Mencium Aroma Raspberry Bisa Melangsingkan Tubuh

Fimela diperbarui 11 Jan 2013, 09:30 WIB

Aroma buah raspberry mengandung komponen raspberry ketones yang biasanya digunakan untuk memberi aroma buah-buahan pada kosmetik ataupun perisa makanan.

Namun, seringkali produk-produk tersebut menggunakan aroma sintetis, karena dari satu kilogram raspberry segar hanya akan dihasilkan satu hingga empat miligram komponen ketones tersebut. Kini, aroma sintetis tersebut banyak dijual melalui internet sebagai obat pelangsing.

Aroma buah raspberry ini diduga dapat membantu melangsingkan tubuh dalam waktu singkat, sebagaimana diberitakan DailyMail.

Kuncinya ada pada raspberry ketones yang mampu meningkatkan kadar hormon adiponectin, yang mengatur metabolisme tubuh. Semakin tinggi hormon ini diproduksi, maka simpanan lemak dalam tubuh akan semakin menipis.

Jutaan warga Amerika semakin percaya pada kekuatan aroma raspberry untuk menghancurkan lemak, setelah Dr. Mehmet Oz, seorang dokter bedah dan ahli kardiotoraks memaparkan manfaat aroma raspberry pada acara The Oprah Winfrey Show.

Pada acara itu, Mehmet mengatakan bahwa raspberry ketones adalah keajaiban di dalam botol nomor satu yang mampu membakar lemak.

Namun juru bicara dari British Dietetic Association, Ann Ashworth, mendesak para konsumen agar lebih berhati-hati. Karena hasil penelitian yang diterbitkan mengenai raspberry ketones, baru dilakukan terhadap seekor tikus.

"Meskipun ini menimbulkan rasa antusias, hasil penelitian ini belum dapat dilakukan kepada manusia tanpa adanya uji coba secara klinis," ujar Ashworth.

"Kita harus memastikan bahwa zat ini aman, apakah ada efek samping, atau interaksi dengan obat lainnya," lanjut dia. Pendapat Ashworth ini didukung oleh konsultan nutrisionis, Helen Bond. "Orang-orang ingin mendapatkan hasil yang cepat apalagi mengenai penurunan berat badan. Tidak ada satu pun suplemen yang dapat menggantikan pola makan sehat dan olahraga," kata Bond.

(vem/ant/bee)