Kisah Gadis Kecil Yang Diperkosa Ayah Tirinya Sendiri

Fimela diperbarui 28 Jun 2013, 13:04 WIB

Bermain, belajar, menggambarkan cita-cita dan berada di bawah kasih sayang orang tua sudah selayaknya menjadi dunia bagi anak-anak. Mereka yang masih belum bisa menjaga dirinya sendiri, butuh kedua orang tuanya untuk membimbing dan melindungi. Gadis kecil yang biasanya pulang menangis karena diganggu oleh teman-temannya, akan mengadu kepada sang ayah untuk mendapat pembelaan dan pelukan. Namun sungguh malang nasib gadis kecil berusia 10 tahun ini. Ketika seharusnya dia tumbuh dewasa dengan pengawasan ayahnya, ayah tirinya sendiri malah mencabuli dan membuatnya trauma tak terkira.

Sebut saja P, gadis mungil yang belum juga lulus sekolah dasar ini harus menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah tirinya sendiri, JR (37). Pelecehan ini terjadi berulang kali mulai dari Januari hingga Juni 2013. JR yang berprofesi sebagai sopir taksi, kerap menonton film porno dan akhirnya tak kuasa menahan birahi. Hasrat kepada istri tak tersalurkan, JR dengan kejam melakukan perkosaan kepada anak tirinya sendiri. P yang masih sangat belia, diajaknya melihat film dewasa dan kemudian dilecehkan hingga berkali-kali.

P menangis, meronta, mencoba melawan tapi tak kuasa. Selain melecehkan, JR juga diduga melakukan tindak kekerasan. Tak mampu lagi membendung rasa sakit dan ketakutan, P memberitahu ibunya mengenai perlakuan keji ayah tirinya. Kaget dan marah bercampur jadi satu, Ibunda P langsung melaporkan JR kepada pihak berwajib. JR ditangkap oleh kepolisian dini hari tadi (27/6) dan P kini sudah terlindungi.

Trauma tidak akan hilang begitu saja. Bekas sakitnya akan terus terasa sampai bertahun-tahun dan tak akan terhapus walau sudah meneteskan ribuan air mata. Rasa jijik karena diminta menonton film porno, rasa takut karena dilecehkan dan menerima tindak kekerasan, rasa sedih karena hidupnya sudah dihancurkan, menghantui hari-hari P selama ini. Gadis yang seharusnya ceria, bahagia dan bersekolah seperti anak lainnya, harus meringkuk di kamar, ketakutan, dihantui trauma berkepanjangan.

BACA JUGA

Lentera: Kemiskinan Tak Membuat Warkem Menyerah Pada Keadaan

Surat Ayah Untuk Anak Gadisnya di Masa Depan

Kisah Menyentuh Hati: Jual Ginjal Demi Tebus Ijazah Buah Hati

Ruko Kebakaran, Ibu Dan Balita Menjadi Korban

Foto Menyentuh: Pengantin Wanita Menangis di Makam Ayahnya

(vem/sya)