vem/sya)