Cintaku Berakhir Bahkan Sebelum Dimulai

Fimela diperbarui 30 Jan 2013, 18:26 WIB

Pernahkah kamu mencintai seseorang diam-diam dan tiba-tiba ia menyapamu? Membuat jantungmu berdegup kencang hanya karena tak sengaja tangannya menyentuh tanganmu. Atau di saat ia membalas tatapanmu saat kau mencuri pandang kepadanya?

Aku pernah. Dan aku sempat bahagia, walaupun hanya bertahan 24 jam saja bersamanya....

***

Namaku Kayla, usiaku 22 tahun. Aku adalah sosok gadis yang cukup populer di lingkunganku. Ibuku yang seorang model mewariskan garis kecantikan di setiap wajah dan tubuhku. Sejak kecil, aku selalu dikagumi dan disukai semua teman-temanku. Mereka begitu memuji kecantikanku.

Aku tumbuh di tengah teman-teman yang menyenangkan, tetapi hanya Fay yang selalu kuanggap sebagai sahabat dekatku. Ia yang paling mengerti aku, dan setia menemaniku.

Hari ini, sepupu Fay datang dan kabarnya untuk jangka waktu yang sangat lama. Kabar ini kuterima dengan hati berdebar, aku tak sabar bertemu dengannya.

Alan sebenarnya sudah kukenal sejak kecil. Namun, ia hanya sebentar-sebentar saja tinggal di kota kami untuk berkunjung. Fay yang memperkenalkanku padanya, dan kami sering bermain bersama.

Ia adalah sosok yang dingin dan cuek, misterius dan mengagumkan. Hanya beberapa kali bertemu di masa kecil saja, aku tak dapat melupakannya. Bagaimana bila hari ini kami bertemu lagi. Semoga ia masih setampan bayanganku.

***

Hari pertama Alan di kotaku, aku dan Fay yang menemani berbelanja beberapa barang kebutuhannya. Kami juga yang membantu mengurus segala keperluan sekolah hingga selesai. Rencananya ia akan kuliah bersama kami juga.

Semakin berdebarlah jantungku...

Hari pertama berhasil kulewati dengan tenang dan sikap yang biasa saja. Sambil sesekali kulirik Alan.

***

Dua minggu berlalu. Kabarnya Alan akan mengadakan pesta kecil-kecilan di rumahnya. Fay mengajakku. Dalam hati aku kegirangan dan segera mencari baju tercantik untuk dikenakan di sana.

Sesampainya di rumah Alan, ternyata tak banyak yang ikut dalam pesta itu. Hanya beberapa teman dekatnya, Fay dan tiga orang teman sekelasku.

Kami bermain kartu, tertawa, bercerita, dan melewati momen menyenangkan sepanjang malam.

Hingga waktunya kami harus tidur...

Fay tampak terlelap, aku yang sedari tadi resah dan tak bisa tidur akhirnya memilih untuk keluar dan berjalan-jalan ke taman di balkon atas.

Aku terkejut, karena ternyata Alan sedang berbincang di sana dengan teman-temannya. Menyadari kehadiranku, Alan menghampiriku. Teman-temannyapun meninggalkan kami berdua yang hanya sesekali melirik.

Perlahan ia menggapai tanganku, menarik daguku, dan mencium bibirku lembut. Aku yang begitu berada di awan-awan, membiarkan momen itu terjadi dan berharap tak akan pernah berhenti.

Hingga subuh datang kami duduk berdekapan di balkon sambil menunggu sang fajar datang. Alanpun memintaku untuk kembali ke kamar dan tidur.

Aku yang masih tersipu memeluknya sekali lagi, kemudian beranjak menyusul Fay dengan hati berbunga-bunga.

***

Keesokan harinya kami berpura-pura seperti biasa. Tak terjadi apa-apa dan hanya membicarakan hal-hal umum saja.

Hari itu rencananya kami akan berangkat ke kampus bersama. Namun, kemudian sebuah bel rumah membuyarkan rencana itu.

Alan masuk ke dalam dan menggandeng seorang gadis cantik yang anggun. Ia memperkenalkannya sebagai kekasih kepada kami semua. Hatiku hancur. Lantas, apa maksud sikapnya yang hangat dan penuh cinta itu semalam?

Aku tak dapat berkata-kata dan hanya terdiam saja. Fay yang menyadari perubahan sikapku bertanya kepadaku, aku mengacuhkannya.

***

Seminggu telah berlalu. Aku semakin tak tahan menyimpan berjuta pertanyaan di dalam hatiku. Kuhubungi Alan dan kuajak bertemu.

Di sudut ruangan cafe tua itu, aku meminta ketegasan soal sikapnya malam itu. Bagaikan petir, jawabannya membuat hatiku hancur berkeping-keping.

"Maafkan aku Kay, aku juga tak tahu kenapa aku melakukannya. Tetapi, aku sangat mencintai kekasihku. Dan aku tak ingin kehilangannya..." penjelasan Alan sungguh tak bisa kuterima. Tapi aku juga tak kuasa memaksa dirinya balik mencintaiku.

Harus kutelan kenyataan pahit bahwa cintaku harus berakhir sebelum dimulai. Perasaanku bertepuk sebelah tangan. Dan aku harus bisa melupakan Alan untuk selamanya.

(vem/bee)
What's On Fimela