5 Ide Surat Cinta : Ungkapan Hati Yang Galau

Fimela Editor diperbarui 29 Apr 2023, 07:40 WIB

Siapa yang menyangka kalau cinta bisa begitu saja hilang di tengah perjalanan kisah kasih Anda. Memang, tidak selamanya cinta berujung bahagia seperti yang kita inginkan. Rasa yang timbul pasti akan menyesakkan dada dan Anda akan bingung harus kemana mencurahkan segala kegalauan di hati.

BACA JUGA: Surat Al Kahfi Ayat Lengkap Hingga Doanya

Surat cinta tidak melulu harus berisikan perasaan bahagia, seperti deretan surat cinta yang ini, Anda akan mengetahui bahwa Anda juga bisa mencurahkan perasaan kalut Anda melalui surat.

2 dari 6 halaman

Do You Still Love Me?

flickr.com

Ladies, pernahkah dalam menjalin hubungan Anda merasa pasangan mulai menjauh dan tidak semesra seperti dulu? Mungkinkah perasaan cinta bisa pudar begitu saja ketika waktu telah menggerusnya? Apa yang ditulis oleh Vicky dalam surat cintanya mungkin mencerminkan apa yang terjadi pada Anda sekarang.

[startpuisi]

Dear Mas Sukma,

Aku menulis surat ini bukan karena aku tidak mau menanyakannya langsung padamu.

Tapi karena aku terlalu takut kamu menjadi marah. Karena aku terlalu takut kehilanganmu.

Seperti mimpi saat pertama kali kita berdua bertemu, kamu bagai romeo di atas kuda putih dan aku juliet yang berdiri diatas balkon.

Baru pertama kali ini aku melihar surga di mata seorang lelaki.

Aku begitu berharap,aku begitu senang ketika bertemu denganmu, tapi aku takut mengakui itu cinta.

Malam kedua kita bertemu,kau mengantarku pulang yang pada saat itu aku bekerja ditengah sekolahku yang libur. Ya ingatkah.. Aku duduk di bangku kelas 2 SMA dan Kamu pelatih Basket di sekolahku.

Malam ketiga setelah kita bertemu, kau berada di telpon dan aku berbaring di tempat tidur ..mendengarkan suaramu dan membayangkan kau ada dihadapanku saat itu.

Namun, yang aku harapkan tidak aku terima dengan indah. Kau telah pergi, kau telah berada di kota Bandung, menjadi seorang Chef di sebuah Restoran. Seperti ada remukan gelas pecah di otakku saat itu.

Dan Kau berkata kau menyayangiku tapi kau tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh.

Kau Datang menghadirkan cinta dan Kau pergi atas nama cinta. Saat itu patah hati menjadi hal yang sering aku rasakan saat Aku SMA. Aku tidak kuasa melupakan mas Sukma, namun aku juga tidak rela masa mudaku gelap begitu saja.

2 tahun berjalan,aku telah lulus sekolah dan aku juga tengah menjalani hubungan cinta dengan pria lain.

Dia sahabat sekaligus kekasihku. Hubungan ku dengannya tidaklah mulus. Beberapakali dia terbukti berselingkuh, sayangnya aku selalu memafkannya.

Namun tidak pada saat malam itu untuk pertama kalinya kamu menghubungiku kembali. Kau berkata kepadaku "Lupakanlah saja dia, Priya seperti itu tidak pantas untukmu."

dan suara terindah yang pernah aku dengar dalam hidupku saat kau berkata "Kamu mau menjadi isteriku dan Ibu bagi anak-anakku?" I think It's my love story and I have to say YES.

Aku teringat saat Romeo melamar Juliet. Tapi ini bukan kisah mereka ini kisahku denganmu.

Kau tidak lagi ragu dengan LDR, kau begitu menyanjungku, Mencintaiku dengan Tulus, Sering memberiku Paket Hadiah dan itu membuat hidupku Berwarna. Cintaku yang dulu pernah ada,kini bagai pelangi setelah hujan.

Waktu terus Berganti. Kita menjalani LDR aku senang kau kembali ke Semarang 4 kali dalam setahun ini.

Kita Berdua Bahagia. Keluargaku dan Keluargamu sudah saling mengenal,namun aku masih menunggumu untuk membicarakan soal pernikahan yang belum pernah kita bicarakan dengan serius. Hingga pada akhirnya ada salah seorang temanku yang pintar, dia dapat dengan mudah membaca sifat orang dari foto. Dan saat itu aku memberikan foto kita. Jiwaku terguncang saat dia berkata "Kau harus meninggalkannya, jika kau terus bersamanya kau akan menyesal. Tinggalkanlah saja dia." kenapa ? aku bertanya pada temanku dan dia menjawab "Karena kekasihmu sekarang tak bersemangat lagi denganmu dan dia tipe cowok yang ringan tangan."

Aku percaya begitu saja dengan temanku karena dia memang sangat pintar menebak sifat orang dan yang dia tebak selalu benar.

Sejak saat itu aku menjadi ragu, maaf mas tapi aku benar-benar menanyakan cintamu saat ini padaku.

Sekarang kau jarang sekali telepon, Sms juga jika perlu, sudah 5 bulan kau juga tidak pulang ke Semarang. Jika aku bertanya kapan kau akan pulang, kau selalu marah dan tidak mau menjawab.

Aku menjadi bingung dengan semua ini, apa aku terpengaruh dengan perkataan temanku atau memang semua ini hanya kebetulan saja??

Ragu. memang aku ragu. Hanya di depanmu saja aku berpura tersenyum,

Curiga, wajar jika aku curiga karena aku tidak bisa memantaumu dari kejauhan.

Aku mencintaimu lebih dari yang mas tahu, Aku t'lah memberi kesetiaan hanya untuk kamu. Aku mungkin terlalu egois, aku ingin mas hanya mencintaiku, mas hanya setia padaku.

Aku ingin kau pulang , Bukan Untukku, Bukan juga Untukmu, tapi Untuk Cinta, Untuk aku pertanyakan.

Masihkah kau mencintaiku ???

Itu saja.

Vicky Octavia Wulandari

[endpuisi]

Jadi, ladies, Anda patut mempertanyakan apakah dia masih mencintai Anda atau tidak. Terlebih, ketika roda waktu mulai menggerus perjalanan cinta kalian, waktu jugalah yang mampu menjawab.

3 dari 6 halaman

Pergi Tanpa Kata

Ilustrasi Pembatas Buku/https://unsplash.com/Ali Kokab

Setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Namun, perpisahan yang dialami Octavia Ayu ini sanggup membuat ia merasa kalut. Bagaimana tidak, perpisahan yang seharusnya bisa dilalui dengan tidak menyakitkan malah berbuah pahit.

[startpuisi]

Untukmu Mr. Kepo, My Krisna Hendiarto

Entah apalagi yang bisa aku lakukan untuk kembali menyapamu?

Entah apalagi yang bisa aku lakukan untuk membuatmu bicara?

Aku tidak ingin terus menangisi keadaan ini, aku tidak ingin terus merasakan sakitnya kehilangan. Tapi ada jawaban yang ingin aku dengar Kris. Kenapa kamu pergi tanpa kata? Tanpa penjelasan?

Tanpa mengakhiri semua ini terlebih dahulu? Apa yang membawamu pergi dari ku?

Aku masih ingat bagaimana manjanya kamu waktu terakhir kali kita bertemu. Aku mengikuti maumu untuk menonton film kesukaanmu, aku mengikuti maumu untuk memakan makanan yang kamu sarankan, menjahiliku di jalan, menemaniku membeli lipstick yang aku mau, bercanda dan bernyanyi di mobil, berfoto-foto sampai kamu bilang mau berfoto sambil mencium pipiku, dan yang terakhir aku masih ingat kamu menasehatiku sepanjang jalan untuk menjaga diri baik-baik setelah kamu pergi.

Apa itu firasat yang kamu berikan untuk aku? Apa itu pertanda yang kamu berikan sebelum akhirnya kamu pergi?

YAH !!! Mungkin saja semua itu benar, tapi “Aku tidak menginginkan perpisahan ini sedikitpun!!”

Mengertilah Kris, bahwa ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilepas atau ditinggalkan begitu saja…

Kita memulai hubungan ini dengan satu perasaan yang sama, kita pernah bersama dalam hubungan ini, kita pernah saling menjaga dan mengerti. Dan jujur aku sangat sangat merindukan kebersamaan kita waktu itu…

Lewat surat ini , mungkin memang aku tidak menginginkan hubungan kita lagi. Tapi aku hanya ingin kamu tahu, aku menyanyangimu dan aku pernah menunggumu dalam waktu yang lama untuk datang memberiku jawaban atas semua pertanyaanku.

Semoga suatu saat kamu mengerti bahwa perpisahan tanpa kata itu sangat menyakitkan untukku.

Jaga dirimu baik-baik…semoga suatu saat nanti ada yang mencintaimu dan mampu menjagamu lebih baik daripada Aku.

Terimakasih untuk Kenangan terakhir kita hari itu..

Octavia Ayu

[endpuisi]

 

4 dari 6 halaman

Karena Aku Wanita

adiariesofarockstargirl.blogspot.com

Nah, ladies, surat yang satu ini mungkin pernah melintas di pikiran Anda semua. Mencintai namun ragu untuk menyampaikan karena perasaan kodrat sebagai seorang wanita, yang harus menunggu pernyataan cinta dari pria terlebih dahulu. Pernahkah terpikir untuk menuliskannya dalam sebuah surat?

[startpuisi]

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Dear Mas Ricko,

Maaf aku telah melewati harfiahku sebagai seorang wanita. Sejujurnya, tidaklah santun aku mengungkapkan kata demi kata ini, namun aku hanya ingin menjadi orang yang jujur bukan di mulut saja, di hati juga.

Setiap rusa betina yang terus berjalan, berat bebannya ini ku ukir dan kuhias di dalam hati kecilku ini. Aku tak sanggup, mas. Rasanya seperti terikat mata rantai setiap kali aku bertemu denganmu.Dan aku semakin terpuruk. begitulah hatiku. Dengan menyebut bismillah dan meminta izin sang Khalik dan dewi amour, kuberanikan diri ini untuk mengatakan bahwa engkaulah yang selalu ada di pikiranku, di hatiku, di setiap hela nafasku. Engkau selalu ada.

Aku Mencintaimu, Mas Ricko

Tak mudah rasanya bagiku untuk menuturkan dan menorehkan segala perasaan ini. Namun aku ingin berdiri di atas kebenaran dan kejujuran hati kecilku. Aku tak dapat mengelak dan menepis. Aku juga tidak tahu mengapa aku begitu sangat mencintaimu dan menyayangimu, rasanya bagaikan anak panah yang menghunusku dalam. Namun, aku tahu, aku mencintaimu karena Allah.

Aku bahagia setiap kali kau mengajakku untuk makan siang. luluh hatiku mendengarkan suaramu melafalkan takbir dan salam. Begitu kuat suaramu menembus kesunyian shaf demi shaf. Engkau begitu lembut, santun dan wangi nafasmu menghiasi suasana. Terpancar cahaya sholeh dari raut wajahmu, begitu patuh pada sang Khalik. Ini hanya sederet naskah dariku untukmu.

Saat ini, aku bimbang dan bagai terhempas hampa karena kepergianmu untuk mencapai karir di benua lain. Aku bahagia namun rasanya rusuk-rusuk tulangku ikut menghilang dengan kepergianmu. Tapi, aku lega karena berhasil memadamkan tungku panas yang selama ini membara di hatiku. Doaku selalu menyertaimu, aku berharap kebahagiaan selalu menyertai kehidupanmu, kesehatan dan perlindungan dari sang Khalik selalu diberikan. Amin.. Amin..

Aku serahkan segala naskah cintaku kepada sang Khalik, karena kita semua hanyalah lakon dari semua perjalanan-perjalanan rahasianya. Sesungguhnya cinta hanya titipan dariNya dan aku akan terus bersujud dan berdoa semoga engkau mendapatkan yang terbaik. Namun, jika sang Khalik menjodohkan kita, buatlah aku menjadi istri yang hebat untukmu dan anak-anak kita kelak.

maafkan aku jika lancang menitipkan surat ini, tak ada rasa hebat sedikitpun aku memberi dengan tanganku sendiri. Akan selalu kuingat keimananmu yang menenangkan hatiku.

Selamat jalan, sukses dan jaga dirimu...

Wasalamualaikum, Wr.WB

 

Arti [endpuisi]

5 dari 6 halaman

Maafkan Aku, Sahabatku

allthesinglegirlfriends.com

Ketika persahabatan mulai dibumbui dengan butiran cinta, akhir yang dituju hanyalah dua, bersama atau pergi selamanya. Cinta memang tidak bisa ditebak dimana ia akan jatuh, yang kita tahu, cinta hadir begitu saja bahkan kita terlambat untuk mengetahuinya.

[startpuisi]

Dear Aby,

Enam tahun lamanya kita berkenalan. Namun tiga tahun ini kamu menghilang, tak ada lagi komunikasi diantara kita. Padahal dahulu kita saling mengucapkan selamat ketika kita berulang tahun. Kamu meninggalkan aku karena satu kesalahan yang aku perbuat, walaupun aku sendiri tidak mengerti apa maksud dari itu semua.

Aku tidak pernah berhentin mengucapkan selamat ketika amu berulang tahun meskipun kita tidak berkomunikasi lagi. Tahukah kamu? Betapa senangnya aku mendapatkan pesan darimu tepat 16 november 2012 lalu? Hari itu adalah pertama kalinya kamu membalas pesanku. Selama ini aku takut karena sikapmu yang dingin, tidak peduli, menjauh atau bahkan kamu sudah membenciku.

Namun, seminggu kemudian pesanmu meretakkan hatiku,

" Engkau sudah menancapkan paku pada kayu, memang sudah kau cabut. Namun lihatlah, lubangnya masih tetap sama, tidak akan bisa keb=mbali utuh lagi. Bukan aku tidak memaafkan, namun lihatlah, lubang yang masih tetap sama. Bukan aku tidak berpikir tentang masa depan dan kebahagiaan, sekali lagi, lihatlah lubang yang masih tetap sama. Dan biarkan saja lubang tersebut, aku tidak ingin lubangitu dihapus oleh orang yang belum benar-benar halal untukku"

Hatiku sesak, aku tidak bisa membendung air mata ini lagi. Aku menangis. Hatiku sakit.

satu kesalahanku adalah tentang kepercayaan. Aku telah mengkhianatinya. Apakah mungkin kamu cemburu? Untuk apa? laki-laki yang kamu lihat di Friendster itu? Dia hanya sahabatku, teman sekelasku. Aku bingung dengan semua ini. Apakah kita lebih dari sahabat? Seharusnya kamu memberitahuku tentang perasaanmu. Katakan kalau kamu ingin kita lebih dari sahabat.

Aku tidak mengerti dengan semua sikapmu yang mengacuhkan aku selama tiga tahun. Aku butuh kepastian, bukan sekedar kata atau harapan. Tapi, semua telah terlambat, aku bersalah. Aku salah mengerti dan memahamimu. Kamu mungkin tidak pernah menyadari, aku memikirkanmu, Aby. Tiga tahun kamu menghilang, selama itulah aku merasa bersalah.

Kenapa harus ada konflik diantara kita? Kenapa kita berjauhan? kenapa tidak saling memberi kabar? Bukankah sahabat langgeng selamanya? Aku mungkin memang kekanakan, tidak seperti yang kamu inginkan. Maafkan Aku, Aby.

Ini memang rumit, seperti katamu, tapi sampai kapan aku harus terbebani dengan ini? Kita sama-sama terluka dan kecewa. Namun, maafkan aku telah menyayangimu. Maaf, karena aku telah menancapkan paku di kayu hatimu. Aku sadar diri. Aku tidak sanggup melihat akhir kisah kita jikakita hanya diciptakan untuk persahabatan yang penuh kesalahan. Aku sangat menyayangimu, Aby. Maafkan aku.

Salam tersayang,

Dex [endpuisi]

6 dari 6 halaman

Surat untuk Mantan

Ilustrasi Buku/https://unsplash.com/Sincerely Media

Teruntuk mantanku, 

Terimakasih karena selalu ada untukku meskipun waktu terlalu telah berlalu, saling berbagi canda tawa, perhatian satu sama lain, saling menyayangi dan  memafkan satu sama lain saat ada kesalahan.

Mungkin ini surat yang aku berikan untukmu dan akan menjadi terakhirnya aku menghubungimu, Maaf jika aku mempunyai kesalahan padamu yang membuatmu selalu marah hingga adanya pertengkaran diantara kira. Jangan salahkan aku jika hati ini akan selalu berharap kepadamu dan masih masih akan selalu berharap, meskipun aku tahu ini mungkin akan menjadi kesalahan yang tak termaafkan bagimu. 

Maafkan aku jika selama ini selalu menyusahkanmu dan begitu banyak kesalahan yang pernah aku lakukan kepadamu. Terimakasih untuk segala hal yang pernah kamu lakukan untukku dan segalanya yang pernah kamu berikan untukku.

Aku selalu berharap dan berdoa agar kamu mendapatkan pasangan yang sayang dan selalu ada untukmu dan pasangan yang selalu mengerti dirimu. 

Dari aku, mantanmu yang masih mencintaimu.