Pria ini selalu menghujani Anda dengan telepon dan SMS mesra. Setiap akhir minggu Anda selalu pergi berdua. Problem is, ia belum juga menyatakan cinta? Mari Cosmo bantu pecahkan teka-teki hubungan Anda berdua!
Sudah tiga bulan belakangan, hari-hari Agnes* selalu diisi dengan pergi dinner, nonton di bioskop, sampai menghadiri pesta pernikahan teman dengan sosok pria yang sama. Pria ini pula yang nyaris setiap hari menghiasi notifikasi pesan di BBM-nya. Sampai suatu ketika mereka sedang hang out di sebuah restoran, sahabat Agnes dengan sangat kasual datang menghampiri dan berkata, “Bilang dong kalau sudah punya pacar.” Ouch! Kejadian ini bukan hanya sekali dua kali terjadi. Belakangan kata-kata tadi cukup membuat Agnes bergidik.
Dear, kasus Agnes tadi mungkin tidak jauh berbeda dari apa yang Anda rasakan sekarang. Bukan cuma seorang Agnes saja yang akan menyimpan perasaan dalam hati mengapa setelah menghabiskan waktu bersama namun tanda-tanda having a real relationship belum kunjung terjadi. Para ahli relationship sendiri mengakui memang pola hubungan seperti ini semakin sering ditemui. “Banyak wanita yang kesannya melangkah di tempat, dan cenderung sulit memutuskan apakah ini ‘kencan kasual’ ataukah ‘kencan eksklusif’ pada akhirnya nanti,” ujar Jenn Berman, PhD seorang penyiar acara Love and Sex Show di Cosmopolitan Radio.
Hubungan semacam ini bisa dibilang hubungan yang “samar-samar”, yang melibatkan dua pemain di lapangan: Satu orang yang menginginkan kejelasan dengan adanya status, dan yang satunya lagi ingin terus menunggu waktu sampai someone better nantinya datang. Cosmo paham betul, Anda tidak mau terus-terusan begitu, kan? Makanya artikel ini diharapkan bisa memberikan Anda titik terang dalam melerai benang ‘benang kusut’.
1. Ketahui Keinginan Anda
Jangan lupa, apapun yang Anda inginkan: Entah itu ingin berkomitmen, sekedar ingin punya pasangan yang bisa selalu mengisi kekosongan waktu saat weekend, atau hanya ingin merasa diperhatikan – Anda harus bisa menentukannya. Jika terlalu lama bermain dan berputar-putar dalam satu wahana dengan hanya berganti-ganti tempat duduk, Anda sendiri yang akhirnya akan kehilangan tujuan Anda yang sebenarnya.
2. Face The Fear
Apa yang Agnes rasakan tidak jauh berbeda dengan Anda: Rasa takut untuk meminta kejelasan pada si dia lebih besar yang terpaksa bikin Anda memendam hasrat itu selama berbulan-bulan. Oh dear, situasi together-but-not-together ini juga dipahami oleh Berman, TAPI hanya berlaku untuk dua bulan pertama saja. Karena seharusnya, Anda harus dapat menghalau rasa enggan untuk bertanya padanya bila Anda memang menginginkan hubungan ini menjadi jalinan cinta yang sesungguhnya. Utarakan padanya bahwa Anda senang menjalani hubungan namun Anda perlu sebuah komitmen. Jika Anda diam saja, ia jelas akan mengira bahwa Anda tidak memusingkan masalah status.
3. Minta Ia Berpikir
Setelah ia mendapatkan sinyal kalau Anda ingin mendefinisikan area abu-abu menjadi lebih jelas, berikan ia waktu untuk berpikir. Catatan yang perlu Anda ingat: Ketika seorang pria benar-benar menginginkan Anda menjadi wanita nomor satu dalam hatinya, tanpa perlu pikir lama kata-kata “Aku mau kamu jadi pacarku” akan meluncur manis dari bibirnya. “Jika ia merasa Anda adalah sosok yang tepat untuknya, permintaan Anda tidak akan membuatnya takut,” tutur Berman. “Dan jika he’s the wrong guy, ia akan pooff...menghilang dari radar.”
4. Lancarkan Strategi
Yang mungkin belum Anda tahu, memberi ancaman sebenarnya bisa meningkatkan hormon kejantanan pria. So next time, coba tutup segala akses 24 jam sehari yang ia miliki untuk bisa meraih Anda. Ini semacam motivasi pria untuk make it official, lho. Katakan bahwa Anda akan membuka akses jika ia memperjelas hubungan tanpa-status itu. Dengan begini, jika ia benar-benar menginginkan Anda, maka ia akan menuruti aturan main itu SECEPATNYA. Jika tidak, berarti ia tak layak ditunggu. Sederhana toh?
5. Harus Tegas
Mengulang perkataan Cosmo tadi jika terlalu lama bermain dalam satu wahana tanpa berganti tempat duduk, Anda sendiri yang akhirnya akan kehilangan tujuan. Debbie Maggids, PhD.., salah satu penulis buku All The Good Ones Aren’t Taken pun memberi saran, “Anda perlu tahu waktu untuk menghentikan ketidakjelasan itu agar Anda bisa membuka pintu untuk kesempatan lain yang akan masuk.” Who knows akan ada Mr.Right di tempat lain. Benar kan? Minta Ia Meresmikannya Jika...
- Anda betul-betul menginginkannya karena mulai merasa bahwa ia adalah sang Mr.Right.
- Anda mulai terganggu dengan anggapan bahwa Anda hanya di gandengnya sebagai friend with benefit.
- Ketika semua orang mempertanyakan status Anda.
- Anda mulai merasa insecure dengan keberadaan wanita lain.
- Komitmen adalah hal yang krusial bagi Anda.
Biarkan Saja Jika...
- Sama-sama merasa tidak saling jatuh cinta tapi ingin selalu ada yang menemani.
- Ada kesepakatan friend with benefits di antara Anda berdua.
- Anda tidak memusingkannya sama sekali!
- Sama-sama menikmati hubungan tanpa ada keinginan untuk berkomitmen dan tanpa butuh kesepakatan. Just let it flow and let everything happen for a reasons.
- Sejauh ini, Anda belum butuh komitmen. [initial]