Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu memutuskan tetap bertahan dalam hubungan yang melelahkan? Mengapa menjalin cinta jika isinya hanya pertengkaran Lucunya, pertengkaran itu terkadang disebabkan oleh hal-hal yang sepele dan tidak penting untuk dibesar-besarkan. Kita mungkin tak menyadari ada beberapa kalimat yang terucap dari mulut ternyata membuat hubungan asmara berubah jadi drama.
Lalu kalimat-kalimat seperti apa yang membuat hubungan cinta jadi drama? Ini dia kalimat-kalimat yang sebaiknya kamu hindari.
1. "Kita perlu bicara"
Kalimat ini selalu menimbulkan berbagai skenario di dalam kepala, terutama pria. Jika ada masalah, tentu harus dibicarakan dengan pasangan, tetapi alangkah baiknya jika tidak memulai kesan tegang dengan kalimat "Kita perlu bicara" diiringi tampang cemberut dan sinis. Ini mampu membuat pria berpikiran negatif. Saat pria mendengarkan kalimat ini, instingnya akan memerintahkan untuk bertahan dan membela diri sebaik mungkin. Sudah tercipta suasana insecure sehingga sikapnya juga cenderung tidak tenang. Kalaupun hanya ingin memperlancar komunikasi dan membahas sesuatu yang penting, buat seakan dia tidak sedang dihakimi, misalnya saat suasananya santai. Pria akan merasa lebih nyaman, aman, dan terbuka padamu.
2. "Ya terserah!"
Sama halnya seperti perempuan, pria juga butuh kepastian. Saat ia sedang meminta pendapatmu, pikirkan baik-baik dan tentukan pilihan. Tegas, luga dan jelaslah dengan sikapmu, jangan membingungkan. Jawaban terserah sangat menyebalkan bagi pria. Jawaban tersebut sangat ambigu, tidak mudah dipahami dan justru menyebabkan kesalahpahaman. Ketika orang tak bisa tahu apa keinginanmu, kamu marah, padahal penyebabnya adalah kata 'terserah' itu. Kalimat dengan kata itu akan membuat emosi siapa pun terpancing.
3. "Mungkin memang aku nggak pantas buatmu"
Saat seorang pria memilihmu menjadi pasangannya, artinya dia tertarik padamu dan menganggapmu pantas sebagai pasangannya. Apabila memang di dalam hubungan terjadi sebuah masalah, sampaikan dan diskusikan bersama. Sikap inilah yang disebut pasif agresif, kamu bersikap lemah tapi sebenarnya sedang menyerang secara psikologis dan emosional. Segalanya bisa dibicarakan, tidak perlu merendahkan diri sendiri apalagi hingga manipulatif.
4. "Kamu itu nggak pernah ngertiin aku..."
Bagaimana mau dimengerti kalau ditanya ini itu jawabannya selalu tidak jelas. Siapa pun, tidak hanya pria, pasti tidak bisa membaca pikiranmu. Kalau pun dia cuek, berikan penjelasan teruS terang dan terbuka. Tidak semua pria peka dan bisa membaca kode yang kamu berikan. Jadi daripada membuatnya menebak-nebak, berikan kata-kata penjelasan sehingga ia paham. Keterbukaan adalah salah satu kunci menjaga hubungan cinta tetap utuh, jadi beranilah berinisiatif terlebih dahulu untuk bersikap terbuka.
5. "Terus kamu anggap aku ini siapa?"
Saat mengucapkan kalimat ini, sebaiknya kamu tahu fungsinya untuk meminta kejelasan, bukan untuk menyerangnya secara psikologis karena kamu sudah tahu benar dia mencintaimu dengan tulus. Jika kamu berada di posisi membingungkan selama ini, kalimat itu patut dikatakan. Tapi jika itu dikatakan sewaktu-waktu saat bertengkar, jelas itu bukan kebiasaan yang baik. Kalimat itu justru hanya memperparah keadaan dan tak menyelesaikan duduk permasalahannya.
6. "Kamu lebih sayang temanmu daripada aku"
Baru sekali ini dia meminta waktu untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya dan kamu sudah ngambek? Kurangi sikap kekanak-ka nakan itu jika berniat menjalin hubungan serius dan jangka panjang. Siapa pun butuh waktu untuk bersosialisasi, begitu pula dirimu dengan orang-orang di sekitarmu. Sedari awal hal ini sebaiknya juga dibahas, seberapa banyak waktu yang bisa ia habiskan dengan teman-teman, dan berapa banyak untukmu. Lagipula, sebelum menjadi pasanganmu, kalian juga hidup dengan menghabiskan waktu bersama teman-teman bukan?
Jadi, jika ada masalah, bicarakan baik-baik dan dengan jelas. Jangan biarkan hubungan dipenuhi dengan drama berlebihan, Sahabat Fimela.
#Breaking Boundaries