Akhir setiap cinta memang selalu ada di tangan Anda. Namun Anda perlu tetap tahu THE REAL TRUTH agar hubungan Anda dan si dia bisa tahan “peluru”.
Fenomena seputar perbedaan dalam jalinan asmara sudah banyak dibahas di mana-mana, sudah sering masuk keluar telinga Anda, tapi alasan itu tak menghentikan Cosmo untuk mencari tahu lebih banyak tentang masalah ini. Katakan, Anda sedang tergila-gila oleh cinta. Dan terjerat masuk di dalamnya, Anda sudah tak lagi memandang status yang ia sandang, berapa jarak usianya dari Anda, dari mana ia berasal – karena cinta, Anda tidak melihat itu SAMA SEKALI. Di awal kisah cinta terasa manis seperti dongeng, sampai katakanlah hubungan Anda sudah menginjak hitungan tahun bersama, dan sekarang, kotak Pandora sudah ada di pelupuk mata, “Will you marry me?” kata si dia. Bukannya melonjak ringan, justru sorot mata Anda menggambarkan keraguan tahap tinggi dari hati.
Ladies, Cosmo tidak akan memanjakan Anda, lalu mengiming-imingi kalau semua akan berjalan baik-baik saja. Bersihkan dulu anggapan itu dari dalam kepala Anda. Don’t kid yourself. Karena yang namanya perbedaan kemungkinan besar akan menggiring Anda menuju masalah. It’ll always be a problem. Jangan kaget, artikel ini tidak bermaksud untuk menakut-nakuti Anda. Artikel ini dimaksudkan untuk Anda buka ketika sesuatu “menyandung” hubungan, Anda bisa meminimalisasi “drama domestik” yang mungkin saja terjadi...nanti.
KAMI BEDA...USIA
Pertanyaan Seputar Cinta Tapi Anda Takut Untuk Mengungkapkannya. “Apakah suatu saat ini bisa menghalangi hubungan saya?”
Ya, Anda terlalu polos dan cenderung mengada-ada jika mengira usia itu bukanlah suatu masalah. “Semakin Anda bersikeras mengira masalah itu tidak akan pernah muncul, Anda justru akan dibuat semakin tertekan akan ketakutan kalau suatu saat masalah itu BISA ada,” ujar Barbara De Angels penulis The 100 Most Asked Questions About Love, Sex and Relationships. Seperti yang dibilang di atas, barangkali perdebatan itu tidak akan
terjadi sekarang tapi nanti ketika ia lebih memilih untuk pergi boys night out daripada menghabiskan waktu buat DVD marathon time bersama Anda. Perbedaan umur yang signifikan bisa jadi batu sandungan. Maksud siginifikan di sini, bila ia berusia 10 tahun lebih di atas atau di bawah Anda. Ini yang akan mengetengahkan perbedaan personaliti ke tengah-tengah jalinan asmara. Jika Anda masih terus ingin berjuang mempertahankan
hubungan maka Anda memang harus betul-betul bisa menerima kenyataan bahwa hubungan ini lebih memerlukan perjuangan ekstra dibandingkan pasangan lain yang ada di sekitar Anda.
All You Need Is:
LEBIH SABAR. FAKTA! Usia akan memerlihatkan tingkat kedewasaan seseorang. Wajar saja, kalau usia yang terpaut jauh darinya membuat sumbu kesabaran Anda lebih cepat memendek ketika harus berhadapan dengan sifat si dia yang jauh lebih muda misalnya, selalu keras kepala dan yeaah, sulit mengalah. Tapi ingat baik-baik, ini jalan yang Anda pilih yang berarti Anda tahu benar kalau Anda berdua perlu memiliki komunikasi yang baik. Dalam hal ini berarti, sama-sama saling memahami kalau ia tiba-
tiba pulang pagi dari klub bersama the boys, Anda tahu ia sangat benci diatur, Anda tak akan dihinggapi rasa gelisah berlebih ketika tangannya bergelayut di leher wanita lain.
Ingat saja baik-baik, pria yang usianya terpaut jauh dari Anda ini memilih Anda karena ia tidak mendapatkan apa yang ia cari dari wanita yang sepantarnya. Jadi hapus rasa cemas berlebihan dan kemauan Anda untuk menuntut perubahan dari pasangan, demi alasan untuk kembali tersenyum sekarang.
RESPECT. Sangat dimengerti karena Anda punya pengalaman hidup lima, enam, atau sepuluh tahun lebih lama darinya, sehingga Anda jadi sering membanjirinya saran, perintah, sampai memarahi kala ia berbuat salah. Berhentilah bersikap seperti orangtua yang merasa seolah Anda yang paling tahu menyelesaikan setiap masalah. Ingatlah, terikat dalam hubungan cinta dengannya berarti posisi Anda berdua sejajar. Maka berikan ia juga kesempatan untuk bersuara dan bertindak.
STOP CONTROLLING. Menjadi sangat mudah untuk mengontrolnya karena Anda cenderung memiliki anggapan, “Saya lebih tua, saya harus didengar.” Sebelum respect terhempas jauh dari hubungan Anda berdua, maka buang segala power untuk mengendalikan ia sesuka hati Anda. Akan ada waktu di mana Anda butuh jauh dari jangkauannya walau hanya sesaat seperti sekadar “me time” atau girls night out. Tapi beri ia kejelasan kalau sometimes Anda butuh “kebebasan”. Lagipula, Anda saling cinta, dan usia bukanlah alat yang bisa Anda pakai untuk mengintimidasinya. You love, then you should respect.
KAMI BEDA...BUDAYA
Pertanyaan Seputar Cinta Tapi Anda Takut Untuk Mengungkapkannya. “Keluarganya ingin A, Keluarga saya ingin B. Apakah perbedaan ini dapat menghancurkan kebersamaan kami?”
Well, well, memutuskan untuk menjalin cinta dengan si dia berarti Anda siap dengan segala konsekuensi saat berhadapan dengan keluarga. Apalagi ketika hubungan sudah beralih ke tahap yang lebih serius, Anda akan dipertemukan dengan konflik yang melibatkan masalah kultur. Oh, ia dari suku Batak sementara Anda Jawa. Bahkan orangtua si dia menginginkan anak laki satu-satunya itu memiliki kekasih sesama suku, begitu masalahnya? Ya, Cosmo mengerti jika Anda enggan membahas ini berdua
dengan kekasih lantaran setiap kali topik ini naik ke permukaan malah berujung pada pertengkaran. Suka atau tidak suka, masalah ini harus dihadapi bersama. It’s scaring you namun kesepakatan pasti akan terlihat juga.
All You Need Is:
JANGAN TERLALU KRITIS. Ada hal yang perlu Anda ingat dalam menjalani
hubungan beda suku: Anda tidak diperbolehkan membandingkan kebiasaan dia dengan apa yang dianut budaya Anda, apalagi bila menegur di depan keluarganya. Tugas Anda adalah memperbaiki kesalahan yang ia buat, dan bukannya memberikan kritikan. Kalaupun itu terpaksa harus Anda lakukan, bicarakanlah di dalam area “dapur” Anda, bukan di depan orang banyak.
KEBERANIAN. Kesampingkan dulu goal Anda sementara, dan bicaralah heart-to-heart padanya soal apa yang mengganggu perasaan Anda selama ini. Ini bukan egois, tapi sebuah manuver penting untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang mungkin bisa terjadi selama hubungan berlangsung. Jika kata-kata Anda tadi menyentuh hatinya, that’d be a good sign. Sedangkan jika it didn’t go well, seriously, Anda telah mengumpulkan
kekuatan yang memudahkan Anda untuk move on.
PASTIKAN SEMUA SETUJU. Sebelum mencoba masuk ke dalamnya, Anda harus terlebih dahulu mencari tahu bagaimana respons keluarganya pada Anda. Untuk mengetahui seberapa serius ia mengenalkan Anda pada keluarga, Anda boleh mencari tahunya dengan bersikeras memintanya untuk ikut membantu Anda. Jika pria tersebut ternyata masih berada di sisi Anda dan sikapnya memenuhi semua ekspektasi, maka ia layak Anda jadikan prioritas dalam hidup Anda.
KAMI BEDA...WARGA NEGARA
Menjalin cinta dengan pria sebangsa saja kadang sudah cukup bikin Anda pusing kepala, bahkan menarik urat kesabaran lantaran masalah budaya. Apa jadinya jika pria yang sudah Anda pacari selama lima tahun dalam masa-masa long distance itu ternyata sosok THE ONE yang Anda cari? Bak bermain game, level perbedaan ini lebih menantang dibandingkan yang lain. “Ia suka tiba-tiba mendaratkan bibirnya di bibir saya, tepat di tengah-tengah acara keluarga. Melihat seisi keluarga saya shock, sementara Jonas* jadi kebingungan sendiri,” cerita Nisya* 26 tahun pada Cosmo. Ini bukan hal yang mudah. “Hanya bermodalkan cinta saja tidak cukup untuk membuat hubungan Anda bisa everlasting. Anda perlu cari cara untuk menemukan kecocokan bagi kedua pihak,” tambah Barbara. Ada beberapa area yang perlu disesuaikan: budaya si dia pada Anda dan Anda pada budaya si dia. Tough? It is! Atas nama cinta, Anda tak boleh keberatan
sewaktu ia meminta Anda belajar jadi serba mandiri lantaran pria asing terbiasa hidup sendiri. Begitu pun ia mesti berjuang walau tetap kewalahan saat mencicipi makanan yang spicy. Ingat, Anda boleh punya keinginan tapi jangan memaksakan keinginan itu untuk terwujud tanpa adanya proses.
KAMI BEDA... STATUS
BELUM PERNAH NIKAH VS SUDAH PERNAH
Perlu melewati banyak liku terjal dalam hubungan ini. Mungkin setelah membaca artikel ini Anda akan menemukan titik terang. Jika Anda bertemu dengan seorang pria dan ternyata ia duda, Anda harus terbuka akan semua kemungkinan. Kemungkinan ini termasuk, melihat masalah statusnya, melihat anak dari pernikahan yang sebelumnya, dan melihat the future itself.
All You Need Is:
Ada satu petuah dari DR. Linda Papadopoulos dalam bukunya The Man Manual yang harus Anda ingat saat memulai hubungan dengan pria yang pernah gagal menikah, “Anda perlu membagi diri Anda sedikit demi sedikit sebelum hubungan mulai menjurus serius.”
Maksud Linda di sini adalah lihat pria ini apakah ia sosok pria yang memenuhi ekspektasi Anda? Apakah ia layak mendapatkan perhatian dari Anda? Jika ya, barulah Anda bisa mulai bergerak mengenal seluruh anggota keluarga tanpa ada pertentangan dari manapun.
YOU’RE IN CHARGE OF THE MONEY
Sepertinya sekarang banyak pria yang tidak keberatan apabila pasangannya berpenghasilan lebih besar. Mayoritas pria telah menerima peran wanita yang ingin merambah ke luar dari “sangkar” untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal.
Yeah right! Namun Tracey Cox penulis Hot Relationships sendiri berkata jika, “Masalah ego pria juga tetap harus diperhatikan. Mereka senang ‘memberi’ wanita barang-barang berharga.”
All You Need Is:
TONE IT DOWN, LADIES. Dan jangan lupa untuk bersikap sedikit sensitif. Saat ia yang mengajak pergi dinner ke restoran yang fancy, simpanlah kartu kredit Anda baik-baik di dalam tas dan jangan pernah sekalipun tercetus untuk membiayai semua makan malam.
Anda pun tidak boleh mendesak si dia untuk berpenghasilan setara dengan Anda, karena ini sama halnya dengan menginjak-injak egonya.
KAMI BEDA...AGAMA
Sempat ada perdebatan ketika Cosmo hendak membawa isu ini untuk menjadi sebuah artikel khusus. Rasanya tanpa perlu mencari-cari, orang yang ada di kanan kiri Anda bisa jadi punya problema cinta beda keyakinan. Sudah bertahun-tahun menjalin hubungan, semua hal terasa “klik”. Terkecuali soal keyakinan. Tidak sedikit pula pasangan yang mengambil pilihan tetap pada pendirian masing-masing, dan lebih dari hitungan jari pula yang memiliki untuk “pindah”.
All You Need Is:
PERCAYA PADANYA. Bagi Cosmo, urusan ini tidak cuma terpaku pada masalah a-g-a-m-a. Yang jadi pertanyaan besar bagi Anda yang saat ini tengah menjalin hubungan yang kompleks ini adalah, “Apakah Anda yakin 100% pada pria yang sudah Anda pacari sembilan tahun ini adalah sosok The Right One?” Mulai dari, apakah ia menepati janji-
janjinya? Apakah ia tidak menyepelekan Anda? Apakah ada respect dalam hubungan Anda? Apakah senyuman Anda selama ini lebih banyak daripada jumlah tetesan air mata? Dan yang terpenting, apakah ia komit untuk menjadi pasangan yang lebih baik? Jika ya, Anda memang layak untuk maju.
BERJUANG. Cosmo tahu, belum banyak keluarga yang bisa fleksibel menerima hal ini. Ada yang menentang keras, ada yang memberi kebebasan, ada pula yang memilih “angkat tangan”. Menjalani cinta beda keyakinan itu hak azasi siapapun yang tidak melibatkan unsur intimidasi di dalamnya. Kembali pada masalah cinta, cinta itu butuh kerja keras, dan tentu saja ada air mata. Namun, ketika Anda sudah mencoba, pasti ia
akan menemukan cara: to be together or not to be together. And the last, semua keputusan ada di tangan Anda. Seperti pepatah bilang, there’s always a light at the end of the tunnel, kan?
Source : Cosmopolitan Edisi Februari 2013 Halaman 191
(vem/Cosmo/dyn)