Oleh Dian Noeh Abubakar
Beberapa teman mengatakan saya mengambil langkah berani di akhir tahun 2011, dalam kehidupan pribadi dan keluar dari zona aman sebagai profesional untuk membuat perusahaan sendiri (Founder & CEO of Kennedy, Voice & Berliner, konsultan Public Relation). Teman-teman saya bertanya, mengapa saya berani mengambil keputusan besar tersebut. Sebab pada umumnya, bahkan untuk memutuskan keluar dari sebuah pekerjaan dan masuk ke kantor baru. Membutuhkan pemikiran yang cukup lama dan mendalam.
Tapi, sesungguhnya, saya tidak merasa berani. Saya hanya berpikir dengan filosofi: as a high heel warrior (penggemar sepatu hak tinggi), like shoes, life shall never be flat. Like rainbow cake, life has great colors. Like triathlon, life present us continuous challenges.
Berpikir bahwa hidup sebaiknya tidak flat membuat saya selalu siap dengan energi positif, sehingga saya bisa menebarkan energi positif pada orang lain. Ketika saya menyebarkan energi positif, ini akan mengembalikan energi positif kepada saya sehingga baik untuk orang lain. Selanjutnya, saya juga memiliki perspektif positif ketika situasi sulit.
Seperti rainbow cake, hidup seharusnya penuh warna. Serunya hidup terletak dari bagaimana saya mewarnai hidup dan lebih berarti lagi dengan mewarnai hidup orang lain dengan hal berguna. Caranya sederhana saja. Saya menumbuhkan kreativitas diri sendiri dan orang lain, saya membuat program yang memberdayakan orang lain. Saya senang sekali dengan divisi Voice of Startups yang saya baru perkenalkan baru-baru ini, sebagai jasa PR konsultan khusus untuk kategori startsup atau SME. Saya ingin sekali memperkenalkan bagaimana Public Relation bisa membantu SME dan menumbuhkan wirausaha, sehingga dunia bisnis lebih berwarna. Saya belum mendengar ada Public Relation konsultan lain yang menawarkan hal yang sama.
Hidup seperti triathlon, selalu ada tantangan dalam medan yang berbeda. Saya harus memiliki keteguhan mengatasinya. Memandang hidup seperti rainbow cake, high heels dan triathlon, membuat saya selalu semangat. Tapi, yang paling mendasar adalah sumber energi dan semangat itu sendiri. Anak saya, orangtua dan adik, mentor, mitra, tim dan teman-teman saya yang sangat mendukung adalah sumber energi dan keberanian itu sendiri.
(vem/gil)