Makanan Asin Bikin Anak Gemuk Tidak Sehat

Fimela diperbarui 30 Apr 2013, 09:00 WIB

Para ilmuwan menyatakan bahwa kudapan asin dapat menyebabkan anak-anak mengalami kegemukan. Hal ini dikarenakan, rasa asin memicu anak untuk mengkonsumsi minuman manis untuk menghilangkan rasa haus akibat kudapan asin. Penelitian oleh Deakin University yang dilakukan terhadap 4.200 anak di Australia menemukan bahwa anak yang mengkonsumsi kudapan dengan kadar garam tinggi, cenderung mengalami peningkatan konsumsi minuman berkalori tinggi. Hal ini tentu meningkatkan risiko kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Pemimpin penulisan laporan penelitian, Carley Grimes mengatakan bahwa mengurangi garam pada pola makan anak, maka dapat mengurangi konsumsi minuman berkalori (minuman manis) sehingga dapat membantu menurunkan angka kegemukan dan obesitas. Untuk penelitian ini, para ilmuwan menganalisa data Australian National Children's Nutrition and Physical Activity Survey dari tahun 2007. Dari data tersebut, terkumpul informasi pola makan dan aktivitas fisik dari 4.283 anak dari usia dua hingga 16 tahun.

Para peneliti dari Deakin melihat adanya korelasi antara konsumsi makanan asin dengan cairan atau minuman manis pada anak. Mereka menemukan 62 persen anak dilaporkan mengkonsumsi minuman manis. Semakin banyak kudapan atau makanan asin yang dikonsumsi, maka akan semakin banyak minuman manis yang diminum oleh anak. Anak yang mengkonsumsi lebih dari segelas minuman manis per hari, mengalami kegemukan atau obesitas hingga 34 persen.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa setiap satu gram garam yang dikonsumsi, maka anak akan meminum 46 gram cairan manis lebih banyak. Penelitian Deakin sebelumnya menganjurkan agar anak hanya mendapat asupan garam sekitar enam gram sehari atau maksimum empat kali dari takaran yang direkomendasi.

"Pola makan tinggi garam pada anak juga akan berisiko pada kondisi kesehatan jangka panjang anak, seperti meningkatnya risiko hipertensi," ujar Grimes sebagaimana dilansir dari DailyMail. Hipertensi adalah faktor risiko nomor satu penyakit stroke dan penyakit jantung. Selain itu pola makan tinggi garam juga berkontribusi meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas.

(ant/yel)