Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasakan sakitnya patah hati? Mungkin setiap orang merasakan kadar sakit yang berbeda-beda. Sekali pun yang sakit bukan organ hati (liver), namun ternyata patah hati dapat membawa dampak yang kurang sehat pada bagian tubuh manusia secara fisik. Meskipun inti dari rasa sakit ada di perasaan atau kesehatan mental, tapi itu juga memengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan.
Tapi bagian tubuh mana sajakah yang ikutan sakit saat perasaanmu terluka? Ternyata, ini sekian bagian tubuh manusia yang akan menanggung sakit akibat patah hati.
1. Otak
Saat patah hati, bagian otak yang bernama secondary somatosensory cortex akan ikut terimbas efek buruk. Emosi negatif saat patah hati mengakibatkan munculnya gejala seperti mudah lelah, rasa pegal atau nyeri otot dan ketidaknyamanan lain akibat adanya reaksi di bagian otak tersebut.
2. Sistem Hormonal
Saat mantan mengucapkan kata-kata perpisahan, kelenjar adrenal akan bereaksi dengan cara mengaduk berbagai jenis hormon seperti kortisol dan adrenalin sebagai dampak dari stres. Kuantitas hormon yang dilepaskan tergantung dari tingkat stres yang dialami, dapat meningkatkan tekanan darah dan bahkan mengacaukan siklus menstruasi.
3. Sistem Imun
Kata “putus” juga dapat merangsang sistem daya tahan tubuh untuk bereaksi berlebihan atau melemah. Rasa sedih akan menghambat dilepaskannya hormon kebahagiaan dan justru melepaskan hormon stres. Akibatnya, terjadi kerusakan sel-sel akibat peradangan atau inflamasi. Ketika inflamasi dalam tubuh tinggi, tubuh akan mudah terserang penyakit karena kondisi tubuh yang tidak fit. Padahal bagian sistem imun ini berfungsi memerangi infeksi dan menjaga kekuatan tubuh dalam mencegah penyakit. Jadi jangan heran jika kamu gampang sakit seperti demam, flu, batuk, sakit kepala dan lain sebagainya saat patah hati.
4. Perut
Beberapa orang pasti pernah mengalami perut mulas saat mendengar ajakan untuk putus. Ini adalah pengaruh dilepaskannya hormon kortisol atau dikenal sebagai hormon stres yang akhirnya merangsang naiknya asam lambung dalam perut. Tak hanya itu, otak pun akan mengirimkan sinyal untuk tetap kenyang yang berujung pada hilangnya nafsu makan. Jadi jangan heran jika kamu jadi sering maag atau bahkan mengalami penurunan berat badan selama patah hati.
5. Rambut
Saat patah hati, beberapa kantung rambut akan mengalami fase telogen effluvium atau fase istirahat, sehingga menyebabkannya berhenti tumbuh untuk sementara. Bahkan dalam tingkat stres tertentu, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kerontokan rambut yang cukup parah. Rambut rontok akibat stres itu nyata, salah satu alasannya adalah patah hati atau dari kesehatan mental yang goyah. Meskipun memberi nutrisi lewat perawatan rambut, terkadang tidak efektif karena masalahnya dari hati.
6. Kulit
Gangguan yang paling sering terjadi pada kulit saat mengalami patah hati adalah sering munculnya jerawat. Ini terjadi akibat hormon stres yang berlebihan sehingga dapat memicu produksi minyak berlebihan dan menyumbat pori-pori yang dilalui pembuluh darah. Selain memunculkan jerawat, patah hati juga dapat mengakibatkan kantung mata hingga bintik-bintik merah pada wajah. Bahkan stres akibat patah hati bisa menjadikanmu malas membersihkan wajah sehingga memperparah kondisi jerawat.
7. Saraf
Terkadang orang yang sedang patah hati juga mengalami gangguan saraf berupa susah tidur atau insomnia. Meskipun kamu sudah mengantuk, tapi hormon stres mencegahmu untuk terlelap di malam hari. Akibatnya, kamu terjaga dan begadang semalaman sehingga mengalami rasa kantuk dan lelah berlebihan di siang hari. Kepedihan sakit hati akan membuatmu lebih mudah cemas, khawatir dan bahkan pesimis.
Jadi, jika kamu mengalami patah hati atau tersakiti secara perasaan oleh mantan, hati-hati mengalami rasa sakit fisik di atas ya Sahabat Fimela.
#Breaking Boundaries