Taylor Swift in LOVE

Fimela diperbarui 21 Feb 2013, 07:50 WIB

Wanita berumur 23 tahun ini memiliki empat album, dua lini fragrance, konser yang selalu habis terjual dalam hitungan menit, dan kisah romansa yang tak pernah padam. Ia mendapatkan semua yang diinginkannya tahun ini. Who needs unicorns and rainbows, when reality is a fairy tale?

Di siang yang cerah itu, Cosmo duduk bersamanya di sebuah restoran pizza sederhana di Nashville. Kami memutuskan untuk duduk di area luar dan ia segera memesan margherita pie dan iced tea. Selama dua jam Taylor tampak relaks menikmati waktu santainya bersama Cosmo.

Sebagai musical performer dengan bayaran tertinggi di tahun 2012 dan peraih enam Grammy (serta berbagai penghargaan lainnya), Taylor bukan hanya sekadar teenage icon. Coba tanyakan apa yang membuat ia bahagia dan Anda akan menemukan rentetan hal yang terbilang normal: Kucing, laut, bunga hydrangea, seni dan kerajinan tangan, selimut, perapian, pergantian musim...Well, ia tidak berbohong. Hanya saja Anda mungkin tidak menyangka kalau berbagai hal tadi menjadi kegemaran wanita dengan penghasilan spektakuler.

Namun keterkejutan layaknya anak kecil dan semangat yang sering Taylor perlihatkan tampak tidak dibuat-buat. Ya, ini memang bagian dari dirinya. Ia berbicara mengenai pencapaiannya seolah semua ini terjadi dalam konteks mimpi yang mustahil, di mana ia dapat terbangun kapan saja. Belum lagi pria-pria tampan yang pernah singgah di hatinya.

Sebut saja Taylor Lautner, Jake Gyllenhaal, dan yang terakhir...Conor Kennedy – WOW! Oke, ia memang tidak membahas mengenai siapa yang menjadi kekasihnya saat ini, tapi Anda cukup mencerna lirik lagu dalam album barunya. Sepertinya ada akhir kisah yang bahagia, yang sudah pasti ia impikan.

Cosmo: Dari lirik lagu dalam album baru Anda, Red, mana yang paling menggambarkan diri Anda saat ini?

Taylor Swift (TS): Ada sebuah lagu yang menjadi track pertama di album ini, begini penggalan liriknya, “Love is the ruthless game unless you play it good and right.” Well, ini yang menjadi filosofi cinta saya selama ini.

Cosmo: Apa Anda pernah kesulitan untuk bertahan pada apa yang Anda inginkan?

TS: Saya bisa bertahan 100 persen! Saya tidak punya masalah untuk bertahan pada sesuatu yang saya percayai. Ada satu hal pasti yang dapat Anda tanyakan pada semua teman saya: Anda tidak akan pernah menemukan saya membicarakan mengenai orang lain di belakangnya. Never ever. Ini karena saya punya ketakutan besar untuk mengucapkan hal yang suatu saat akan saya sesali, atau perkataan yang akan menyakiti orang lain. Jadi saya lebih memilih untuk diam. Namun jika urusannya dengan karier, saya pasti akan bertahan dan menjadi sangat jujur, bahkan kejam – bila perlu. Tapi tidak demikian dalam kehidupan pribadi saya.

Cosmo: Bagaimana Anda mengatasi rasa insecure?

TS: Ada momen di mana saya harus berkata pada diri sendiri, “Please feel good: please feel better.” Ini terjadi. Namun dalam enam bulan terakhir, bisa dibilang saya tidak perlu melakukan hal ini. Saya mencintai teman-teman, keluarga, dan hidup saya. Anda tidak pernah tahu kapan semua akan berbalik. Bagi saya, percaya diri adalah sesuatu hal yang bisa hancur seketika. Tapi untuk saat ini – I don’t want to jinx it – saya sangat bahagia.

Cosmo: Bicara mengenai sahabat wanita. Are you a girls’ girl?

TS: I am totally a girls’ girl! Teman pria juga penting, tapi teman wanita bisa mengendalikan saya untuk tidak mengambil keputusan buruk. Teman wanita biasanya lebih objektif, dan mereka tidak merasakan my desperate passionate feelings (perasaan Anda). Nah, jika mereka melihat bahwa pria itu selingkuh, berbohong, dan Anda masih melihatnya sebagai opsi yang pelu dipertimbangkan?

Cosmo: Apa yang Anda pelajari mengenai diri Anda melalui ups and downs dalam hubungan Anda?

TS: Saya belajar kapan saatnya untuk keluar dari hubungan. Saya tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan orang yang salah, dan ini satu hal yang saya banggakan. Semakin lama Anda bersama orang yang salah, Anda bisa benar-benar melewatkan atau tidak punya kesempatan untuk bertemu orang yang benar. Dan jika

hubungan terasa tidak benar, artinya memang tidak benar.

Cosmo: Apa lagi yang Anda butuhkan dalam sebuah hubungan?

TS: I need that unexplainable spark. Saya ingin melihat seseorang dan merasakan “Oh, no, uh-oh”. Saya rasa jika saya akan bersama dengan seseorang selamanya, ini karena saya melihatnya dan berpikir, “Oh, no!”

Cosmo: Apa Anda bisa membayangkan melakukan hal lain di luar musik?

TS: Being a full time mom. Saya yakin suatu saat saya akan melakukannya. Selain musik, hanya hal ini yang bisa membuat saya berdebar.

Cosmo: Pernah membayangkan pernikahan sempurna Anda?

TS: Saya ingin membangun hidup bersama seseorang berdasarkan mimpinya dan mimpi saya sendiri. Saya tidak mau hanya merencanakan semuanya sendiri. Saya tidak mau ia sampai berpikir bahwa tidak masalah bila ia tidak ada di samping saya dalam setiap keputusan yang diambil.

Cosmo: Does love trump success?

TS: Saya pikir ide menemukan orang lain untuk berbagi hidup adalah yang paling menarik, pencarian terindah dalam hidup. Dan, ya, menjalani mimpi Anda juga penting, dan saya seringkali mendahulukan hal ini. Namun kemudian Anda sadar bahwa selama Anda menjalani impian, Anda butuh melihat ke samping dan berkata kepada seseorang, “Hei, bukankah ini sangat menyenangkan?” Dan jika tidak ada orang untuk Anda ajak berbagi, lalu apa tujuannya?

 

Source: Cosmopolitan, Edisi Desember 2012, Halaman 52

(vem/Cosmo/dyn)
What's On Fimela