Dengan Wajah Tak Sempurna, Wanita Ini Pernah Jadi Cover Majalah Time

Fimela diperbarui 06 Mar 2013, 16:00 WIB

Seorang wanita muda dari Afghanistan pernah menjadi inspirasi dunia. Aesha Mohammadzai adalah nama wanita ini. Ia menjadi terkenal di seantero dunia setelah wajah tak sempurnanya terpampang di majalah populer dunia tersebut.

Aesha menjadi simbol penindasan wanita di Afghanistan setelah dirinya melarikan diri dari negara yang sedang dilanda perang itu. Tiga tahun setelah ia melarikan diri, kini Aesha memiliki wajah baru dan kehidupan baru.

Dalam cover majalah Time, Anda akan melihat bertapa mengerikannya apa yang dialami oleh Aesha. Bagian hidung dan telinganya habis ditebas oleh suaminya. Aesha dinikahkan oleh ayahnya pada usia 12 tahun pada pejuang Taliban untuk membayar hutang. Sebenarnya, Aesha mungkin bukan satu-satunya yang mengalami kehidupan tak layak sebagai wanita di Afghanistan. Diperkirakan sekitar 90% wanita di sana mungkin mengalami masalah yang sama.

Ia mengaku bahwa suami dan keluarga suaminya sering menyiksa secara mental dan fisik. Aesha akhirnya melarikan diri dari kehidupannya yang mengerikan itu. Sayangnya, ia ketahuan sehingga telinga dan hidungnya dipotong sebagai hukuman. Sang pelaku adalah suaminya sendiri.

"Saat mereka memotong hidung dan telingaku, aku pingsan. Aku terbangun tengah malam dan merasakan aliran air dingin di dekat hidungku. Aku membuka mataku dan tak bisa melihat karena darah," ujar gadis itu.

Gadis itu ditinggalkan di pegunungan dan berjalan merangkak menuju rumah kakeknya. Sang ayah yang menemukannya berusaha mencarikan pertolongan kesehatan Amerika di sana. Ia menjalani 10 minggu pengobatan di sana. Aesha kemudian dibawa ke tempat perlindungan rahasia di Kabul pada Agustus 2010 dan diterbangkan ke Amerika Serikat untuk tinggal bersama keluarga baru di sana.

Mungkin Aesha adalah wanita beruntung. Ia mendapatkan support dari sebuah charity bernama Women for Afghan Women di New York. Namun hal itu tak serta merta membahagiakannya. Ia sempat mengalami perubahan tingkah laku yang ekstrim seperti seriang menjatuhkan dirinya ke lantai, membenturkan kepala dan sebagainya. Gadis ini akhirnya mendapat perawatan lebih lanjut dan mendapatkan keluarga baru di Maryland.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa Aesha mendapatkan perawatan untuk mengembalikan hidung dan telinganya. Itu pun tak mudah karena ia harus menjalani beberapa tahap supaya dokter bisa memunculkan jaringan hidung barunya. Gadis tersebut kini telah memiliki wajah baru meski hidung yang dimilikinya tak sempurna. Ia kini memiliki keluarga dan kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia bahkan mengaku sangat bahagia dengan hidungnya kini.

Lewat kisahnya, Aesha ingin menyampaikan pada semua wanita korban penyiksaan untuk tetap kuat dan berani seperti dirinya. Ia meyakinkan mereka untuk jangan menyerah dan kehilangan harapan. Sebagai wanita, mungkin Aesha adalah sosok yang lemah seperti kebanyakan wanita lainnya. Namun ia tak menyerah dengan keadaan dan mengambil keputusan beresiko demi mengubah hidupnya.

Baca juga kisah mengharukan gadis kecil Huang Doudou yang sudah mengambil keputusan besar sebagai penari kelab malam.  Jangan menyerah dalam menghadapi kerasnya hidup. Bagikan kisah ini untuk menjadi inspirasi bagi saudara dan sahabat kita. 

(vem/gil)
What's On Fimela