Cinta memang tidak bisa ditebak dimana ia akan menjatuhkan pilihan, kapan dan bagaimana caranya. Suatu ketika, ia pun mungkin menjatuhkan separuh hati kita ke orang yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Sahabat, musuh, seseorang yang bukan tipe kita bahkan mungkin teman lama. Tak jarang pula, cinta terhalang perbedaan, hobi, budaya hingga agama. Namun, perbedaan itulah yang harusnya kita tanggapi sehinnga kita tahu apakah itu benar cinta sejati.
Teruntuk sahabatku tercinta, Zidny Nafi.
Bagaimana kabar kakak hari ini? Sukses kan UM nya? Maaf ya adik nggak bisa memberi semangat kakak.
Ada yang ingin adik sampaikan, tapi adik takut kakak salah paham. Namun, kali ini adik ingin bicara sebagai aku dan kamu, bukan adik atau sahabat.
Aku ingin berterima kasih atas semua yang telah kamu berikan untukku. Terima kasih telah menjadi lilin penerang malam-malamku yang kelam. Aku beruntung mengenalmu, diberi kesempatan untuk dekat denganmu. Karenamu aku mengenal arti kehadiran Tuhan dalam hidupku. Kamu orang pertama yang membuatku bersujud di hadapan Tuhanku.
Kamu adalah keindahan yang nyata untuk hidupku. Kamu seperti rangkaian mimpi indah yang terwujud dalam dunia nyata. Jujur, aku mencintaimu sejak pertama kita berjumpa, disaat aku mendengar suaramu di acara LDK itu. Aku masih mengingat saat-saat itu.
Mungkin aku tak seberuntung gadis lain yang dekat denganmu,namun aku bersyukur kita terpisahkan oleh jarak. Ini akan membuat cintaku tidak tercampuri oleh nafsu yang senantiasa membawa kita dalam kesesatan.
Zid....Aku selalu mencoba mengertimu bukan sebagai kekasih. Tapi layaknya pengertian seorang istri pada suaminya. karena ingin sekali aku menjadi seseorang yang dapat selalu mendampingimu....
Maaf jika aku harus menuliskan surat ini disini,karena aku tau.....Tak akan mau lagi engkau membaca pesan dariku.....
Satu yang ku ingat,saat kau mengatakan "aku tak punya cinta,cintaku hanya untuk istriku kelak." Aku cukup mengerti dengan kata-katamu itu.Tapi di sisi lain,tahu kah engkau?Ada gadis yang mengatakan bahwa kau telah mengungkapkan semua perasaanmu padanya...
Zid,aku tak akan pernah menyesal menantimu.Tak akan pernah menyesal untuk mencintaimu.karena telah banyak masa yang indah tercipta bersamamu.
Aku sadar,perbedaan di antara kita cukup jauh....Kau dari keluarga terpandang,sedangkan aku hanya dari keluarga miskin yang tak memiliki apa-apa.....
Maaf bila kini aku harus menjauhimu....
Aku tak mau kau melihat kesakitanku ini. Kanker darah ini telah menghancurkan sebagian besar tubuhku.Tahu kah engkau,aku kini hanyalahh seorang gadis yang setia diatas kursi rodanya.Aku kini seperti mayat hidup......Aku tak ingin kau bersedih melihat keadaanku...
Maaf jika nanti aku tak bisa hadir dalam acara wisudamu....Maaf jika aku tak bisa mengucapkan selamat ulang tahun untukmu....tapi tenanglah,aku sudah mempersiapkan hadiah untuk hari jadimu.......
Sampai kapanpun,kamu akan selalu ada di dalam do'a-do'a ku......
Jika aku tiada nanti,hantarkanlah aku dengan senyumanmu, senyuman yang membuat aku mencintaimu dulu.....
Semoga Allah kelak mempersatukan kita di akhirat nanti.....
Wassalamualaikum....
Adik kecilmu yang nakal
Khayra Firdaus
Memang, cinta bisa timbul dimana saja ya, Ladies, termasuk dalam persahabatan. Jadi serba salah dan dilema ketika dihadapkan dengan dua pilihan antara mempertahankan persahabatan atau mengungkapkan cinta tapi mengorbankan persahabatan. Pilihan yang sulit ya, Ladies. Apa diantara Ladies ada yang pernah mengalami hal seperti ini? Share yuk, Ladies, bagaimana jalan terbaiknya ;)