Cerita Menyedihkan Akibat Kemiskinan

Fimela diperbarui 26 Jun 2013, 10:16 WIB

Indonesia hingga hari ini masih diselimuti masalah kemiskinan yang belum juga bisa dihilangkan. Banyak masyarakat Indonesia yang hidup dengan kondisi perekonomian yang memprihatinkan. Naiknya harga BBM semakin menekan mereka yang sudah hidup kesusahan. Tidak jarang masyarakat yang hidup serba kekurangan ini melakukan hal-hal yang sangat membuat miris karena kondisi ekonomi mereka yang kritis. Cerita di bawah ini akan sedikit membuka mata Anda bagaimana kemiskinan bisa membuat seseorang berada pada satu kondisi yang tak pernah Anda bayangkan sebelumnya.

1. Gaji tak mencukupi, suami bunuh istri sendiri

Muhamad Muslih Sutisna (51) tega membunuh istrinya sendiri lantaran pekerjaannya tidak dapat memberi penghasilan yang cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Muslih bekerja serabutan dan sering bertengkar dengan istrinya karena biaya hidup yang terus melambung tapi pendapatannya tak juga bertambah. Pembunuhan ini terjadi pada 15 Mei 2013 dan Muslih sudah ditetapkan sebagai tersangka.

2. Tukang ojek putus asa dan gantung diri

Heru Irawan (37), mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di kamar mandi rumahnya, di Kompleks Depag, Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/6) malam. Heru diduga mengakhiri hidupnya sendiri karena himpitan ekonomi dan tidak kuat menahan beban hidup yang dirasanya semakin berat dari hari ke hari. Heru memilih untuk menyerah kalah terhadap cobaan dan berakhir dengan kematian.

3. Herawati bunuh anaknya sendiri

Seorang ibu yang seharusnya melindungi anaknya malah mengajaknya menuju kematian. Herawati (42) mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Tak cuma itu, putra bungsunya Andika (4), dari empat bersaudara turut menjadi korban. Herawati bunuh diri dengan terjun ke sungai Citarum dan mengajak Andika turut serta. Sebelum bunuh diri, Herawati membuat surat wasiat yang berisi alasan kenapa dirinya memilih untuk bunuh diri. Herawati sedang terlilit utang dan tidak sanggup untuk membayarnya.

4. Kondisi ekonomi terpuruk, bayi terkena gizi buruk

Tidak ada orang tua yang ingin anaknya tumbuh dalam kondisi yang menyedihkan. Namun apa daya, kondisi ekonomi dan kemiskinan membuat mereka harus menerima kenyataan pahit bahwa bayi mereka harus terkena gizi buruk. Banyak kasus gizi buruk terjadi di Indonesia dan beberapa di antaranya terjadi di ibukota Jakarta. Orang tua dari bayi gizi buruk mengakui bahwa mereka tidak mampu memberikan makanan yang kaya akan gizi dan vitamin. Bayi-bayi kurang gizi ini harus tergolek lemah di rumah sakit dan kondisi tubuhnya kurus dan kuyu.

5. Semalaman mengayuh becak, Uum meninggal dunia

Kerasnya kehidupan membuat mereka yang sudah berusia lanjut pun harus tetap bekerja banting tulang untuk mencari sesuap nasi. Naas nasib Uum (70), dirinya meninggal dunia setelah seharian penuh mengayuh becaknya di kawasan Bandung, Jawa Barat. Uum tak sadarkan diri tak jauh dari becak yang selalu menemani kesehariannya mencari nafkah. Selasa (25/6) pukul 09.00 WIB Uum menepikan becaknya dan mampir di sebuah warung. Di warung itu Uum terlihat kelelahan dan setelah minum, kakek tua itu ambruk dan meninggal dunia.

Tertekan karena kondisi keuangan dan tidak mampu untuk terus bertahan membuat mereka harus berada pada kondisi yang sangat menyakitkan. Bunuh diri, putus asa, sampai harus meninggal dunia karena kelelahan adalah fakta bahwa Indonesia masih jauh dari kata sejahtera dan bisa mensejahterakan warganya. Tidak ada orang yang ingin terlahir miskin dan berada pada kondisi serba kekurangan, karena itu bersyukurlah ladies bila Anda bisa hidup berkecukupan serta nyaman.

BACA JUGA

Kisah Mahasiswa Yang Hilang Secara Misterius

5 Kisah Seram Rumah Sakit di Dunia

Petani Ini Menempuh Jarak 6.400 km Mencari Istrinya Yang Hilang

Sakit Hati Diperkosa, Gadis Ini Membunuh Ayahnya

Indonesia Rawan Bencana, Yuk Waspada Gempa!

(vem/Sya)