Komunikasi terdiri dari 53% ekspresi wajah, 38% nada suara dan sisanya adalah kata-kata. Sadarkah Anda komunikasi nonverbal berperan sangat penting?
Ini adalah pengalaman hari pertama Susan, 23, saat memasuki kantor barunya. Begitu ia menempati kubikalnya, ia mengamati keadaan sekitar. Tidak jauh dari pandangan matanya, tampak seorang wanita berambut bob sebahu, bertubuh tinggi semampai, berjalan dengan langkah tegap. Sorot matanya memancarkan sosok wanita yang intimidating. Segera Susan menyadari bahwa wanita tersebut adalah sang penguasa kantor, alias bos. Mungkin situasi ini sering Anda alami – tidak perlu mengeluarkan sepatah katapun, orang sudah bisa menebak karakter dominan yang melekat pada diri seseorang. Inilah yang dinamakan komunikasi nonverbal, and surprisingly...semua hal mengenai nonverbal berkaitan dengan psikologi. Berikut adalah beberapa poin penting yang harus Anda ketahui, tentunya untuk membuat gaya bahasa tubuh Anda di kantor lebih menggambarkan pribadi yang baik.
Kontak Mata
Mungkin bahasa nonverbal yang satu ini sudah sering Anda dengar: Ekspresi wajah, yang termasuk kontak mata, memainkan peranan yang sangat penting dalam komunikasi nonverbal. Memang benar, saat berbicara mata haruslah menatap lawan bicara – ini adalah simbol kepercayaan dan kehormatan. Selain itu, pepatah “mata berbicara” sangat benar adanya. Mata menggambarkan ketertarikan pada topik pembicaraan dan menggambarkan emosi yang terlibat. Mata juga menyiratkan kejujuran dan kebohongan. Orang yang tidak berani menatap mata lawan bicaranya biasanya menandakan perilaku tidak percaya diri.
Gestur
Hal ini juga tidak kalah pentingnya dengan ekspresi wajah. Gestur melibatkan gerakan-gerakan tangan, semisal melipat tangan di depan dada berarti defensive, mengepalkan tangan dan mengarahkannya ke depan dada seseorang mensinyalir amarah, menaruh tangan di pinggul bermakna percaya diri, meremas-remas tangan berarti gugup, dan menyentuh daun telinga menandakan tabiat yang ragu-ragu. Ketika berbicara di depan publik hindari memegang atau membetulkan rambut. Hal tersebut juga menandakan perilaku kurang percaya diri.
Postur
Perhatikan semua postur Anda. Baik duduk maupun berdiri, lakukanlah dengan tegak; duduk malas atau sikap berdiri yang bungkuk menandakan insecurity. Tidak mungkin kan Anda terlihat fearless dengan postur yang tidak baik?
Cara Berpakaian
Kata-kata Benjamin Franklin berikut ini terdengar tepat: “Eat to please thyself, but dress to please others.” Gaya berpakaian menunjukkan siapa diri Anda. Most importantly, kolega dan tentunya, bos akan menilai cara Anda berpakaian. Jika Anda bekerja dalam lingkungan perusahaan yang formal, kenakanlah baju yang rapi dan sopan. Perhatikan panjang rok – pakailah yang menutupi lutut. Jika Anda seorang pekerja di bidang lifestyle, kenakan yang sesuai dengan kepribadian Anda. Cara berpakaian yang rapi menggambarkan pribadi yang profesional. Style yang Anda miliki menggambarkan karakter.
Waktu
Menjaga waktu agar selalu on-time juga merupakan salah satu komunikasi nonverbal, terlebih ketika meeting. Hadir tepat waktu menggambarkan penghormatan terhadap sesama kolega. Jika Anda sering tidak menghiraukan hal tersebut, itu menggambarkan bahwa Anda tidak bisa menghargai waktu seperti yang kolega Anda lakukan. Jika stigma itu terus-terusan melekat, Anda akan dianggap sebagai orang yang tidak profesional.
Nonverbal yang Tidak Disadari
- Believe it or not, kubikal atau meja seseorang menggambarkan kepribadian orang tersebut. Meja yang tampak berserakan dengan kertas-kertas menggambarkan kepribadian yang tidak terstruktur. Sebaliknya, orang yang rapi terlihat dari mejanya yang tertata dengan baik.
- Ketika mengirim email, perhatikan kapitalisasi yang benar dan emoticon yang dipakai. Pembaca yang ekstrovert dan memiliki emosi yang stabil cenderung menulis dengan kapitalisasi yang tepat dan menggunakan emoticon pada penutup email. Sebaliknya, pribadi dengan emosi yang tidak stabil, cenderung tidak memerhatikan kapitalisasi.
Source : Cosmopolitan Edisi April 2013 halaman 220
(vem/cosmo/dyn)