Guru adalah orang tua bagi murid ketika di sekolah. Selama proses belajar mengajar, guru lah yang mengawasi murid dan memberinya ilmu setiap hari. Guru memiliki peran besar karena itulah guru mendapatkan gelar pahlawan tanpa tanda jasa. Sudah seharusnya guru dihormati oleh murid dan orang tua muridnya. Namun kejadian tragis terjadi di Jayapura, seorang kepala sekolah dan seorang guru menjadi korban penganiayaan oleh orang tua murid.
Kepala Sekolah SD Inpres Doyo Lama, Distrik Sentani Barat bernama Endang Sriwijaya Ningsih dan seorang guru Dina Yabansabra menjadi korban penganiyaan yang dilakukan oleh orang tua murid. Pada hari senin (19/6) sekitar pukul 10.15 WIT pelaku mendatangi sekolah sambil marah-marah dan berteriak mencari guru kelas V serta kepala sekolahnya. Orang tua murid tersebut kemudian masuk ke dalam ruangan kepala sekolah dan Endang meminta orang tua murid itu untuk duduk namun emosi yang tidak terkendali membuat orang tua murid itu malah menganiaya Endang.
Tidak hanya menganiaya Endang, orang tua murid itu keluar dari ruangan kepala sekolah kemudian kembali menganiaya guru yang lain. Kali ini korbannya adalah Dina Yabasabra yang merupakan guru kelas di SD Inpres Doyo Lama. Yang lebih menyedihkan lagi, tindakan pemukulan kepsek dan seorang guru adalah sebuah tindakan pelecehan terhadap profesi guru karena aksi pemukulan itu dilakukan di hadapan siswa dan beberapa guru lain. Setelah menganiaya, orang tua murid yang tidak memiliki sopan santun itu pun pulang.
Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh Endang dan Dina ke Mapolres Jayapura, Selasa (18/6). Mapolres Jayapura kini dalam proses menyelidiki kasus ini. "Ya memang kedua korban bersama beberapa orang guru sudah datang melapor. Kini kasus penganiayaan tersebut sedang dilakukan penyelidikan," ungkap Kapolres Jayapura AKBP Rocyke Harry Langie, SIK, MH dikutip dari merdeka.
Tindakan yang tidak terpuji dan masuk ke dalam perbuatan kriminal ini sungguh memalukan dan menunjukkan bahwa kurangnya rasa menghargai sesama manusia terlebih terhadap tenaga pendidik yang sudah berpartisipasi mencerdaskan anak-anak termasuk anak dari pelaku penganiayaan ini. Emosi yang menggebu dan tidak berpikir rasional membuat seseorang bisa melakukan tindakan yang merugikan banyak orang.
BACA JUGA
Akan Ada Karnaval Yang Berbeda di Jakarta
Kisah Romantis : Putri Kerajaan Yogyakarta Dilamar Kekasihnya
Demi Menikahi Kekasih Hati, Roy Nekat Mencuri
(vem/Sya)