Penelitian terbaru yang ditulis oleh Roger Dobson menyatakan cokelat dapat meredakan batuk.
Komponen yang terdapat di dalam kakao telah dapat mengurangi gejala batuk kronis dan akut.
Sekitar 300 orang yang menderita batuk berkepanjangan. menjadi bagian dalam percobaan klinis di rumah sakit 13 NHS. Mereka diberi zat alami yang diproses dari zat theobromine, yang diantar melalui bahan mentah cokelat. Zat ini diberikan dua kali sehari selama 14 hari.
Sebagai indikator awal, sebanyak 60 persen pasien merasa lega setelah menjalani terapi tersebut.
Para ilmuwan mengatakan satu bar cokelat dalam sehari, mungkin mengandung komponen aktif yang dapat memberikan efek terhadap batuk kronis, sebagaimana diberitakan Dailymail.
Ini ternyata bukanlah pengobatan, karena pasien akan kembali mengalami batuk setelah menghentikan terapi cokelat.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh National Heart and Lung Institute menunjukkan bahwa theobromine tampak dapat menghambat kerja saraf sensori, sehingga dapat menghentikan batuk. Zat ini dikatakan lebih efektif dibandingkan dengan zat kodein.
Satu dosis theobromine yang digunakan dalam terapi percobaan adalah 1.000mg. Sebanyak 450mg theobromine terkandung di setiap 100gram cokelat hitam tanpa bahan pemanis.
Sementara setiap 100gram cokelat hitam dengan pemanis mengandung 150mg theobromine, dan 100gram cokelat susu mengandung 60mg theobromine.
"Mengkonsumsi cokelat hitam yang memiliki komponen theobromine setiap hari memang efektif untuk pasien penyakit batuk. Namun konsumsi cokelat berlebih juga memiliki efek samping seperti kenaikan berat badan," ujar Kepala investigasi dari Hull Cough Clinic, Professor Alyn Morice.
(Ant/bee)