Sebuah cinta memang harus diungkapkan karena tidak pernah ada cinta yang disembunyikan, kecuali oleh seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri
Kutipan ini berasal dari film 5cm yang diadaptasi dari novel 5cm karya Donny Dhirgantoro. Pernah mengalami hal serupa? Mencintai tanpa sanggup mengungkapkan kata-kata cinta sehingga memendam semuanya sendiri dan kata-kata cinta tersebut tak pernah terucap.
Orang-orang ini mungkin mengalami hal yang sama dan kemudian memutuskan untuk menuliskan kata-kata cinta yang tidak sempat terucapkan melalui sepucuk surat. Klik tombol dibawah untuk mulai tersentuh dengan surat-surat cinta ini.
What's On Fimela
powered by
Rasa Yang Lambat Terungkap
Perasaan ragu memang selalu menyelimuti kita, ladies, ketika kita ingin mengungkapkan perasaan sayang. Namun, tidak ada yang salah jika kita mengungkapkannya melalui surat walaupun terlambat. Seperti Florencia Tan. Ia memendam rasa dan ragu untuk mengungkapkannya, hingga akhirnya semuanya terlambat dan hanya mampu diucapkan lewat surat yang ia tulis.
[startpuisi]Dear Dionisius,
Apa kabar? Aku berdoa kamu selalu baik-baik saja. Sebenarnya, dengan surat ini, aku ingin sekali berkata bahwa aku menyukaimu sejak kamu masuk kuliah tingkat II. Hatiku berdebar-debar saat melihat kamu. Parahnya, aku tidak berani jujur padamu. Aku takut kamu akan menolak cintaku. Hingga saat kamu wisuda pun, aku tetap tidak berani mengungkapkan semuanya. namun, aku selalu berdoa, kalau kita berjodoh kita akan bertemu lagi.
Senang rasanya, bisa menjumpaimu lagi, walaupun hanya melalui blackberry group yang tidak sengaja memunculkan namamu di dalamnya. Setiap hari kita berkomunikasi melalui BBM, senang sekali rasanya. Hingga suatu hari, ku beranikan diri untuk bertanya adakah seseorang di hatimu sekarang, dan jawabanmu menghancurkan hatiku. Namun aku tahu, aku tidak boleh mengganggu hubungan kalian, aku pun memutuskan untuk menjadi temanmu saja. Mungkin kita bisa bersama suatu saat nanti, aku berharap.
Aku doakan semoga kamu bahagia selalu.
Dari yang mencintaimu sekarang dan selamanya
Florencia Tan [endpuisi]
Cinta Pandangan Pertama
Orang bilang cinta memang bisa datang kapan saja, bisa berawal dari pandangan pertama, bahkan dari suara. Ladies mungkin pernah mengalami apa yang Ratih Pratiwi alami, jatuh cinta pada pandangan pertama.
[startpuisi] Dear Ferdian,
Lucu rasanya jika surat ini benar-benar akan terbaca olehmu. Tapi, harus kuakui, aku tidak mampu menghapus dirimu dari ingatanku. Tak banyak memang kenangan diantara kita, kamu mungkin juga telah melupakannya, bahkan mungkin kamu sudah melupakan aku.
Kita hanya pernah bertemu sekali dan berkat kecanggihan dunialah aku bisa melihatmu kembali. Kamu tampan dan pintar, aku ingat itu. Aku sempat berpikir, ini hanyalah rasa kagumku padamu karena ketampananmu. Aku hanya wanita biasa yang mudah kagum pada sosok sepertimu.
Namun, rasa ini pun lambat laun berubah. Ketika kamu menghiburku karena melihat status Blackberry Messengerku yang selalu mengeluh, itu sangat berarti buatku. Kamu datang mendamaikan hatiku yang sedang bersedih. Bahkan Broadcast Message yang kau kirim mampu membuat aku tersenyum, walaupun kita akhirnya hanya berbicara singkat.
Kini, semua menjadi sulit. Tidak ada lagi jalan bagiku untuk berbincang denganmu. Tidak ada lagi riang tawa ketika nada pesan masuk di ponselku. Tidak ada lagi pesan berantai konyol darimu.
Jika suatu saat kamu membaca surat ini. ketahuilah, aku mengagumimu, aku menyukaimu namun aku tidak ingin perasaan ini bertumbuh jauh tanpa ada yang merawatnya. Siapalah aku yang lancang berani mengagumimu.
Yang kini bisa kuucapkan adalah terima kasih pernah hadir di dalam hidupku, menjadi pelipur lara di kala sedihku.
Semoga kau menemukan belahan jiwamu...
Pengagum rahasiamu [endpuisi]
Rasa Diluar Kendaliku
Siapa ladies diluar sana yang jatuh cinta dengan teman satu kos? Pasti banyak yang pernah mengalami. Tapi, apakah sanggup mengungkapkan perasaan kalian? Ah, pasti ragu-ragu atau bahkan takut. Ini juga terjadi pada Wiwin yang juga jatuh cinta dengan laki-laki yang juga tinggal di tempat yang sama dengannya. Cinta memang bisa datang dimana saja ya, ladies.
[startpuisi]Dear Indra,
Bertemu denganmu adalah suatu takdir, menjadi temanmu adalah suatu pilihan, namun tumbuhnya rasa adalah diluar kendaliku.
Aku tak tahu bagaimana cara menyampaikan surat ini padamu, namun ku berharap ada tangan baik yang bersedia menyampaikan surat ini.
Aku tahu, kini kau telah berbahagia dengan wanita yang kau cintai. Namun, kenangan yang pernah kita lewati, tidak begitu saja hilang dihembus angin.
Pertama kali kita bertemu, aku telah lelah mencari tempat tinggal dan akhirnya memutuskan untuk tinggal di kos ini. Kau yang baru saja melakukan diklat di Jakarta menanggapiku dengan senyum. Kurus, putih dan berkacamata, itulah kesanku saat melihatmu. Umurmu pun lebih muda dibanding aku.
Hari-hariku selalu diisi dengan kebisingan yang kau buat, mulai dari kebiasaanmu tidur larut dan bangun siang hingga kebiasaan mandimu. Hingga di akhir pekan, aku harus kehilangan itu karena kau harus pulang menjenguk orang tuamu. Terlebih, jika kau harus dinas luar kota beberapa hari, seperti berabad rasanya.
Aku ingin kau selalu ada di sisiku. Ya, aku menyukaimu. Mungkin kau bisa merasakannya dari perhatianku selama ini. Tapi, aku tidak akan menuntut apa-apa darimu karena cinta tidak menuntut orang yang dicintai, karena cinta datang dengan tulus tanpa harus diminta.
Surat ini kutulis karena aku ingin melegakan perasaanku. Kau akan meninggalkan tempat ini. Tuhan memang telah mengatur segalanya, pertemuan, jatuh cinta dan perpisahan ini. Aku hanya tak mampu mengungkapkan perasaanku. Hanya dengan surat ini lah, aku mampu menuliskannya. Selamat jalan, Indra. Sukses dan bahagia untuk hidupmu yang baru. Jadilah imam yang baik untuk istri dan anak-anakmu kelak.
Yang selalu bahagia karena senyummu,
Wiwin [endpuisi]
Indah Pada Waktunya
Cinta Monyet. Pasti ladies pernah mengalami ini. Namun, bisakah cinta monyet tumbuh menjadi cinta yang seutuhnya? Ragukah kita dalam mengungkapkannya? Surat cinta Sari ini mungkin akan membuat ladies berpikir untuk menulis surat cinta juga dan memperjuangkan cinta monyet kamu.
[startpuisi]
Awan, itulah namamu dan serupa namanya, selalu kulihat di angkasa. Namun, tak lagi kulihat lagi kamu karena kepindahanku dari kotamu. Tak terasa, sudah tiga belas tahun lamanya. Mereka bilang ini cinta monyet, tapi aku tetap mempertahankannya. Aku masih membayangkanmu walaupun hanya bayangan wajahmu sewaktu masih di bangku sekolah dasar. Aku merindukan masa-masa pulang sekolah. Membuntutimu sampai rumah, bermain di rumah temanku yang adalah sepupumu bahkan mengendap-endap masuk rumahmu.
Aku juga rela memutar jalan pulang hanya untuk melihatmu lebih lama. Sampai saat ini pun, aku masih mengingat jalan menuju rumahmu. Ingin rasanya aku menemuimu, tapi aku terlalu takut.
Melalui surat inilah aku ingin mengatakan semuanya. Aku merindukan senyummu, lesung pipimu. Aku menyukaimu, Wan, sejak aku kagum dengan prestasimu. Sejak itulah aku selalu membayangkanmu. Akanah kita bertemu lagi, Wan? Hanya Tuhan yang bisa menjawab. Semoga kau baik-baik saja disana. Aku percaya, Tuhan kelak akan mempertemukan kita kembali karena semua akan indah pada waktunya.
Pemuja rahasiamu, teman kecil yang selalu merindukanmu
Sari [endpuisi]