Oleh: Anita Desyanti
Bergelar sarjana hukum dan sempat bekerja kantoran, Astri Nurdin, 36 tahun, kini serius mendalami seni peran. Namanya mulai bersinar dalam dunia perfilman Indonesia. Merah Putih, Darah Garuda, dan Ambilkan Bulan adalah beberapa judul yang melibatkan perempuan tinggi semampai ini:
T: Sempat vakum di dunia peran, apa yang membuat Anda kembali?
Untuk meneruskan cita-cita yang tertunda. Pada tahun 1995 saya sempat berperan sebagai Poppy di sinetron Lupus 1, namun orangtua saya tidak mengizinkan saya terjun ke dunia entertainment. Selama 11 tahun saya sempat vakum dari dunia seni peran. Selama masa itu saya menyelesaikan kuliah dan bekerja kantoran selama 5,5 tahun. Jadi saya terjun ke layar lebar untuk mengobati rasa kangen pada seni peran.
T: Dalam film Ambilkan Bulan Anda berperan sebagai ibu. Apakah Anda menjadi diri sendiri di sana?
Saya berperan sebagai ibu tunggal dengan anak umur 9 tahun, yang sibuk dengan karier demi memenuhi keperluan anak. Peran tersebut jauh berbeda dengan kehidupan nyata saya, namun saya berusaha menjalani peran tersebut dengan sepenuh hati.
T: Anda ibu seperti apa?
Saya ingin membangun pertemanan dengan anak saya, Indira Hadiatno (7) karenanya saya membiasakan berdiskusi agar anak terbiasa cerita dengan orangtua. Saya juga mengajarkan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Kalau dia sudah berhasil menunaikan kewajibannya, dia berhak mendapat reward. Saya memilih menyekolahkan Indira di sekolah yang mengedepankan EQ (Emotional Intelligence), karena nilai akademis juga harus diimbangi dengan kecerdasan emosional. Anak perempuan harus tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
T: Bagaimana dengan perempuan di sekitar Anda. Pernah membantu kemandirian mereka?
Ya, saya rajin membeli tas dari teman saya yang membuka usaha pembuatan tas rumahan. Karena keuntungannya akan mengalir langsung ke teman saya itu. Saya pun melakukan pemasaran dari mulut ke mulut, sehingga dia mendapatkan banyak pesanan. Selain itu saya dan teman-teman sedang mempersiapkan konsep untuk pengadaan beasiswa membantu anak-anak cerdas yang kurang beruntung dari segi finansial. [initial]
Source: GoodHouseKeeping, Edisi November 2012, Halaman 25
(GH/yel)