Menurut penelitian terhadap tiga juta manusia, perempuan atau pun laki-laki yang bertubuh gemuk (namun tidak berlebihan), mereka memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan dengan orang berbobot tubuh kurus.
Para ilmuwan menghadapi pemikiran konvensional yang menyatakan bahwa orang berbobot normal merupakan indikator orang yang sehat. Namun obesitas juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Toronto's York University menyatakan bahwa orang dengan tubuh gemuk mungkin akan lebih baik dibandingkan dengan orang yang terus menerus melakukan diet.
Penelitian telah membuktikan bahwa ribuan penderita obesitas memiliki kesehatan yang cukup baik, sementara hanya sedikit yang ditemui memiliki masalah kesehatan.
Diduga bahwa orang yang lebih gemuk, cenderung lebih banyak menyimpan cadangan lemak yang dapat digunakan saat mereka sakit di masa tua dan mengalami penurunan bobot tubuh.
Teori lainnya mengatakan bahwa orang yang kegemukan akan cenderung lebih rajin berolahraga dan mengkonsumsi lebih banyak makanan sehat, dibandingkan dengan orang kurus yang mungkin menolak untuk makan dan memilih untuk merokok untuk menekan nafsu makan.
"Hasil penelitian ini tidak boleh disalah artikan oleh orang-orang dengan berpikir 'ayo kita makan sepuasnya'. Ini akan jadi bencana," ujar juru bicara dari UK National Obesity Forum, Tam Fry, kepada The Independent yang dikutip DailyMail.
Orang yang dianggap memiliki bobot tubuh normal adalah mereka yang memiliki indeks massa tubuh antara 18,5 hingga 24,9. Orang yang kegemukan dihitung dengan indeks massa tubuh 25 hingga 29,9. Sementara itu, orang terhitung obesitas bila memiliki indeks massa tubuh antara 30 hingga 34,9.
(vem/ant/bee)