5 Alasan Utama Orang Pilih Berselingkuh

Fimela diperbarui 16 Mar 2013, 10:37 WIB

Kalau dilihat rumah tangganya, tampaknya sih baik-baik saja. Tak terlihat ada percekcokan di dalamnya, malah berkesan damai dan tentram, tetapi mengapa wanita memilih berselingkuh dengan pria lain ya?

Angka perceraian di Indonesia semakin lama justru semakin tinggi. Banyak yang mengajukan gugatan cerai pada suaminya dengan alasan sudah tidak cocok lagi. Sebuah kalimat yang terdengar janggal bukan? Ya jelas saja. Kembali pada beberapa tahun sebelum menikah, tentunya kedua pasangan berusaha menyenangkan pasangan dan menggiringnya ke arah komitmen. "Aku akan berusaha keras agar kau menjadi milikku," kata pria dan wanita dalam hati. Eh, ujung-ujungnya setelah menikah sekian lama, malah ngotot minta bercerai.

Well, kami tidak sedang menghakimi siapa yang salah dan siapa yang benar. Semuanya kembali pada keputusan masing-masing. Namun, kami akan mengulas alasan utama wanita berselingkuh dalam hubungan asmaranya. (Bocoran kami, sebagian angka perceraian itu disumbang oleh kasus perselingkuhan)

Alasan wanita berselingkuh:

Ketakutan akan perbedaan

Seperti dilansir oleh IndiaTimes, disebutkan bahwa hal pertama yang menyebabkan wanita berselingkuh adalah sebuah ketakutan akan perbedaan dengan pasangannya. Wanita cenderung ingin damai dan menghindari perselisihan paham, akibatnya ia lebih memilih menyimpan dan memendam segala sesuatu. Sampai akhirnya tak ada lagi hal yang perlu diperdebatkan. Efek buruknya, justru di sinilah pasangan kehilangan kesempatan untuk mengenal dan saling dekat satu sama lain. Hubungan menjadi hambar, keduanya kehilangan tanggung jawab dan merasa tak lagi membutuhkan satu sama lain.

Untuk itu, ia akan merindukan tantangan dan mencari perbedaan-perbedaan dengan orang lain, di mana ia masih berani untuk menentang, berdebat, dan beradu pendapat.

Ketakutan tidak diterima oleh pasangan

Takut bahwa pasangan tidak dapat menerima sisi buruknya, akhirnya membuat wanita jadi memilih untuk menutup segala sesuatu dari pasangan. Tak tahan terus menerus menutup dan menimbun hal-hal yang seharusnya dibiarkan terbuka, akhirnya wanita merasa sedang memanggul beban yang sangat besar.

Demikianlah akhirnya ia mencari seseorang lain (yang bukan pasangannya) yang dirasa aman dan bisa menerima kekurangannya.

Tak lagi blak-blakan dan enggan bermesraan

Kalau dulu banyak kejutan yang diberikan oleh pasangan, mulai dari bunga, pelukan, ciuman sembunyi-sembunyi, ajakan nonton di malam hari, di mana kesemuanya perlahan tertimbun oleh kesibukan mencari uang di luar. Alhasil, ada rasa kesepian yang muncul, perlahan rasanya begitu besar sehingga mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan sosialnya.

Wanita enggan merasa sendirian. Wanita enggan merasa kesepian. Ia akan mencari seseorang yang bisa menemani dan diajaknya bicara.

Pemenuhan kebutuhan biologis

Saat pasangan tak lagi bisa atau tak sempat memenuhi kebutuhan biologis, 'seks swalayan' tentu tak bisa dilakukan setiap saat bukan? Di sinilah akhirnya seseorang mencari partner untuk sama-sama memenuhi kebutuhan biologisnya.

Kalau sudah sampai di tahap ini, biasanya hubungan sulit untuk diselamatkan. Apalagi banyak pasangan yang tak bisa memaafkan pasangannya yang telah tidur bersama orang lain.

Mencari jalan keluar

Selalu ada masalah dalam setiap hubungan, baik sebelum menikah atau sesudah menikah. Sayangnya, tak semua orang memecahkan masalahnya justru dengan pasangan. Sebagian besar memilih memecahkan masalah dengan orang lain. Alasannya beragam, ada yang lebih nyaman memecahkan dengan orang lain, ada yang enggan membuat pasangannya sedih, ada yang tak mendapat kepercayaan dari pasangan atau yang merasa tidak nyaman berbicara dengan pasangan.

Tahap ini membuat pasangan mencapai "sudah tidak cocok lagi" dan hanya terpikir jalan keluar berpisah.

Sebenarnya sih, kalau mau ditilik lagi semua masalah bisa diselesaikan dengan komunikasi. Hanya saja seringkali kedua belah pihak mendadak terlalu angkuh dan mengunggulkan ego dalam hubungannya. Layaklah apabila hubungannya akhirnya kandas di tengah jalan.

Ladies, apabila Anda sedang di ambang keraguan atas pasangan. Pertimbangkan kembali komitmen yang telah Anda buat dengannya. Berpikirlah bahwa semua bisa diselesaikan dengan cara positif. Karena intinya adalah bagaimana hubungan Anda diperbaiki dengannya, bukan mencari jalan keluar untuk diri sendiri masing-masing.

(vem/bee)