Sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi. Di atas motor itu ada sepasang pria dan wanita yang hendak menuju ke suatu tempat. Namun motor yang berjalan dengan kencang itu membuat sang gadis sedikit ketakutan. Ia tidak menggunakan helm sementara kekasihnya menggunakannya. Sang wanita berpegangan erat pada kekasihnya karena takut.
"Pelankan sedikit. Motor ini terlalu kencang, aku takut," ujarnya.
Sang pria menjawab dengan santai, "Ayolah, jangan terlalu cemas begitu. Aku tahu apa yang kulakukan. Kau juga senang kan?"
"Senang apanya?! Hentikan, aku takut sekali," omel wanita itu.
Sang pria tersenyum kecil, kemudian ia berkata, "Kalau begitu, bilang dulu kau mencintaiku."
"AKU MENCINTAIMU..!!! Sekarang ayolah, pelankan motornya," pinta sang wanita.
"Belum. Sekarang kau harus beri aku pelukan," ujar sang pria. Wanita itu pun memeluknya dengan sedikit takut karena motor tak kunjung pelan.
Tak berapa lama, sang pria berkata, "Tolong lepaskan helmku dan pakai di kepalamu. Aku pusing menggunakannya." Sang wanita pun menuruti permintaan-permintaan aneh kekasihnya itu dengan setengah heran dan gemas. Kenapa tidak direm saja motornya malah melepaskan helm segala?
Keesokan harinya di koran, muncul berita bahwa sebuah motor menabrak gedung karena rem blong. Dua korban ditemukan namun hanya satu orang yang bertahan, yaitu sang wanita.
Tak ada yang mengetahui bahwa sesungguhnya, dalam menit-menit terakhir perjalanan itu, sang pria telah menyadari bahwa rem motor yang dikendarainya rusak. Namun, ia tak ingin kekasihnya tahu. Hal itu hanya akan membuat wanita tersebut cemas dan takut. Maka dari itu, ia ingin sang kekasih mengucapkan kata cinta untuknya.
Ia juga minta pelukan untuk terakhir kalinya tanpa memberitahukan bahwa ia menghadapi sesuatu yang mungkin membuatnya gentar. Kemudian meminta wanita itu menggunakan helmnya untuk mengurangi kemungkinan paling buruk yang akan terjadi. Meski ia tahu bahwa dengan begitu ia akan terluka lebih parah akibat kecelakaan tersebut. Pada momen terakhir dalam hidupnya, hanya ini bukti cinta yang bisa ia berikan pada sang kekasih.
Tak ada yang tahu kapan maut akan menjemput. Namun sebuah kata cinta mampu menguatkan jiwa kita, hingga rela melakukan apapun demi orang yang sangat berharga untuk kita.
(vem/gil)