Malang, 17 Maret 2013 – Hari ini bertempat di Lapangan Rampal, Malang, Festival Jajanan Bango (FJB) kembali menyapa dan memuaskan selera para penggemar kuliner di wilayah Malang dan sekitarnya. Setelah menuai sukses di dua kota sebelumnya, yaitu Bandung tanggal 9 Februari dan Surabaya tanggal 24 Februari lalu, Malang terpilih menjadi kota ke tiga pelaksanaan FJB kali ini. Ada sesuatu yang berbeda dengan FJB tahun ini, dimana Bango mempersembahkan sebuah konsep yang istimewa berkaitan dengan ulang tahun Bango yang ke-85.
Dalam pembukaan FJB, Marieska Widhiana, selaku Senior Brand Manager Bango menuturkan, “FJB adalah perhelatan kuliner kebanggaan Bango yang diadakan setiap tahun sejak 2005 sebagai wujud konsistensi misi sosial Bango untuk melestarikan berbagai jenis makanan tradisional, salah satu bentuk warisan Nusantara yang harus dijaga keberadaannya. Tahun ini, bertepatan dengan perayaan ulang tahun Bango yang ke-85, kami memberikan kejutan istimewa bagi para penggemar kuliner dengan mengunjungi lima kota besar, didasarkan atas keinginan untuk mendekatkan diri dengan lebih banyak lagi penggemar kuliner Nusantara. Sebelumnya kami telah mengunjungi kota Bandung dan Surabaya, di kedua kota tersebut antusiasme masyarakat jelas terlihat. Artinya mereka memiliki kebanggaan dan kecintaan yang tinggi terhadap warisan kuliner Nusantara, dan yang terpenting, ikut berperan dalam upaya pelestariannya.”
Tahun ini FJB mengusung tema ”Legenda Kuliner Nusantara” sebagai bentuk penghargaan kepada begitu banyak sosok legenda yang telah sepenuh hati melestarikan kuliner Nusantara melalui hidangan legendaris yang mereka persembahkan. Mereka memiliki komitmen dan kecintaan yang begitu tinggi terhadap kuliner Nusantara dan telah menjadi mitra setia sekaligus sumber inspirasi bagi Bango untuk terus mempertahankan misi sosialnya.
Kota Malang yang telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu, sangat kaya akan peninggalan sejarah serta keanekaragaman kuliner serta jajanan yang merupakan hasil dari akulturasi berbagai budaya masyarakat yang menghuni kota ini. Keberlangsungan hidangan-hidangan tersebut hingga saat ini tentunya tidak terlepas dari sosok para legenda kuliner kebanggaan Malang yang memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam melestarikan kuliner Malang dari generasi ke generasi.
Ida Ayu Made Wahyuni, SH, Msi. selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang juga memberi sambutan pada acara pembukaan Festival Jajanan Bangau. Selain itu, dilakukan juga prosesi unik berupa upacara pemotongan tumpeng, dimana potongan pertama diberikan kepada Bapak Hartono, perwakilan dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Usaha asal Nganjuk, Jawa Timur. Prosesi unik ini menjadi simbolisasi atas apresiasi Bango kepada 9000-an petani kedelai hitam Mallika yang selama ini dengan sepenuh hati telah menumbuhkan dan memelihara kualitas kedelai hitam Mallika, bahan utama pembuatan kecap Bango.
Festival Jajanan Bangau yang diadakan di Malang kali ini menghadirkan 10 Legenda Kuliner Nusantara dan 44 legenda kuliner lokal Malang yang siap memanjakan selera pengunjung.Selain itu, seperti pelaksanaan FJB di tahun-tahun sebelumnya, ada pula demo resep Legenda Kuliner Nusantara terpilih di Dapur Bango yang dipandu oleh Chef Deden.
Sedangkan untuk menambah kemeriahan FJB, terdapat berbagai fasilitas yang tentunya semakin membuat betah pengunjung, seperti area permainan anak, pagelaran musik dan tari tradisional serta games interaktif. Salah satu atraksi menarik di atas panggung adalah suguhan tari dan musik tradisional dari para petani kedelai hitam yang bergabung dalam grup Wiratani Sumberagung, salah satu koperasi binaan Unilever Indonesia asal Nganjuk, Jawa Timur.
Bagaimana, menarik bukan Ladies Festival Jajanan Bango yang ada di Malang? Nantikan Festival Jajanan Bango selanjutnya di Semarang.
(vem/cey)