Kenaikan berat badan saat kehamilan adalah hal yang biasa. Namun, bila kenaikannya hingga tiga kali lipat kenaikan berat badan rata-rata ibu hamil, maka bayi yang dilahirkan cenderung terlalu gemuk.
Sebuah studi dilakukan pada 172 ibu yang sedang mengandung. Seperti dikutip dari indiatimes, dikatakan bahwa ibu hamil tetap harus menjaga kenaikan berat badan selama kehamilan dan jelang melahirkan. Berat badan yang naiknya kurang terkontrol cenderung akan membuat si bayi juga terlalu gemuk di dalam kandungan.
Mengapa bayi terlalu gemuk tidak disarankan?
Apabila orang dewasa yang cenderung terlalu gemuk saja punya sekian banyak masalah kesehatan, apalagi jika dia masih bayi. Ancaman kesehatannya bisa datang dari berbagai hal, demikian ungkap Margie Davenport, asisten profesor dari faculty of physical education and recreation.
"Ibu hamil dan juga dokter pendampingnya haruslah sama-sama menjaga dan mengawasi pertambahan berat badan si ibu. Semua tak lain adalah demi kesehatan kandungan dan si bayi itu sendiri," sambungnya.
Data menunjukkan bahwa seharusnya ibu hamil antara 16-20 minggu rata-rata memiliki BMI rata-rata di bawah 25 dan di atas 18,5 baru dibilang sehat. Sementara mereka yang memiliki BMI di bawah 18,5 cenderung menderita kekurangan gizi, sedangkan di atas 25 cenderung overweight.
Disarankan agar bumil tetap berolahraga dengan mengikuti senam kehamilan secara rutin. Manfaatnya tak hanya membantu mengatur pernafasan dan mempersiapkan kelahiran, namun juga untuk menjaga agar berat badan tetap ideal dan BMI tetap stabil. Dilaporkan juga mereka yang rajin mengikuti senam kehamilan, bayi yang dilahirkan sehat dan tidak overweight. Kasus penyakit yang dibawa sejak dilahirkan juga berkurang resikonya.
Nah, sejak dini tetap jaga berat badan dan BMI Anda ya bumil. Kecukupan nutrisi memang harus dimaksimalkan, tetapi jangan sampai berlebihan agar tidak mengganggu kehamilan dan juga kesehatan si janin. [initial]
BACA JUGA:
Baju Hamil Trendi, Bikin Remaja Hamil?
Akupuntur Cara Aman dan Efektif Atasi Morning Sickness
Anda Ingin Hamil? Konsumsi Makanan Ini
Benarkah Kolestasis Kehamilan Berbahaya Bagi Bayi?
(vem/bee)