“We fell in love, despite our differences, and once we did, something rare and beautiful was created.” – Nicholas Sparks
LOVE IS FAITH
Pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan ini memang memiliki banyak perbedaan. Mulai dari profesi, usia, sampai dengan latar belakang status. Apa yang menyatukan cinta Olla Ramelan dan Aufar Hutapea?
Bagaimana proses kalian kenal sampai akhirnya jadi dekat?
Olla: Kami dikenalin pada acara ulang tahun seorang teman yang diadakan di salah satu tempat hang out di Jakarta. Sejak saat itu kami jadi dekat.
Aufar: Sebenarnya orang tua kami sudah sejak lama saling kenal, dulu waktu kami masih kecil, orang tua kami suka saling memberikan mainan atau oleh-oleh, tapi kami berdua belum saling kenal. Makanya saat acara ulang tahun itu, saya minta dikenalkan dengan Olla, dan akhirnya hubungan kami pun berlanjut.
Apa yang membuat masing-masing tertarik?
Aufar: Selain cantik dan seksi (sambil menatap Olla), Olla juga rajin beribadah. Hal itu membuat saya tambah ingin mengenalnya lebih jauh.
Olla: Sejak eye contact pertama kali saya sudah merasakan ada chemistry, “Siapa pria itu? Selain ganteng, badannya juga bagus. Dan ia memandangi saya terus...” Hahahaha....
Bagaimana Anda berdua mengatasi perbedaan usia yang cukup jauh, juga status Olla yang sudah pernah menikah sebelumnya?
Aufar: Buat saya sih tidak ada kendala yang berarti. Hubungan kami lancar-lancar saja, menikah pun dengan restu keluarga masing-masing.
Olla: Kalau buat saya, perbedaan itu tergantung bagaimana kami menyikapinya. Walaupun usia Aufar enam tahun lebih muda daripada saya, tetapi caranya memerlakukan saya dan bagaimana ia memegang teguh nilai-nilai agama, membuat Aufar cukup dewasa. Di lain pihak, dengan umurnya yang masih 26 tahun, tentu saja ia masih suka hang out dengan teman-temannya dan saya tidak masalah dengan itu. Semuanya bisa berjalan lancar asal dikombinasikan dengan baik.
Rencana ke depan?
Olla dan Aufar: Insya Allah, kami akan umroh bulan Maret mendatang.
LOVE IS COMPROMISE
Perbedaan profesi dan selisih usia lebih dari satu dekade bukan masalah besar bagi Banyu Biru dan Pevita Pearce. Mereka percaya, saling toleransi ialah penyatu perbedaan.
Apakah ada kendala dengan perbedaan profesi dan usia di antara Anda berdua?
Banyu: Sebagai pengusaha, working hour saya kadang lebih fleksibel karena bisa mengatur waktu kerja sendiri. Jadi tidak ada masalah meskipun jam kerja kami berbeda. Dan meski usia Pev lebih muda dari saya, tapi level kedewasaannya bisa mengimbangi saya.
Pevita: Dalam sebuah hubungan, intinya adalah bagaimana kami bisa saling kompromi, memahami dan toleransi terhadap pasangan. Itu pula yang tengah kami jalani sekarang. Alhamdulilah, sejauh ini tidak ada kendala.
Apa yang paling Anda suka dari pasangan Anda?
Banyu: Secara fisik, Pev ada tipe wanita yang saya suka. Every time she smiles, she brightens my day. Visi, misi dan cara pandangnya tentang kehidupan membuat saya kagum. Pev juga seorang wanita yang rendah hati dan berjiwa sosial tinggi.
Pevita: Tentu saja Banyu menarik secara fisik. Ia juga down to earth dan peduli pada orang lain dan sesama. Banyu bisa diajak seru maupun serius.
Rencana Anda berdua selanjutnya?
Banyu: Saya percaya cinta adalah anugerah dari Sang Maha Pencinta. Rezeki, jodoh dan maut tingkatannya sama dan diatur oleh Tuhan. Yang penting saat ini saya serius menjaga cinta saya untuknya. It takes two to slow dance and she’s a good dancer.
Pevita: Insya Allah, bila semuanya lancar tanpa halangan, kami ingin hubungan ini berarah jadi sebuah ibadah.
LOVE IS COMMUNICATION
Fun & romantic, dua kata yang tepat untuk menggambarkan pasangan humoris Tyson Lynch dan Melaney Ricardo. Simak obrolan Cosmo berikut...
Mengapa bisa saling tertarik?
Tyson: Kami punya banyak sekali persamaan, jadi membicarakan apapun rasanya nyambung.
Melaney: Banyak hal dari dirinya yang membuat saya belajar, salah satunya kata-kata Tyson seperti, “Jangan pernah menyerah, jika belum mencoba.”
Dengan perbedaan kultur, adakah kendala berarti?
Melaney: Ya, tentu saja! Terbiasa dididik secara “bule”, Tyson cenderung santai dalam memperlakukan Chloe, dan...ini sangat berbeda dengan keluarga saya yang terkadang terlalu protektif. Namun dengan komunikasi hal-hal kecil ini tak pernah menjadi masalah besar.
Apa nih yang dibenci dari pasangan?
Tyson: Hmmm....Melaney is very stubborn! But overall, Melaney is one package, I love everything about her!
Melaney: Sebenarnya kami tuh terlalu banyak kesamaan, sehingga kadang justru jadi masalah. Namun kami berdua sadar bahwa menikah bukan berarti selalu happy all the time. Yang penting kami beruda saling melengkapi. Jangan pernah takut untuk berantem. It’s a part of life dan salah satu cara kami untuk lebih saling mengenal.
Jadi dengan good communication, semua pasti akan baik-baik saja ya?
Melaney: Yes, of course! Dan jangan pernah ada orang ketiga atau kekerasan dalam rumah tangga – that’s the thing we can never tolerate!
Tyson: In marriage, we grow together!
LOVE IS ATTENTION
Meski hubungan keduanya baru berjalan sekitar empat bulan pada Februari ini, tapi kemesraan dan interaksi di antara pasangan model Benjamin Browning dan Laras Monca tampak seperti sudah saling mengenal dalam waktu lama.
Ceritakan perjalanan cinta kalian?
Ben: Sebenarnya sudah lama saya memerhatikan Laras, tapi ia tak pernah mengacuhkan saya waktu itu. Lalu, setelah setahun berlalu, seorang teman memperkenalkan kami berdua. Bahkan saat diperkenalkan pertama kali, Laras sama sekali tak melihat mata saya, lho. (Laras membela diri dan mengatakan bahwa ketika itu ia sudah memiliki kekasih, dan tak mau membuat masalah kalau terlihat dekat dengan pria lain). Hingga akhirnya saya ingat sekali, hari itu tanggal 6 Oktober, kami tanpa sengaja bertemu di Bali. Di saat itu juga saya bilang padanya, “Saya tahu siapa kekasih kamu, tapi kalau nanti kamu sudah sendiri, saya ingin kamu jadi kekasih saya.” Yang mengejutkan, tiba-tiba Laras bilang, “Saya single sekarang.”
Jadi apa sebenarnya yang membuat kalian berdua saling tertarik?
Laras: Ben itu orangnya lucu, tingkahnya selalu mampu membuat saya tertawa. Ya, tentu saja dia juga tampan. Dan dari semuanya, saya memang suka cowok bertato.
Ben: Laras manis, dan humble. Itu yang saya suka dari dia.
OK. Kalian berasal dari budaya dan asal yang berbeda, bagaimana menghadapinya?
Laras: Kami berdua tidak pernah melihat itu sebagai perbedaan. Sejauh ini semua baik-baik saja. Ben sangat baik, dan saat bertemu keluarga saya pun dia selalu bersikap sopan sehingga ibu saya langsung menyukainya.
Ben: Saya sangat santai menjalaninya. Not a big deal.
Sepertinya banyak sekali yah kecocokan diantara kalian berdua, sudah punya rencana untuk masa depan bersama?
Ben: Hmmm...Sejak pertama bertemu dia saya sudah punya rencana sendiri. Yang jelas, sampai sekarang kami berdua tak ingin main-main. Semua dijalani dengan serius, yang penting kami akan selalu mencoba menghargai satu sama lain.
Seperti apa kencan ideal kalian?
Laras: Kami jalan-jalan, nonton, shopping, ya terkadang kami juga menghabiskan waktu di klub berkumpul bersama teman atau cukup berdua saja. Setiap hari kami bertemu sih, sesibuk apa pun pasti kami selalu menyempatkan waktu untuk bertemu. Entah sekadar makan siang, atau hanya jalan-jalan. If you’re in love, you’re in love to the fullest.
Bagian tubuh mana dari pasangan yang paling kalian suka?
Ben: Soo many. I love her brown eyes, lips, butt, everything. Oh iya, i love her hair.
Laras: Kalau dia baru keluar dari kamar mandi, pulang dari gym, atau saat dia sedang tidur, itu adalah saat-saat terseksinya. Saya suka banget sama kaki, bokong, dan punggungnya, apalagi tatonya.
Hal paling romantis apa yang pernah Ben lakukan?
Laras: Banyak banget, Ben bisa nyanyi lho, jadi dia pernah bermain gitar dan bernyanyi untuk saya. Dia juga sering memberikan saya bunga.
Ben: Saya ingat, hadiah pertama yang saya beri ke Laras adalah kalung dengan liontin beruang.
Laras: Iya, that’s why kami punya panggilan spesial. Saya panggil dia Papa Bear dan dia panggil saya Bear.
LOVE IS UNDERSTANDING
Pasangan berbeda keyakinan, Asmirandah dan Jonas Rivanno tampak sangat bersemangat saat ditemui Cosmo untuk sesi pemotretan. Bahkan Andah (sapaan akrab Asmirandah) mengatakan bahwa kepribadiannya dan Jonas diibaratkan seperti melihat diri sendiri pada cermin.
Bagaimana pertama kali bertemu?
Asmirandah: Perkenalan kami agak lucu. Saat itu sedang syuting sebuah sinetron, saya tidak kenal Jonas dan begitupun sebaliknya. Saya yang saat itu sedang sibuk dengan laptop, hanya melihatnya sepintas, dan tidak begitu menghiraukannya. Perkenalan kami yang serius baru pada saat pertemuan di shooting sinetron kedua. Ternyata setelah itu masing-masing dari kami punya cerita yang menarik. Jonas sempat menganggap saya
sangat jutek, hahaha...
Perlu waktu berapa lama dari kenal hingga menjadi kekasih?
Jonas: Hahaha...kami tidak menghitungnya secara pasti. Walaupun belum berkenalan secara mendalam, dari awal pertemuan kami sudah mengobrol seru sehingga chemistry dapat tercipta dengan mudahnya.
Seperti apa hubungan kalian?
Asmirandah: Kami bisa seru sendiri, selain itu kami juga sepemikiran. Lucunya apa yang mau kami ceritakan, dia atau saya sudah bisa menebak duluan. Mungkin karena sudah kenal karakter masing-masing. Apa saja selalu cerita, tentang keseharian atau apapun.
Hal yang sering menjadi pertengkaran?
Jonas: Selama ini biasanya hanya karena kesalahpahaman saja. Jadi ya, terhitung pertengkaran kecil, lah. Tidak serius. (Jonas sembari mengerling ke arah Andah...)
Apakah perbedaan keyakinan menjadi kendala?
Asmirandah: Kami sih sudah memikirkan untuk kedepannya akan seperti apa. Selama menjalani relationship ini, yang kami pegang aalah prinsip saling menghargai. Itu dasarnya. Jika memang bisa melakukannya, niscaya hubungan ini akan lancar.
Apa target kalian berdua untuk hubungan ini?
Jonas: So far sih kami cukup serius. Namun tidak bisa dibilang bahwa kami akan melangkah ke jenjang berikutnya setelah beberapa bulan, atau dua tahun ke depan. Kami tidak menetapkan hal tersebut. Jalani saja dulu.
Apa kendala dari keluarga besar?
Asmirandah: Karena kami niatnya juga baik, keluarga pun memberikan dukungan sepenuhnya. Semoga sih semua berjalan dengan baik dan mulus.
Bagaimana Anda menilai Jonas?
Asmirandah: Dia seperti saya, banyak sekali persamaan di antara kami. Selain itu, dia bisa menerima saya, dan sangat perhatian. Romantis? Sedikit...Hahahaha!
Seperti apa Andah di mata Jonas?
Jonas: Dia adalah orang yang paling mengerti saya.
Source : Cosmopolitan Edisi Februari 2013 Halaman 182
(vem/Cosmo/dyn)