Kisah Cinta Terpisahkan Maut Setelah Berkeliling 23 Negara Bersama

Fimela diperbarui 20 Feb 2013, 11:00 WIB

"Aku mau mencintaimu, dalam suka dan duka, hingga maut memisahkan kita." Tampaknya kalimat ini bukan hanya sebatas janji pernikahan yang diucapkan dari bibir oleh pasangan Peter Root dan Mary Thompson.

Peter Root lahir di Jersey, dan dibersarkan di Guernsey. Sedangkan Mary Thompson berasal dari daerah bernama Bristol. Keduanya bertemu 14 tahun yang lalu di universitas Falmouth, Cornwall.

Pasangan asal Inggris ini berkomitmen untuk hidup di jalanan, bersepeda bersama dan mengelilingi dunia. Mereka mencatat semua hal yang ditemui di perjalanannya dalam sebuah website yang diberi nama Two On Four Wheels. Ada sekitar 23 negara tercatat telah mereka kelilingi, dari benua Eropa, Timur Tengah, hingga ke China. Bahkan, mereka juga sempat mengunjungi Iran dan Afghanistan, sekalipun kedua wilayah itu termasuk dalam wilayah rawan dan berbahaya.

Harus berakhir di Thailand

Tak pernah disangka, kisah mereka harus berakhir di negeri gajah putih ini.

Pasangan ini tiba di Thailand dan bersepeda di wilayah timur Bangkok, Phanom Sarakham, Chachoengsao saat sebuah truk ugal-ugalan menabrak keduanya. Thailand sendiri memang dikenal sebagai negara yang tingkat kecelakaannya cukup tinggi. Ada sekitar 13 ribu orang meninggal dunia, dan 1 juta orang mengalami luka-luka baik berat maupun ringan karena kecelakaan lalu lintas.

Mencintai hidup dengan cara yang sederhana

Mereka berdua tak memisiki misi penting yang direncanakan besar-besaran. Mereka hanyalah dua insan yang senang bertemu dengan orang-orang baru, dan gemar bertualang di wilayah baru.

Mereka juga pecinta damai yang tak segan mencicipi aneka menu kuliner unik di daerah yang dilewatinya.

"Mereka tak pernah membicarakan tempat tujuan atau sampai kapan mereka harus tinggal di sana. Mereka hanya senang menikmati pertemuan dengan orang banyak," kenang Ben Thompson, adik Mary dengan haru.

Polisi Thailand telah melakukan investigasi atas kecelakaan yang menimpa pasangan tersebut. Sopir truk berusia 25 tahun, Worapong Sangkhawat yang telah menabrak mereka sendiri dalam kondisi luka-luka berat.

Menurut kesaksian, salah satu pengendara sepeda sedang berusaha mengambil topi mereka yang terjatuh. Dan kecelakaan itu terjadi begitu cepat tanpa terkendali.

Pengemudi truk terancam pasal kelalaian berlalu lintas yang menyebabkan kematian orang lain serta diancam hukuman penjara setidaknya 10 tahun.

(vem/bee)