Curhat Cinta : Lebih Baik Menyatakan Atau Menyesal, Pilih Yang Mana?

Fimela diperbarui 16 Jun 2013, 17:30 WIB

Seperti yang sudah banyak dibicarakan sebelumnya, cinta memang tidak pernah memberi kabar ke mana, kapan dan bagaimana ia akan jatuh. Ketika waktunya tepat, ia akan jatuh begitu saja kepada dua insan manusia, atau bahkan kepada seorang insan saja.

Terkadang, kita meragukan kata hati bahwa kita mencintai seseorang, hingga suatu waktu di mana kita menyadari bahwa kita tidak bisa kehilangan seorang tersebut. Apa yang bisa kita lakukan? Baca surat dari salah satu pembaca Vemale satu ini. Mungkin Anda mengalami hal yang sama.

Dear you,

Awal pertemuan kita memang tidak ada yang istimewa. Namun, sejak pertama aku melihatmu

aku sudah tertarik padamu. Pertama aku pikir ini hanya rasa kagum saja. Tapi ternyata aku salah, Aku mencintaimu dengan sadar.

Aku mulai mendekatimu, itu hal terbodoh yang pernah aku lakukan. Sebenarnya aku sangat malu. Tapi kucoba untuk memberanikan diri. Teman-teman juga sudah tahu tentang perasaanku terhadapmu. Namun, kamu hanya diam dan bersikap biasa saja terhadapku.

Kita sering jalan bersama-sama, makan bersama, masak-masak bersama, ke pantai bersama, karaoke bersama, main timezone bersama. Sudah banyak hal-hal yang kita lakukan bersama dan mungkin aku tidak akan melupakannya.

Pada akhirnya aku menyerah dan menganggap kamu hanyalah teman yang baik. Dan lama kelamaan aku  terbiasa sampai akhirnya aku tidak memiliki perasaan apa-apa terhadapmu sama sekali kecuali hanya perasaan sesama teman. Dalam 3 bulan aku sudah mulai terbiasa terhadapmu. Aku merasa pertemanan lebih baik tanpa ada rasa cinta yang terselip. Kita bersikap seperti tidak terjadi apa-apa hingga saat ini.

Minggu kemarin, kita jalan bersama ke tempat peninggalan sejarah kemudian ke pantai. Bagiku itu juga biasa saja, kita juga sering melakukan kegiatan seperti itu sebelumnya. Namun setelah pulang sehabis kita jalan-jalan, aku merasa ada sesuatu yang berbeda untuk kedua kalinya, aku rasa aku mencintaimu lagi. Aku teringat apa yang telah kita lakukan di sana, tanpa kita sadari kita bahkan terlihat seperti orang yang memiliki hubungan khusus. Kamu memegang tanganku, kamu menggendongku.

Dan pada malam itu aku memimpikanmu, kau tahu? Aku memimpikanmu! Dalam mimpiku kau menyatakan bahwa kau juga mencintaiku. Dan aku menangis karena bahagianya. Aku terbangun, ternyata aku hanya mimpi, jika aku sadar dalam alam mimpi lebih baik aku tidak usah bermimpi seperti itu. Terlalu menyakitkan, karena kenyataan tak begitu.

Sampai hari ini rasa itu masih sama, bahkan lebih parah lagi. Aku mencintaimu dan aku masih mencintaimu. Aku tak menginginkan hal ini. Karena aku tau pada akhirnya cinta hanya bertepuk sebelah tangan. Setiap hari aku bahkan bertemu denganmu, bagiku itu adalah hal yang menyenangkan serta menyakitkan.

Melalui surat ini aku beritahukan perasaanku kepadamu, aku hanya mencintaimu. Percayalah,

karena aku tidak akan berbohong tentang perasaan. Aku tidak bisa mengungkapkan padamu secara langsung, karena aku takut menerima kenyataan pahit. Aku juga berharap kamu juga mengungkapkan perasaanmu padaku. Apapun itu, aku ingin dengar langsung darimu.

Semoga kamu dapat membacanya

Ica

 

Cinta memang tidak bisa ditebak. Jatuh pada siapa dan kapan bahkan bagaimana. Seperti yang dialami pembaca Vemale di atas. Yang kini bisa Anda lakukan jika Anda mengalami hal yang sama adalah meyakinkan diri sendiri apakah Anda memang benar mencintainya atau hanya sesaat? Kalau Anda tidak bisa kehilangannya, nyatakan. Setidaknya, luka yang didapat karena tidak diterima tidak akan lebih sakit daripada penyesalan karena tidak pernah mengungkapkannya.

(vem/dyn)