10 Mitos Salah Untuk Mencegah Kehamilan

Fimela diperbarui 26 Mar 2013, 10:00 WIB

Dilansir Merdeka.com, berdasarkan survei yang dilakukan oleh BKKBN pada tahun 2010, 21 persen remaja Indonesia melakukan seks bebas sebelum menikah. Salah satu alasan mereka berani mereka melakukan seks bebas adalah mitos tentang pencegah kehamilan.

Mitos-mitos ini sebenarnya salah, tetapi masih banyak wanita yang percaya sehingga menganggap tidak apa-apa melakukan seks bebas asalkan tidak hamil.

Tidak Akan Hamil Saat Pertama Kali Mencoba

Banyak wanita yang percaya akan mitos ini, padahal, seorang wanita yang sudah mengalami menstruasi bisa hamil kapan saja, entah pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual atau pada saat sudah beberapa kali melakukannya.

Menyemprotkan Cairan Dalam Vagina

Teknik ini sering disebut douching, yaitu menyemprotkan cairan tertentu pada vagina untuk membersihkan sperma. Cara ini tentu saja tidak berdampak apa-apa dan membahayakan alat reproduksi wanita. Parahnya, banyak wanita yang memasukkan minuman bersoda dalam vagina untuk mencegah kehamilan.

Dikeluarkan di Luar

Teknik ini sering disebut metode 'pull out', yaitu menarik Mr P keluar sebelum mengalami ejakulasi di dalam miss V. Metode ini tidak sepenuhnya aman, karena sebelum mengalami ejakulasi, seorang pria sudah mengeluarkan sekitar 300.000 sperma dan cukup 1 sperma saja untuk menghasilkan pembuahan.

Hubungan Intim Saat Menstruasi

Walaupun wanita sedang mengalami menstruasi, dia tetap bisa hamil. Sperma bisa bertahan hidup hingga 5 hari di dalam alat reproduksi wanita. Sehingga saat sel telur sudah dilepas, sperma bisa membuahinya.

Lompat-Lompat

Lompat-lompat, batuk keras atau bersin setelah melakukan hubungan intim sama sekali tidak akan mencegah kehamilan. Jika Anda berpikir bahwa lompat-lompat akan membuat sperma tidak mencapai sel telur, hal itu sangat salah karena sperma dapat berenang dengan cepat menuju sel telur.

Posisi Berdiri

Banyak wanita berpikir bahwa melakukan hubungan intim dengan posisi berdiri akan membuat sperma mengalir ke bawah dan tidak akan mencapai sel telur. Hal ini tentu tidak benar, karena dalam posisi apapun, sperma dapat mencapai sel telur.

Pakai Kondom Ketat

Memakai kondom yang sangat ketat dinilai bisa mencegah kehamilan karena sperma tidak akan merembes keluar. Hal ini sesungguhnya tidak tepat, karena kondom yang terlalu ketat justru lebih mudah mengalami kebocoran dan sobek, kejadian yang justru akan menambah risiko kehamilan pada wanita.

Menunda Orgasme

Ditunda atau tidak, kehamilan tidak ada hubungannya dengan kepuasan. Selama apapun wanita menunda orgasme, dia tetap bisa hamil. Bahkan jika wanita tidak mengalami orgasme saat bercinta, dia bisa hamil.

Minum Banyak Aspirin

Aspirin adalah tablet yang sering dipakai untuk mengurangi nyeri dan sakit kepala. Mitos yang beredar adalah.. minum setidaknya 20 aspirin bisa mencegah kehamilan. Padahal, minum banyak aspirin tidak akan mencegah kehamilan dan membahayakan kesehatan Anda.

Bercinta di Dalam Air

Teknik bercinta di dalam air yang satu ini tidak menjamin bisa mencegah kehamilan. Sperma yang masuk ke dalam vagina tidak akan luruh atau mati hanya karena Anda bercinta di dalam air. Sperma tetap bisa berenang di dalam vagina dan terus berenang menuju sel telur.

Di luar semua mitos yang beredar, akan lebih baik jika Anda melakukan hubungan seksual bersama pria yang bisa bertanggung jawab penuh atas Anda dan anak-anak Anda. Pria yang kami maksud tentu saja.. suami Anda.

BACA JUGA :

4 Fakta Menarik Seputar Miss V

5 Alasan Wanita Suka Nonton Video Porno

Apakah Bahaya Jika Mr P Suami Besar?

9 Kondom Paling Aneh di Dunia

5 Posisi Seks Terbaik (Plus Gambar), Raih Orgasme Berkali-Kali!

(vem/yel)
What's On Fimela