Sifat Seseorang Dipengaruhi Oleh Makanan

Fimela diperbarui 23 Apr 2013, 19:00 WIB

Pola makan ternyata bisa mempengaruhi perilaku seseorang, kata Kepala Departemen Ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Prof M. Juffrie, SpA (K). "Perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan, namun juga oleh makanan yang dikonsumsi," kata Juffrie pada jumpa pers program Happy Tummy Council, di Jakarta, Senin.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa saluran cerna memiliki hubungan dengan otak. "Saluran cerna juga punya insting. Makanan yang kita makan dan bakteri yang ada di dalam saluran cerna cukup kuat dalam mengganggu perilaku manusia. Oleh karena itu, jika saluran cerna sehat maka perilaku juga pasti sehat," jelas Juffrie. 

Lebih lanjut Juffrie menjelaskan bahwa jenis makanan yang dikonsumsi dapat mengubah mikrobiom atau biota bakteri yang hidup dalam saluran cerna. 

Saluran cerna manusia merupakan tempat tinggal koloni bakteri dan kuman yang bisa membantu proses cerna dan absorbsi nutrisi. Bakteri baik seperti probiotik dibutuhkan oleh tubuh, sehingga jumlahnya harus lebih banyak dibandingkan dengan bakteri jahat seperti e-coli. 

"Perubahan pada mikrobiom memberikan dampak cukup kuat terhadap zat kimia di otak," jelas Juffrie.

Mikrobiom di dalam usus yang mengalami perubahan, dapat mengeluarkan aneka zat yang dapat mengganggu proses dan cara kerja otak. Sebagai contoh, Juffrie menjelaskan bahwa sakit perut akibat salah mengkonsumsi jenis makanan, dapat menyebabkan kecemasan bahkan depresi. 

(ant/yel)