Stres Kerja Picu Perceraian Rumah Tangga

Fimela diperbarui 06 Jan 2013, 19:30 WIB

Stres kerja bisa menjadi salah satu penyebab perceraian rumah tangga masa kini. Mengingat banyaknya pasangan yang sama-sama bekerja, alangkah baiknya bila kita memanage waktu dan pikiran kita dengan baik saat di rumah dan di kantor.

Sebuah studi oleh Universitas Florida meneliti mengenai kehidupan keluarga dengan stres kerja setiap hari yang dialami pasangan. Mereka mewawancarai 400 pasangan. Wayne Hochwarter sebagai pemimpin studi ini menemukan kesimpulan bahwa kekurangan dukungan dari pasangan dalam kondisi stres kerja yang tinggi, dapat memicu perceraian sebagaimana yang bisa terjadi dalam karir mereka.

Pasangan yang memiliki perilaku saling mendukung mengakui bahwa mereka tidak hanya merasa puas dengan pernikahan mereka, namun juga merasa lebih bisa mentolerir stres saat bekerja. Lebih sedikit merasa lelah dan berinteraksi dengan lebih baik bersama rekan kerja mereka. Pasangan-pasangan ini juga mengatakan saat mereka pulang kerja dan sangat lelah, mereka memiliki kekuatan dan keinginan untuk berkomunikasi dengan orang-orang terkasih, serta menghabiskan waktu bersama mereka. Mereka jadi lebih sedikit mengkritisi pasangan dan anak-anak mereka.

Menurut Dr. Hochwarter, hal yang paling penting dari lingkungan yang sehat dalam keluarga adalah belajar mengomunikasikan perasaan tanpa harus membandingkan kondisi stres suami atau istri. Mengemukakan siapa yang paling berkorban dan menderita hanya akan memicu kesalah pahaman dan membimbing pernikahan Anda pada perceraian. Di waktu yang bersamaan, pasangan yang saling mendukung, mampu merasa bahwa masalah mereka justru menguatkan ikatan antar pasangan.

Dengan kata lain, tips bagi Anda yang sama-sama bekerja dan membina rumah tangga, akan lebih baik bila saling mendukung daripada menuntut dan menunjukkan siapa yang paling berkorban dalam kehidupan pernikahan. Setuju, Ladies?

 

(vem/gil)
What's On Fimela