Perasaan ketika seseorang mengatakan bahwa mereka merindukan kita. Perasaan ketika seseorang mengatakan bahwa mereka masih ingat pada kita. Perasaan-perasaan ini adalah segelintir dari banyak perasaan yang paling luar biasa dalam hidup ini.
Kehidupan setelah mati memang masih menjadi misteri, namun Katie Scarbrough, seorang ibu berusia 32 tahun yang sedang meregang nyawa karena kanker yang menggerogotinya, sudah menyiapkan sebuah catatan online di sisa hari-harinya agar orang-orang yang ia kasihi selalu bisa mengingatnya setelah ia tiada nanti.
Katie Scarbrough divonis menderita kanker usus ganas pada akhir Juni tahun lalu. Ia menjalani pengobatan kemoterapi demi melawan penyakit mematikan ini. Namun, pada bulan September, Katie dan suaminya, Stuart, menerima kenyataan pahit bahwa pengobatan itu gagal dan hanya 6 bulan waktu yang mungkin tersisa bagi Katie.
Katie memiliki anak-anak yang masih kecil, tentu ia tak ingin meninggalkan momen yang pahit bagi anak-anaknya. Sejak bulan Juli, ia pun mulai menulis blog online sembari mulai menjalani kemoterapi yang cukup menyiksanya. Blog ini ia tulis agar anak-anaknya bisa mengenang ibu mereka ketika sudah dewasa nanti. Berikut ini beberapa goresan curahan hati Katie dalam diary onlinenya.
Juli 8, 2012: Sudah 3 hari aku menjalani kemoterapi. Rasanya masih seperti mimpi, tapi juga seperti benar-benar terjadi padaku. Aku menuliskan ini seperti menulis tentang orang lain.November 20, 2012: Apakah aneh bila aku cemburu pada suamiku yang bermain-main dengan anak-anakku, sedangkan aku ingin melakukan hal yang sama namun aku tak punya energi?
Januari 19, 2013: Ini adalah penyakit yang menyebalkan. Hal yang paling buruk adalah melihat ke kaca dan menyadari apa yang telah dilakukan penyakit ini padaku. Aku tak bisa mengenali diriku lagi. Aku tampak seperti penderita kanker, kurus, botak dan seperti orang anoreksia. Menjijikkan.
Katie juga pernah menuliskan hal manis saat Valentine tiba. Ia mengatakan pada suaminya bahwa ia adalah ayah dan suami yang hebat. Ia ingin menghabiskan waktu dengan membuat lebih banyak kenangan manis bersama Stuart, suaminya,
Dalam tulisannya yang terakhir tanggal 15 Maret lalu, Katie menceritakan bahwa pengobatan tumornya tidak bisa menolong wanita dengan dua anak itu. Ia merasa ia semakin mendekati detik-detik akhir dalam hidupnya. Kanker telah merenggut segalanya dari Katie dan ia benci hal tersebut.
Kedua anak Katie mengetahui bahwa ibunya sedang sakit. Namun ia tak bisa mengungkapkan pada anak-anaknya seberapa berat penderitaan yang tengah dipikulnya saat ini. Mungkin sang anak tak bisa melihat blognya, namun Katie yakin bahwa anak tertuanya akan bisa melihat hal tersebut ketika ia sudah dewasa nanti. "Kedua anakku akan membaca apa yang dialami ibunya dan mereka akan tahu betapa aku sangat menyayangi mereka."
Di sisi lain, Katie masih ingin melakukan hal yang baik dalam hidupnya. Ia ingin menginspirasi orang-orang yang sedang sakit agar segera memeriksakan penyakitnya ke dokter atau menggalang dana bagi mereka. Hal itulah yang bisa membuatnya kuat dan bertahan.
Hidup ini tak lepas dari cobaan dan tak ada cara lain selain menghadapinya. Kala kita sedang sakit, mungkin ada orang lain yang bahkan sudah tak bisa merasakan apa-apa. Saat kita sedang sakit masuk angin, mungkin ada penderita penyakit parah yang iri pada kita karena kita masih bisa berjalan dan melakukan sesuatu.
Apapun cobaan yang kita alami, selama diri ini masih mampu, berusahalah melakukan yang terbaik. Selama diri ini masih mampu, jangan berhenti membahagiakan orang lain, meski hanya dengan senyuman dan doa. Mari kita doakan Katie dan keluarganya agar diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.
Baca Juga
Kisah Mengharukan di Balik Foto Anak Menggendong Ibunya
Kisah Nyata Gadis Kecil Yang Jadi Penari Kelab Malam
Dengan Wajah Tak Sempurna, Wanita Ini Pernah Jadi Cover Majalah Time
Kisah Nyata Sepasang Transgender Yang Dipertemukan Oleh Cinta
Video Pernikahan Romantis: Cinta Sejati Tak Pandang Kekurangan Fisik
(vem/gil)