"Kegemukan pada perempuan dapat menghambat kehamilan," kata dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Klinik Teratai dan Morula IVF, Dr Indra NC Anwar SpOG. "Perempuan dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 23,cenderung mengalami kesulitan pada saat proses kehamilan," kata Indra pada jumpa pers di Jakarta.
Lemak yang tersimpan di dalam tubuh, dikatakan Anwar, dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen. Hormon estrogen yang terganggu keseimbangannya, dapat menyebabkan gangguan pada saat haid.
"Gangguan haid merupakan indikator kesuburan perempuan yang paling mudah dikenali," jelas dia. Anwar juga menjelaskan, perempuan kegemukan dan obesitas, cenderung mengalami resistensi hormon insulin.
Bila reseptor insulin tak berfungsi baik, maka mengakibatkan efek domino pada hormon lain. Salah satunya mempengaruhi rahim, terutama ovarium. Jika perempuan gemuk hamil, maka faktor risiko untuk mengalami komplikasi juga akan lebih tinggi.
Penyakit seperti diabetes dan hipertensi (preaklamsia), kata dia, akan lebih berisiko terjadi pada perempuan gemuk yang sedang mengandung. "Ibu hamil yang kegemukan juga berisiko mengalami keguguran, atau bayi lahir prematur," kata Indra. Lebih lanjut, dia menjelaskan perempuan gemuk juga akan mengalami kesulitan bersalin secara normal.
(ant/yel)