Definitely Maybe

Fimela diperbarui 30 Jun 2013, 15:00 WIB

Lagunya menjadi hit dan sudah ditonton lebih dari 300 juta orang (and counting) di youtube. Carly Rae Jepsen, 27, menceritakan pada Cosmo bagaimana hidupnya berubah dalam setahun.

Kisah Cinderella ala Carly termasuk modern classic; Seorang penyanyi dengan mimpi yang besar, tampil di bar dan cafe – termasuk bekerja sebagai waiter – selama bertahun-tahun, sembari berusaha untuk mencapai mimpinya. Bedanya: Yang menjadi fairy godmother dalam cerita ini ternyata adalah Justin Bieber!

Jika Justin sedang tidak berada di rumah ibunya di dekat Startford, Ontario, mungkin saja ia tidak akan mendengar lagu Call Me Maybe di radio dan men-tweet mengenai hal ini pada 29 juta follower-nya, atau membuat video lip-sync dari lagu yang sangat catchy ini bersama teman-temannya (termasuk Selena Gomez). Ia juga belum tentu memperkenalkan Carly pada Ellen DeGeneres, mengontrak wanita ini di label musiknya, atau mengajak Carly menjadi pembuka konsernya yang selalu sold out di berbagai negara. Dan meski wanita asal Kanada ini sudah berusaha sangat giat untuk berada di situasi saat ini, ia tidak melupakan dorongan yang Justin berikan pada kariernya.

Tapi kenyataannya Carly lebih dari sekedar teen idol. Meski Justin yang membuka jalan keberuntungan padanya, namun ia lebih tangguh dan bersemangat dari candy-pop vokal yang biasa Anda dengar. Ia mulai tampil ketika berumur 7 tahun. Di tahun 2002, kala ia berusia 22 tahun, wanita ini berhasil menempatkan dirinya pada ajang Canadian Idol. Kemudian dengan kegigihan dan business-savvy mind set, ia berhasil mengubah pencapaiannya sebagai juara tiga di ajang tersebut menjadi lagu yang menjuarai peringkat teratas di Billboard dan bertahan selama sembilan minggu pada tahun 2012.

Saat ini ia menjalani jadwal yang sangat padat dan menyukai kehidupannya di “jalan”. Ia merasa berada di rumah saat berada di dalam bus. “Saat masih kecil, orangtua pernah menanyakan, ‘Carly, kamu ingin tinggal di mana nantinya?’” kenangnya. “Saya berujar, ‘Di hotel. Mereka menempatkan cokelat di samping bantal dan saya tidak pernah perlu membereskan kamar sendiri.” Well, dreams can come true....

Cosmo: Kapan Anda menyadari Call Me Maybe bukan hanya sebuah lagu hit namun sudah jadi fenomenal?

Carly: Juni tahun kemarin di Meksiko. Saya berada di sana sebagai tamu spesial di konser Justin Bieber, dan rencananya saya akan muncul menyanyikan Call Me Maybe lalu meninggalkan panggung. Saya naik ke panggung, dan ada sekitar 300 ribu penonton saat itu. Saya cukup kaget dan saat membawakan lagu tersebut, saya sempat kehabisan napas selama beberapa detik...Ini adalah momen saat saya mengetahui hal tersebut – 300 ribu penonton menyanyikan lagu ini dan mereka tahu setiap kata dan liriknya!

Cosmo: Semua ini terjadi sangat cepat, kan? Kurang dari setahun?

Carly: yeah. Ini adalah apa yang sudah saya impikan sejak usia 7 tahun. Kadang saya bangun dan harus mencubit diri sendiri agar sadar bahwa ini bukan mimpi.

Cosmo: Canadian Idol. Pengalaman baik atau buruk?

Carly: Saya sangat gugup mengenai reality TV-show ini. Tapi saya senang telah memutuskan untuk menjalaninya. Meski saya berada di peringkat ketiga, namun mendapat kesempatan untuk membuat sebuah album dan diputar di radio. Jadi saya belajar bahwa Anda harus mengetuk semua pintu, karena Anda tidak tahu mana yang akan berhasil.

Cosmo: Apa Anda kompetitif?

Carly: Semua orang berujar bahwa Idol adalah sebuah kompetisi. Dan saya berkata, “No, no. No...Kompetisi yang sebenarnya ialah setelah acara ini selesai. Ketika kami harus mencari bagaimana mengubah kesempatan yang ada menjadi karier yang nyata.”

Cosmo: Saat audisi salah satu juri mengatakan, “You’re 21 going on 14?” Apa terlihat lebih muda dari usia Anda yang sebenarnya membantu, atau malah menghambat?

Carly: Jika orang berpikir saya terlihat lebih muda, saya pasti senang. Tapi saya berusia 27 tahun, dan ketika bercermin, saya melihat setiap tahun yang telah lewat di wajah saya. And I’m content with me.

Cosmo: Bagaimana dengan komentar bahwa Anda berpakaian lebih muda dari seharusnya

Carly: Saya suka tampil classy dan elegant kala sedang berada di apartemen. Namun saat berada di panggung, saya tidak bisa menari dengan sepatu yang sangat tinggi, jadi umumnya saya memilih flats. Apalagi tinggi badan saya termasuk standar, jadi ya, pastinya saya terlihat lebih  playful. Tapi saya pikir ini tidak berarti bahwa saya berusaha untuk terlihat lebih muda dari seharusnya.

Cosmo: Apa Anda punya dua sisi – the real Carly and the marketed, teen idol Carly Rae?

Carly: Saat sedang audisi untuk Idol, saya diminta untuk mengisi formulir, yang salah satunya adalah nama lengkap Anda. Saya menulis, “Carly Rae Jepsen.” Keesokan harinya, mereka memperkenalkan saya di acara tersebut dengan nama itu. Dan saya pikir, “Well whatever. That’s what we’re going with, I guess.”

Cosmo: Saat ini Anda punya kekasih, Matthew Koma. Bagaimana Anda berdua bertemu?

Carly: Redfoo (dari LMFAO) is our cupid. Foo’s awesome! Ia yang memperkenalkan saya pada Matthew.

Cosmo: Apa yang paling Anda suka darinya?

Carly: Kindness sangat penting bagi saya. Ibu saya selalu berkata bahwa saya harus mencari pria yang baik, tapi pria yang baik pada orang yang tidak ia kenal itu lebih baik lagi – yang baik pada orang yang kemungkinan tidak akan ia temui lagi, semisal supir taksi. Saya menyadari hal ini ada pada diri Matthew di awal perkenalan kami. Dan ini membuat saya juga jadi lebih baik.

Cosmo: Apa Anda pernah menulis lagu mengenai mantan kekasih?

Carly: Tidak. Dalam sebuah hubungan, sangat jarang hanya kesalahan satu pihak saja. Bagi saya, tidak pernah terpikir, “you as***le!” Namun lebih ke arah, “Kapan kami mulai berubah?” Selama ini saya cukup beruntung. Saya bisa melihat ke belakang dan berkata sepertinya hubungan tersebut memang bukan sesuatu yang jangka panjang, tapi bukan sebuah keputusan yang salah.

Cosmo: Apa Anda “ramai” seperti lagu-lagu Anda, atau emosional?

Carly: Jika saya kesal akan sesuatu hal, saya butuh menuliskannya dalam sebuah lagu daripada menangisinya. Namun live performance membuat saya menangis. Ini terjadi saat saya menonton konser James Taylor, Norah Jones, bahkan The Killers. Saya rasa ini karena terlalu semangat melihat proyek dari orang tersebut menjadi nyata. It’s really moving.

Cosmo: And here you are, seeing yours come to live.

Carly: Bagi saya, gol dari musik itu sendiri bukanlah; “Saya harus menjadi superstar yang paling sukses.” Tapi lebih mengenai, “Saya ingin menghabiskan hidup melakukan hal ini, dan saya ingin memperoleh karier yang bisa menghidupi saya. Sehingga saya tidak perlu menyanyi di bar atau menjadi waiter untuk hidup.” I don’t want to be a Cinderella for a night. I want to be a Cinderella for life.

Source : Cosmopolitan Edisi maret 2013 halaman 55

(vem/cosmo/dyn)