Yogya Miliki Ruang Sahabat Ibu dan Anak di Fasilitas Publik

Fimela diperbarui 15 Jul 2013, 12:31 WIB

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2013 dan upaya mendukung Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak, PT Sarihusada Generasi Mahardhika  (Sarihusada) bersama Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama membangun "Ruang Sahabat Ibu dan Anak" di area dekat Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Ruang ini merupakan fasilitas khusus yang disediakan untuk ibu dan anak yang sedang melakukan aktifitas di fasilitas publik dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak.

Peresmian "Ruang Sahabat Ibu dan Anak" dilakukan  oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, disaksikan oleh Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti dan Presiden Direktur Sarihusada, Boris Bourdin.

Ruang sahabat ibu dan anak dilengkapi dengan pojok bacaan anak, ruang bermain anak serta ruang untuk merawat anak seperti mengganti pakaian (nursing room). 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, mengatakan bahwa inisiatif menyediakan "Ruang Sahabat Ibu dan Anak" pada fasilitas publik seperti Pasar Beringharjo merupakan  wujud kepedulian terhadap ibu dan anak sekaligus merupakan bentuk dukungan terhadap terwujudnya Kota Layak Anak.

“Kami sangat menghargai kerjasama antara pemerintah kota Yogyakarta dengan Sarihusada sebagai anggota Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) untuk melengkapi fasilitas publik seperti pasar dengan prasarana untuk mendukung kenyamanan ibu dalam mendorong tumbuh kembang anak. Pengadaan Ruang Sahabat Ibu dan Anak ini sekaligus harus dimanfaatkan untuk memberikan kesempatan kepada kaum Ibu memberikan atau menyimpan  ASI, sehingga program Pemberian ASI Eksklusif betul-betul dapat diwujudkan dan terdukung,” kata Linda Amalia Sari.

Presiden Direktur Sarihusada, Boris Bourdin, mengatakan sebagai anggota Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI), Sarihusada terpanggil untuk mendukung ketersediaan prasarana seperti "Ruang Sahabat Ibu dan Anak" yang selain menjadi arena bermain anak, juga bisa dimanfaatkan untuk merawat dan menyusui bayi. “Kami sangat mendukung pemberian ASI eksklusif untuk bayi hingga usia 6 bulan dan kami mendukung pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui,” tambah Boris.

Prasarana khusus yang disediakan untuk ibu dan anak di tempat-tempat umum merupakan hal yang penting karena jumlahnya yang masih kurang. Dukungan pembangunan ruang sahabat ibu dan anak merupakan salah satu wujud kepedulian Sarihusada untuk mendukung Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak.

“Keberadaan “Ruang Sahabat Ibu dan Anak” merupakan cermin kepedulian kami agar ibu tetap bisa mendukung tumbuh kembang anak pada saat melakukan kegiatan di luar rumah. Kami berterima kasih kepada pemerintah kota Yogyakarta yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk terus memberikan sumbangsih bagi terwujudnya Kota Layak Anak,” jelas Boris.

Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti, menyampaikan bahwa pemerintah kota Yogyakarta sangat serius dalam upaya menciptakan Yogya sebagai Kota Layak Anak melalui penyediaan prasarana yang penting untuk ibu dan anak.

“Kami berterima kasih atas dukungan yang dilakukan oleh pihak swasta, dalam hal ini Sarihusada  dalam program pemerintah kota dalam menciptakan prasarana untuk anak," kata Haryadi. Sarihusada telah bekerjasama dengan Pemerintah kota  membuat Program Rumah Srikandi di Kampung Badran dalam program pembentukan PAUD percontohan, program pondok Gizi dan pemberdayaan ekonomi perempuan, juga aktif dalam memberikan pelayanan edukasi nutrisi di Taman Pintar dengan sasaran Ibu dan anak pengunjung Taman Pintar, memberikan fasilitas permainan anak yang merangsang pertumbuhan motorik anak di area Taman Air Menari,Gedung PAUD Barat dan PAUD Timur Taman Pintar serta mendukung pengembangan PAUD Percontohan di 13 Kecamatan di Kota Yogya bersama Forum PAUD Kota.

Sebelumnya, Sarihusada juga melakukan berbagai inisiatif sosial termasuk pembangunan ‘nursing room’ di Terminal Tirtonadi, Solo, Pasar Kliwon Temanggung, serta membangun pojok bermain anak di beberapa Puskesmas di Solo dan Temanggung.

Dukungan Sarihusada untuk meningkatkan kenyamanan bagi ibu dan anak juga terwujud dalam kebijakan internal perusahaan dengan memberikan cuti melahirkan selama empat bulan. Hal ini sebagai bentuk perhatian perusahaan kepada karyawati untuk merawat dan memberikan ASI eksklusif pada bayinya pasca melahirkan.

Selain memberikan cuti melahirkan yang lebih panjang, Sarihusada juga menyediakan ruang laktasi yang nyaman, juga memberikan jasa layanan antar ASI gratis ke rumah karyawati yang masih menyusui namun sudah harus kembali ke kantor Jakarta. Sementara itu di kantor Sarihusada di luar Jakarta, perusahaan mengizinkan karyawati yang masih menyusui untuk membawa bayi mereka ke kantor untuk disusui pada saat jam kerja.

 

(vem/dyn)