Adrenalin, Bukan Sekedar Hormon Olahraga Ekstrim

Fimela diperbarui 22 Jun 2013, 14:00 WIB

Mendengar kata adrenalin, mungkin bayangan Anda adalah desiran hormon dalam tubuh saat melakukan olahraga ekstrim. Padahal adrenalin merupakan salah satu hormon terkuat untuk mendukung latihan dan membakar lemak.

Kapan Tubuh Melepaskan Adrenalin?

Manusia sudah terbiasa menerima dan memanfaatkan kemampuan tubuh apa adanya untuk merespon cepat dan efektif saat mulai latihan atau olahraga. Lalu mengapa adrenalin penting sebagai hormon pendukung latihan atau olahraga?

Ada beberapa proses yang terjadi sebelum kita mulai melakukan aktivitas level sedang sekalipun. Saat kita mulai aktif, otot membutuhkan lebih banyak oksigen. Dengan oksigen, bahan bakar akan digunakan dan harus disuplai baik di dalam otot, di sekitar cadangan lemak, atau dalam aliran darah. Pembuluh darah dan jantung, selain menyuplai oksigen dan bahan bakar, harus menjaga tekanan darah karena darah diperlukan untuk menggerakkan otot.

Seluruh respon fisiologis tubuh kita dikoordinasi oleh sistem syaraf pusat dan dimulai dari central command. Central command adalah bagian dari otak yang bertanggung jawab atas permulaan setiap gerakan fisik. Jadi ketika Anda berpikir akan mengangkat sebuah beban misalnya, maka pikiran itu berasal dari perintah pusat yang akhirnya akan memicu sistem syaraf pusat untuk menaikkan denyut jantung, pernafasan, dan tekanan darah.

Naiknya denyut jantung dan tekanan darah tersebut sudah cukup untuk mendukung latihan berintensitas rendah hingga sedang. Namun, ketika intensitas latihan semakin meningkat, maka tubuh membutuhkan dongkrakan "semangat" untuk menjaga sistem tetap baik dan responsif. Nah "semangat" inilah yang disebut sebagai adrenalin atau yang juga dikenal dengan epinephrine.

Adrenalin dan Latihan

Adrenalin merupakan catecholamine yang diproduksi dan dilepaskan dari kelenjar adrenal (asal nama adrenalin). Adrenalin berperan penting saat latihan. Adrenalin juga penting dalam respon fight-orflight, yaitu respon spontan manusia misalnya saat olahraga ekstrim (misalnya bungee jumping), saat menghindar dari kecelakaan, dan masih banyak lagi.

Nah, rasa berdesir dalam tubuh saat respon spontan itulah yang merupakan pelepasan adrenalin dengan cepat. Pelepasan adrenalin mampu meningkatkan denyut jantung, melebarkan saluran pernafasan, dan membantu peredaran darah ke jantung, paru-paru, dan otot-otot yang sedang bekerja.

Hasilnya, aliran darah meningkat pada otot-otot yang sangat aktif bekerja termasuk jantung, paru-paru, dan otak. Itulah penjelasan mengapa adrenalin sangat penting bagi latihan berintensitas tinggi. Latihan berintensitas tinggi lebih efektif pula membakar lemak.

Latihan Pemicu Adrenalin

Untuk jenis latihan anaerobik atau latihan ketahanan, metode yang paling baik untuk mendongkrak level adrenalin adalah dengan latihan full body conditioning seperti latihan ala Mixed Martial Art (MMA) atau Full Body Complex Training.

Kenapa? Karena jenis latihan tersebut melibatkan lebih banyak massa otot dengan gerakan kekuatan-ketahanan berperiode istirahat sangat singkat.

Latihan ala MMA umumnya melibatkan pergerakan hampir seluruh tubuh (compound upper-lower body movement) sehingga level adrenalin akan terdongkrak. Bahkan latihan jenis ini diterapkan dalam reality tv show "Biggest Loser" karena mampu membakar lemak sangat efektif.

Sementara untuk jenis latihan kardio, terapkanlah latihan interval (interval training). Tidak perlu harus rumit, cukup kombinasi berseling antara gerakan cepat dan lambat. Misalnya, interval training dengan treadmill selama 20 menit terdiri atas 15 detik sprint diikuti dengan gerakan lamban selama 2 menit dan rasakan adrenalin Anda melonjak.

Adrenalin sebagai Pembakar Lemak

Salah satu fungsi utama adrenalin dalam tubuh adalah membantu proses lipolisis atau mobilisasi cadangan lemak. Lipolisis adalah proses pemecahan cadangan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak. Proses lipolisis bergantung pada enzim yang disebut dengan hormon sensitive lipase (HSL).

Aktifnya HSL menjadi pemobilisasi cadangan lemak yang kedua, sementara adrenalin bertindak sebagai pemobilisasi yang pertama. Kemampuan adrenalin sangat kuat sehingga mampu memobilisasi lebih banyak cadangan lemak daripada yang mampu dibakar oleh tubuh. Jika terjadi kelebihan asam lemak bebas maka akan dibawa kembali dalam sel-sel lemak untuk diubah kembali menjadi ester yang menghasilkan trigliserida.

Hebatnya, karena proses tersebut dianggap sebagai penggunaan tenaga yang tidak efisien, tubuh secara otomatis akan mencegahnya terjadi. Jadi ketika muncul akumulasi asam lemak yang dilepaskan lebih cepat daripada penggunaannya, proses lipolisis akan melamban dengan sendirinya.

Jadi, jika lain waktu Anda ingin membakar lemak lebih banyak, ingatlah adrenalin sebagai salah satu pembakar lemak terkuat. Sisipkan kombinasi latihan full body berintensitas tinggi untuk mendongkrak level adrenalin Anda dan rasakan perbedaan hasilnya! (aan)

BACA JUGA : Ternyata Membakar Lemak itu Mudah

[initial]

(vem/df/dyn)
What's On Fimela